Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Ji An’an, Strategi Melukai Diri



Ji An’an, Strategi Melukai Diri

0"Kalian tidak boleh menikah." Suara perintah dari neraka yang ditunjukkan tanpa belas kasihan.     
0

"Mengapa? Kalau aku tidak menikah dengan Beiming Shaoxi, bagaimana mungkin dia bisa memberikan batu permata itu kepada orang luar?" Kepala Ji An'an seolah akan pecah begitu mendengar penolakannya, "Aku melakukan semua ini demi mempercepat waktu, kamu juga tidak ingin selalu menundanya, kan!"     

"Kamu jangan pernah meragukan perkataanku. Pada hari kalian menikah, maka semua hal yang ada di kota S ini akan hancur."     

Ji An'an tidak mengerti, padahal dirinyalah yang akan menikah dengan Beiming Shaoxi. Walau demikian, apa hubungannya pernikahan ini dengan pria iblis bertopeng itu?!     

"Batas waktumu adalah setengah bulan, kalau tidak bisa mendapatkan batu permata itu, aku akan membuatmu merasakan yang namanya neraka dunia."     

"Apa? Halo!!! Halo!!!"     

"Kalau berani melanggar keinginan dan perintaku, maka besok di tempat kuburan Xinhai itu akan ada satu kuburan baru. Tuan ketiga dari keluarga Beiming. Pemandangan itu akan menjadi sejarah yang tidak terlupakan." Ucap iblis itu dengan suara yang dingin hingga menusuk ke dalam tulangnya.     

Ji An'an yang tidak tahan untuk gemetar pun seketika menyadari bahwa panggilannya telah terputus.     

Tubuhnya menjadi lemah lalu terduduk di kursi. Pandangannya pun terlihat kosong…     

Jadi, orang ini hanya memberikan satu pilihan kepadanya. Ya, yaitu hanya jalan kematian.     

Siapapun juga tidak bisa membuka ikatan kematian ini.     

Ji An'an tidak bisa menikah dengan Beiming Shaoxi, lalu harus dalam setengah bulan mendapatkan batu permata itu. Apalagi, kondisi Kakek Beiming masih dalam bahaya, masalah racun yang dideritanya masih belum mendapatkan hasil.     

Pintu terbuka, lalu satu bayangan hitam berjalan masuk dan mendekatinya.     

Ji An'an mengangkat kepala, melihat wajah Beiming Shaoxi yang suram membuatnya sangat terkejut.     

"Kamu… kapan masuk?"     

Ji An'an baru ingat bahwa kamar ini terhubung dengan ruangan belajar sebelah, jadi masih ada satu pintu di samping. Sejak tadi, ia hanya mengingat untuk mengunci pintu bagian depan.     

Syukurlah Beiming Shaoxi tidak datang ketika dirinya sedang berbicara.     

Walau demikian, kelihatannya ada yang salah dengan raut wajah Beiming Shaoxi. Sorot mata birunya kali ini terlihat aneh.     

Ji An'an pun menyembunyikan ponselnya dengan dada yang berdebar-debar. Ia pun menatapnya dan bertanya, "Kenapa? Apakah kondisi kesehatan kakek masin menurun… Yechen masih belum ketemu?"     

Satu tangan Beiming Shaoxi menekan kepalanya, menutup matanya, menahan penderitaan dan ledakkan putus asanya.     

"Beiming Shaoxi, aku selalu memanfaatkanmu…"     

"Boleh, tetapi aku punya satu syarat, kamu harus memberiku sebuah permata…."     

"Aku sesungguhnya tidak tahu maksud dari kepulangannya. Namun tampaknya, Ji An'an memiliki tujuan tertentu mendekati Beiming Shaoxi."     

"Beiming Shaoxi, kalau kamu menyadari sisi asliku, kejahatanku… apakah kamu masih akan memperlakukanku dengan begitu baik?"     

"Aku ini seperti kotak iblis pandora, yang dipenuhi dengan tikus dan ulat."     

Tiba-tiba ada sepasang tangan dari belakang badannya, dengan perlahan-lahan menggosok kepalanya, "Apakah sakit kepalamu kambuh lagi, perlu memanggil dokter?"     

Beiming Shaoxi memegang tangannya dengan erat. Genggaman tangannya seolah bisa mematahkan jari wanita itu, membuat Ji An'an merasa kesakitan sampai menarik napas…     

Beiming Shaoxi lalu melepaskan tangannya, dan bibir merahnya tampak tersenyum dingin.     

Ji An'an pun panik, "Beiming Shaoxi, apa yang sebenarnya kamu lakukan? Apakah kakek sudah…"     

Beiming Shaoxi membalikkan wajah dan menatap ke arah Ji An'an. Ia melihat kekhawatiran di matanya, wajah kecil itu terlihat pucat dan panik.     

Wajahnya yang indah seperti siluman wanita di lautan, suara merdunya juga amat menjebak dan menggoda.     

Tubuh wanita ini seperti kutukan, membuatnya bersedia tidak mengenal saudaranya. Meski harus mati, dirinya bahkan masih menginginkan wanita ini.     

Jari jempolnya yang menekan ke bibir Ji An'an, tersenyum dengan senyuman dingin dan menakutkan.     

Ji An'an tentu terkejut dengan ekspresi aneh di wajah Beiming Shaoxi. Ia pun bertanya, "Apa yang terjadi padamu?"     

Pria ini seakan tampak asing, seperti pertama kali mengenal Ji An'an. Ia benar-benar menatapnya dengan sinis.     

Pandangannya itu seolah telah merobek semua kepalsuannya dan melihatnya dengan jelas dengan transparan…     

'Ji An'an, teknik melukai dirimu benar-benar sangat hebat. Semua ekspresi penuh penderitaan itu sudah bisa mendapatkan penghargaan sebagai ratu dunia perfilman…'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.