Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Rahasia Yang Tidak Boleh Dikatakan



Rahasia Yang Tidak Boleh Dikatakan

0Sepasang mata yang menatap ke arah Ji An'an dengan dalam, sedetik juga tidak berpindah.     
0

Ji An'an mengeluarkan tangan lalu mencoba memegang dahi Beiming Shaoxi. Astaga, dahinya panas sekali!     

Ji An'an membalikkan badan untuk mengambil obat, kemudian menuangkan segelas air hangat setiap kali dirinya ingin memastikan pria itu meminum obatnya.     

"Beiming Shaoxi, kamu seharusnya minum obat." Ji An'an yang agak membungkukkan badannya pun mendekati Beiming Shaoxi.     

Beiming Shaoxii melihat wajahnya dengan jarak yang sangat dekat, ekspresi wajah wanita itu begitu perhatian. Ia sudah seharusnya minum obat… sayangnya, sudah tidak bisa disembuhkan…     

Lalu dengan memasukkan obat yang ada di telapak tangannya ke dalam mulutnya, kemudian Ji An'an juga memberikan segelas air.     

Sebelumnya, Ji An'an sama sekali tidak mempedulikan hidup dan matinya. Walaupun sekujur tubuhnya terluka, Ji An'an juga tidak akan melihatnya.     

Beiming Shaoxi memeluk Ji An'an dengan erat, meletakkan ke atas ranjang dan kemudian membuka sepasang kakinya. Ia duduk berjongkok di antara pahanya.     

Wajah Ji An'an agak merona, mengira Beiming Shaoxi ingin bercinta…     

Ia hanya ingin memeluk Ji An'an dengan posisi ini, wajahnya tenggelam ke pundak Ji An'an.     

"Ji An'an… aku mencintaimu."     

Suaranya yang serak dan dalam seperti suara yang terdengar dari dunia yang lain.     

Hati Ji An'an berdebar, tidak lama kemudian baru menjawab perkataannya, "Aku juga…"     

'Aku juga Beiming Shaoxi… aku mencintaimu. Waktu kamu melamarku, apa yang aku katakan itu fakta.'     

Punggung Beiming Shaoxi agak gemetar, tangannya perlahan-lahan menepuk punggung Beiming Shaoxi, "Sudah lelah, ya? Kamu sudah sangat sibuk untuk mengurus kakek selama beberapa hari, kamu juga tidak benar-benar istirahat. Jadi, tidurlah sebentar?"     

Mata Beiming Shaoxi yang memerah itu terlihat penuh dengan kelelahan….     

Ia pun mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Ji An'an dengan dalam.     

Namun seketika wajah Ji An'an malah merah merona karena dilihat olehnya. Pria ini pun menyentuh poni rambutnya yang berantakan lalu mencium dahinya dengan pelan, "Mau tidur?"     

Beiming Shaoxi mencibir bibirnya, membalikkan badan dan berbaring ke samping tubuh Ji An'an.     

Di atas kepalanya ada sebuah lukisan, Beiming Shaoxi mengambilnya.     

Ji An'an yang seketika merasa panik, "Itu… kembalikan kepadaku."     

"Tidak boleh dilihat?"     

"Bukan tidak boleh, tetapi…"     

Sudut bibir Beiming Shaoxi menyindir, "Kamu ada banyak sekali rahasia yang aku tidak tahu. Sedangkan aku, tidak ada."     

Tangan Ji An'an yang tadi berusaha merebut kertas lukisan itu langsung dikupas. Ji An'an terbiasa sendirian jadi sangat takut ada yang mengetahui hal yang sedang dipikirkannya. Ia lebih suka menyembunyikannya.      

Dulu Ji An'an masih bisa mengatakan isi hatinya kepada Gu Nancheng. Setelah Keluarga Su mendapatkan masalah, ia pun berubah semakin tertutup.     

Terutama sebelumnya, Ji An'an memiliki penyakit depresi yang membuatnya semakin lama semakin menyendiri dan tidak bisa langsung percaya kepada orang lain.     

Walaupun ekspresi wajahnya kelihatan biasa saja saat menghadapi orang lain, namun ia sudah mengalami banyak hal yang tidak biasa dialami orang lain… Jadi, bagaimana mungkin biasa bisa merasakan perasaannya?     

"Kalau kamu ingin melihatnya, lihat saja. Namun jangan pernah menertawakanku, ya!" Ji An'an merasa agak malu.     

Beiming Shaoxi membuka kertas lukisan itu, ada berbagai gambar yang dibuat secara manual.     

Lukisan pertama, di tengah salju yang besar, ada rumah tepi pantai yang memancarkan sinar yang terlihat sunyi dan indah.     

Tatapan Beiming Shaoxi langsung tertegun.     

Ji An'an agak menggigit bibirnya, "Waktu itu aku… pergi beberapa kali ke rumah tepi pantai, lalu mencari tempat di sekeliling untuk mencari tempat melukis rumah tepi pantai."     

Satu lukisan itu sudah memakan waktu yang cukup lama. Padahal, ia selalu merenung mempertanyakan kapan kepulangan wanita ini kepelukannya.     

Beiming Shaoxi lanjut melihat beberapa lembar foto lukisan itu, namun semua lukisan itu adalah rumah tepi pantai dengan keadaan yang berbeda-beda.     

Ketika membuka lembaran ke lima, Beiming Shaoxi melihat gambar setengah badan dirinya sendiri.     

Dalam lukisan itu, ia melihat dirinya sedang memakai jaket, tatapan yang serius, fitur wajah yang tampan, satu tangan yang memakai sarung tangan kulit dan dimasukkan ke dalam saku jaketnya.     

Apakah dalam matanya, dirinya seperti ini? Sangat tampan, tetapi sangat dingin dan tidak bersahabat…     

Dalam gambar, tatapan Beiming Shaoxi yang dingin juga menunjukkan sudut bibirnya yang serius. Detailnya memang indah, gambar ini sungguh dibuat dengan sangat serius.     

Tatapan Beiming Shaoxi pun berhenti menatap ke lembaran lukisan ini agak lama…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.