Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Mengadakan Pertemuan Mengejar Wanita Terakhir



Mengadakan Pertemuan Mengejar Wanita Terakhir

0"Lihat kalian, sekumpulan orang bodoh. Baru pertama melihat sudah terpesona?" Tanya Sana sambil tertawa.     
0

Beberapa pria itu tersenyum…      

"Apakah benar itu dia?"      

"Dia adalah Ji An'an?"      

"Apakah kamu masih ingat denganku? Aku yang duduk di depanmu kala itu."      

"Aku pernah mengumpulkan tugasmu…"      

"Aku… aku juga pernah membantumu membersihkan papan tulis saat tugas piket!"     

Ji An'an agak tersenyum, "Hi."     

Seperti sedang membersihkan sepatu Ji An'an, para pria itu satu-persatu menundukkan kepala untuk menyapanya.     

Ji An'an memang masih ingat, mereka adalah teman sekelasnya.     

Di sisi lain…     

Beiming Shaoxi yang mendengar suara gaduh di dalam kamar pun membuat wajahnya agak suram.     

...     

"Benar-benar tidak bisa dikenalkan lagi, aduh…." Dalam hati, semua pria itu sangat menyesal dan membenci. Ternyata, ada seorang wanita yang begitu cantik dan indah di samping serta tidak ada yang menyadarinya. Sekarang sudah tidak ada kesempatan untuk mendekatinya sekarang!     

"Bagaimana? Ji An'an sangat cantik, kan? Ataukah masih cantik Sao Meng?"     

"Tentu… An'an." Beberapa pria tersenyum canggung, setelah memuja wanita idaman yang tadi, sekarang pilihan mereka langsung berubah.     

Ji An'an mengerutkan kening, 'Sao Meng?'     

Sepertinya dulu, ia pernah mendengar nama itu. Sana pernah marah karenanya, wanita itu dulunya adalah primadona sekolah yang menyukai Beiming Yechen sama seperti Sana.     

Sana menggunakan nama Ji An'an untuk memberikan mereka teh dan air…     

"Hey, adakah sisa jus yang bisa diberikan untuk An'an?"      

"Berikan saja sepotong kue matcha itu untuknya…"      

"Aduh… kenapa kamu begitu bodoh? Wanita selalu suka dengan kue rasa strawberry. Jadi, berikan sepotong kue strawberry saja."     

Para pria ini terlihat seperti monyet yang sedang dipermainkan. Mereka dengan bodohnya berlomba untuk menunjukkan kesan baik terhadap Ji An'an.     

Namun tentu saja, berbagai cemilan yang disebutkan tadi sudah masuk ke dalam mulut Sana…     

Melihat Sana yang sudah baik, suasana hati Ji An'an pun ikut menjadi lebih baik.     

Sana, dasar wanita yang tidak ada hati. Ia baru keluar dari dalam penjara dan disiksa seperti ini, masih bisa mengadakan acara reuni di dalam kamar pasien dengan begitu bahagia.     

"Bagaimana dengan lukamu?" Tanya Ji An'an dengan khawatir.     

"Sudah tidak ada masalah, hanya luka ringan. Mereka menggunakan cambuk pada bagian tubuhku saja… Namun tidak buruk juga kalau diriku sakit. Setidaknya datangnya semua orang ke sini membuatku merasa seperti seorang ratu yang sangat dipuja oleh rakyatnya…"      

Ji An'an mengetahui, Sana sengaja mengatakannya untuk menghiburnya.      

Sudah dipukul seperti itu, bagaimana mungkin tidak sakit? Hanya karena di dalam ruangan ini banyak orang, Ji An'an juga tidak bisa membuka dan memeriksa lukanya.     

Ji An'an pun mengambil segelas wine, "Kalau kamu sedang sakit, jangan minum wine lagi. Jenis makananmu juga harus diperhatikan."     

"Kamu lebih sering mengurusku daripada ibuku…" Sana tertawa.     

Ji An'an melihat kain kasa yang tebal di bagian lengannya, lalu bagian leher baju pasien itu juga terlihat bekas luka yang samar-samar.     

"Maaf…." Bisik Ji An'an dengan suara yang serak.     

"Kamu kenapa, semua orang sedang senang, kamu jangan menangis didepanku! Kalau kamu benar-benar merasa sangat bersalah kepadaku, maka bantu aku untuk memenangkan diriku atas Sao Meng itu." Ucap Sana sambil makan kue.     

Setelah mendengar perkataan itu, ,terdengar suara yang menyindir dari luar ruangan, "Sao Meng, siapa yang memanggil nama itu?"     

Semua orang melihat ke arah wanita yang ada di pintu dan sedang memasuki kamar. Satu tangannya sedang merangkul lengan seorang pria yang tampan.     

"Mengapa kamu datang ke sini?" Tanya Sana yang tidak menyambutnya.     

"Musuh bebuyutanku sedang sakit, tentu harus datang untuk menjengukmu. Namun saat ini sudah begitu ramai, apakah sedang membuat pertemuan untuk mengejarku yang sudah jauh meninggalkan kalian?" Tanya Sao Meng sambil tersenyum angkuh, satu tangannya mengambil bunga krisan putih!     

Semua orang di sekolah sudah tahu bahwa wanita itu adalah musuh bebuyutan Sana. Kalau tidak senang, mereka sudah pasti akan berkelahi.     

Tetapi selama tiga tahun mengenyam pendidikan di universitas, Sana tidak pernah menang darinya….     

Latar belakang mereka tidak bisa dibandingkan dan penampilan keduanya juga tidak bisa dibandingkan satu sama lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.