Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Sepasang Mata Yang Seperti Batu Permata



Sepasang Mata Yang Seperti Batu Permata

0Ji An'an perlahan-lahan mencium matanya….     
0

"Ji An'an, kamu sungguh menginginkan warisan dari dari Keluarga Beiming?" Beiming Shaoxi memegang tangan Ji An'an dan menekan ke wajahnya, "Hanya memberikan waktumu selama setengah tahun untuk mengambil cahaya dari Keluarga Beiming, apakah kamu benar-benar mengira itu pantas?"     

Mendengar ini, hati Ji An'an merasa sakit.     

"Maaf, kalau kamu tidak bersedia memberikannya kepadaku, aku tidak akan memaksamu."     

"Apakah masih ada di dunia ini yang berani menggertak dan memaksaku jika tidak bersedia memberikannya?"     

Jika tidak bisa mendapatkannya, apakah wanita ini akan menggunakan cara yang akan melukai dirinya sendiri? Sungguh cara yang bisa meruntuhkan hati Beiming Shaoxi. Setidaknya, inilah yang dirasa oleh Beiming Shaoxi.     

Ji An'an memeluknya dengan erat, "Tidak mau, Beiming Shaoxi aku tidak mau, kamu jangan marah."     

Ia sebenarnya sudah memiliki rencana untuk meninggalkan dunia yang penuh dengan keputusasaan ini.     

Mungkin dengan kematiannya, iblis bertopeng itu sudah tidak memiliki kesempatan untuk mengancamnya…     

Beiming Shaoxi tentu tidak bersedia. Andai Beiming Shaoxi berinisiatif untuk bertanya, dirinya juga akan mencoba untuk menjawabnya. Namun kalau dirinya bersedia memberikannya tetapi batu pertama itu sudah tidak begitu penting, maka permata itu bisa menyelamatkan banyak nyawa dan Ji An'an berharap semua ini akan diselesaikan dengan baik.     

"Aku akan memberikannya kepadamu." Ucap Beiming Shaoxi dengan suara yang tenang.     

Ji An'an terkejut dan membuka matanya besar, "Benarkan?"     

Beiming Shaoxi mengambil satu pisau dari dalam rak kepada Ji An'an.     

"Apa yang kamu lakukan?"     

"Bukankah kamu ingin melihatnya setiap hari, barang yang kamu inginkan?" Beiming Shaoxi menatapnya dengan memaksa, "Batu permata yang bisa melihatmu setiap hari, hanya kamu seorang."     

Ji An'an sangat panik, dengan tidak berdaya menatapnya, sangat terkejut sampai jantungnya berdebar cepat.     

Sepasang mata Beiming Shaoxi terlihat seperti batu pertama, yang sedang menatapnya….     

"Toh… aku hanya memiliki setengah nyawa yang tersisa. Meski tidak buta, namun akan segera mati. Jadi, kamu ambil saja!"     

Tenggorokan Ji An'an merasa tersedak saat mendengar ucapannya itu.     

Beiming Shaoxi mengambil pisau di tangannya, "Bukankah kamu memiliki tujuan untuk mendekatiku? Setelah mengambil batu pertama, maka aku sudah tidak akan berguna lagi dan langsung bisa ditendang olehmu. Jadi, silakan kamu mengambilnya, ambil saja!!!"     

Air mata mengalir dari sudut mata Ji An'an dengan tidak berdaya.     

"Beiming Shaoxi… kamu berbohong kepadaku…."     

Batu permata yang dimaksud itu, mengapa malah menjadi matanya?     

"Kalau tidak, siapa lagi yang bisa menemukannya? Barang yang paling berharga, yang selalu kubawa. Kalau kamu mengambilnya sepasang, mengapa juga harus merasa sedih…"     

"Meskipun kamu tidak meneteskan air mata, kamu hanya perlu bersandiwara dan memintanya. Setelahnya, aku akan memberikannya kepadamu!"      

Saat mengatakan itu, tangan Beiming Shaoxi menghapus air matanya.     

"Kamu sedang berbohong…." Ji An'an yang mengatakannya dengan suara serak.     

Batu pertama hanyalah satu, matanya ada sepasang.     

Beiming Shaoxi menekan pisau di tangannya, "Apakah aku masih tampak berbohong? Bukankah kamu akan mengetahuinya saat telah mengambilnya?"     

"Beiming Shaoxi, kamu sudah gila…." Melihat tangannya sendiri sedang akan menggores ke wajahnya, hal ini membuatnya sangat terkejut, "Aku tidak mau, aku tidak mau! Aku memohon kepadamu, aku tidak mau…"     

Air mata yang besar dan semakin besar terjatuh ke punggung tangan Beiming Shaoxi.     

Wajah Beiming Shaoxi samar-samar terluka karena pisau yang tajam…     

Darah itu membuat Ji An'an ketakutan, ia menangis sampai wajahnya memerah penuh kesedihan.     

Mata Beiming Shaoxi yang dibakar dengan api yang murka langsung dipadamkan oleh air mata Ji An'an.     

Beiming Shaoxi melepaskan tangannya, wajah yang putih itu ternodai dengan darah….     

Wajah indah yang sangat terkejut, berubah menjadi kaku dan dingin.     

Melihat Ji An'an yang memegang pisau dan tampak tidak berdaya, wanita ini sungguh menunjukkan tangisannya yang amat menyedihkan…     

"Ji An'an… memang apalagi yang tidak kamu pahami…" Hati Beiming Shaoxi sejujurnya telah sakit. Meski sadar bahwa wanita ini hanya memanfaatkannya, namun mengapa dirinya mau mengalirkan air mata yang tidak berguna itu untuknya?     

Mengapa mau berjalan masuk ke dalam hatinya, lalu merusak ke dalam tulangnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.