Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kamu Menangkap Beiming Yechen



Kamu Menangkap Beiming Yechen

0Wajah Beiming Shaoxi yang kaku membuatnya harus menjawab dengan pandangan mata yang agak merah, "Aku berjanji kepadamu."     
0

"Yechen tidak pulang…. Aku tidak bisa meninggalkan ini…." Ucap Kakek Beiming dengan suara yang semakin berat, agak menutup matanya dan sudah dalam keadaan pingsan.     

******     

Seekor elang tua tampak melintas terbang di langit pada malam hari.     

Ji An'an berdiri di teras dengan perasaaan yang amat sedih. Air matanya yang sudah kering tiba-tiba melihat elang itu seolah melihat iblis yang merajalela     

Elang tua itu berputar sekali seperti sedang memberikan kode perintah, Ji An'an melihat kiri dan kanan kemudian membuka jendela.     

Elang itu mendarat turun ke rangka jendela, kemudian dalam mulut elang itu terlihat seperti sedang membawa sesuatu.     

Ji An'an mengulurkan tangannya dan mengambilnya. Ternyata benda itu adalah satu batu giok yang dilapisi bercak darah sehingga menodai telapak tangannya.     

Jantungnya yang berdebar dengan cepat, lalu melihat batu giok itu ada lambang BM, itu adalah ukiran yang dia buat sendiri.     

Batu giok ini, setelah Sana mengambilnya, ia kemudian memberikannya kepada Beiming Yechen.     

Melihat keadaan batu giok itu, tubuh Ji An'an langsung berlutut. Orang-orang suruhan dari Beiming Shaoxi telah mencarinya, tetapi tidak ada yang bisa mendapatkan jejak kepergian Beiming Yechen.     

Mungkinkah Beiming Yechen telah ditangkap oleh iblis itu?     

Nada dering ponselnya pun berbunyi, nada deringnya kali ini malah terdengar mengerikan seolah ada suara langkah kaki dari seorang iblis mendekat ke arahnya.     

Ji An'an mendengarnya, lalu elang tua itu sudah terbang menjauh dari posisinya.     

Ia pun mengambil ponsel, dengan panik langsung berlari untuk mengunci pintu…     

"Halo, Gadis kecilku." Ucap iblis itu dari dalam teleponnya. Nada suaranya membuat jantung Ji An'an berdebar sangat cepat.     

"Apakah kamu menangkap Beiming Yechen?"     

******     

Di sisi lain, Beiming Shaoxi yang sudah lelah hanya ingin melihat Ji An'an. Baginya, wanita ini adalah satu-satunya hal yang bisa memberikannya semangat.     

Saat memutar gagang pintu itu, ia pun menyadari bahwa pintu itu sudah terkunci.     

Hey, apakah Ji An'an sedang tidur?     

Beiming Shaoxi pun membuka pintu ruang belajar yang ada di sampingnya. Kamar itu adalah suatu ruangan yang besar dan tersambung dengan kamar yang ditempati Ji An'an. Sekali mendekat ke arah pintu, ia sudah bisa mendengar suara Ji An'an yang ada di baliknya.     

"Kamu tidak menuruti perintahku dengan baik, masih mau bersikap lepas kendali seperti itu!" Ucap iblis itu dengan dingin dari telepon.     

"Aku telah menuruti semua perkataanmu, kamu menyuruhku untuk mendekati Beiming Shaoxi dan sekarang aku selalu bersama dengannya. Aku tidak mengerti penyebab dirimu bisa menuduhku tidak menuruti perintahmu." Ucap Ji An'an dengan panik.     

"Lalu, sekarang kamu sudah mau menikah? Apakah aku pernah memerintahkanmu untuk bertindak sampai sejauh itu?"     

"Mengenai batu permata yang kamu inginkan… Setelah menikah dengan Beiming Shaoxi dan menjadi nyonya Keluarga Beiming, bukankah aku memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendekatinya?"      

Ji An'an berusaha untuk menenangkan diri, "Sudahlah, yang terpenting tujuan utama kita tercapai. Apa pun cara yang kugunakan seharusnya tidak masalah… namun ingatlah, Beiming Shaoxi adalah orang yang teliti."     

"Kalau begitu, cerita tentang klub Huanqi itu, bagaimana caramu menjelaskan itu kepadaku?" Tanya iblis itu dengan suara serak, Ji An'an menusuk dirinya lalu melompat dari lantai dua. Kalau bukan karena dia mendapatkan berita dengan cepat, dua sudah dalam pelukan Beiming Shaoxi dan lepas dari bahaya…     

"Klub Huanqi? Apa yang maksudmu?"     

"Apakah aku pernah memberimu perintah untuk bunuh diri?"     

"Aku hanya ingin menggunakan strategi melukai diri sendiri untuk mendekati Tuan Beiming. Tusukan pisau itu juga tidak sampai menusuk dalam ke bagian jantung. Selain itu, aksiku terjun dari lantai dua itu juga berani kulakukan karena di bawah ada rerumputan yang amat tebal. Ya, aku telah memastikannya sebelum melakukannya…."     

Ji An'an menjelaskannya sambil menggigit bibirnya. Kemudian, ia melanjutkan, "Bukankah sekarang aku sudah hidup dengan baik? Kemudian tentang keberhasilan rencana itu, aku pun bisa dilamar olehnya sekarang."     

Jantungnya panik, Keluarga Beiming sudah begitu hancur. Jadi, ia pun tidak mungkin akan membiarkan… Beiming Yechen menghadapi sesuatu yang berbahaya…      

Sebelum kakek meninggal, beliau sangat mengkhawatirkan keadaan Beiming Yechen. Alhasil, Ji An'an tidak mungkin membiarkan Beiming Yechen menghadapi semua ini.     

"Aku masih tetap sangat setia denganmu…. Setelah mengambil batu yang kamu inginkan, aku akan langsung memberikannya kepadamu. Jadi, bagaimana?" Ji An'an memegang ponselnya dan memohon dengan suara pelan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.