Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Membiarkan Aku Tidur Di Teras Semalaman



Membiarkan Aku Tidur Di Teras Semalaman

0Pada saat ini, mereka melihat ada satu orang yang mencurigakan di teras.     
0

Semua orang dari Keluarga Ji melihat Beiming Shaoxi melompat sampai ke ujung tembok sebelah tetangga. Tentunya masih di area teras, ia langsung melompat ke dalam kamar Ji An'an.     

Apa dia… juga bisa melakukan dengan cara seperti ini?     

Mengingat Ji An'an membawa kedua kunci kamarnya, namun nyatanya hal itu juga tidak akan berguna..     

"Sialan, sikapnya sangat dominan… apakah dia begitu mencintai Ji An'an?"     

"Aku sangat berharap Ji An'an bisa menikah lagi dengan Tuan Beiming…. Setelah itu, hampir setiap tahun aku pasti bisa menerima hadiah yang sangat mahal darinya…"     

Padahal Wei'er telah mengatakan bahwa setelah pernikahannya, Beiming Shaoxi akan membawa Ji An'an pulang ke rumah setiap perayaan festival atau hari besar.     

Lagi pula, seluruh anggota Keluarga Su sudah dianggap meninggal dan Keluarga Ji adalah satu-satunya keluarga bagi Ji An'an…     

******     

Di sisi lain, Leo dengan senang dan tenang berbaring di atas ranjang. Ia pun bertanya kepada Ji An'an, "Mo'mo, kapan kamu akan memberikanku boneka yang dijanjikan itu?"     

"Kamu harus bertanya kepada ayahmu, kira-kira, kapan dirinya datang ke rumahku untuk mengambilnya?"     

Ji An'an baru saja selesai menggendong anak ini untuk mengajaknya mandi, lalu ia pun mengeringkan rambut dan membawanya kembali ke atas ranjang.     

Di waktu yang sama, Beiming Shaoxi sudah berdiri di teras dan mendengar suara itu membuat raut wajahnya dingin.     

Anak kecil ini memang selalu pintar untuk mengelabui orang lain. Lihat saja, setelah Wei'er membawanya masuk ke kamar Ayah Ji, namun ia malah menyuruh Ayah Ji untuk mencari Ji An'an…     

Beiming Shaoxi langsung membuka pintu teras. Sayangnya, ia baru mengetahui bahwa pintu itu juga terkunci.     

Di dalam kamar, Ji An'an melihat ada bayangan seseorang di luar kamar. Sejak awal, dirinya sudah menebak bahwa pria ini akan menggunakan cara ini. Alhasil, ia pun sudah menguncinya duluan.     

"Ji An'an!" Sembari memanggil, Beiming Shaoxi juga menggedor pintu teras kuat-kuat. "Phak! Phak! Phak!"     

Mata Beiming Shaoxi yang dingin, sekarang malah terlihat sedang memohon Ji An'an untuk membuka pintu.     

Leo membalikkan kepala kecilnya dan melihat ayahnya hanya bisa menunggu di luar. Anak ini seketika tertawa licik seperti iblis kecil.     

"Buka pintu dan biarkan aku masuk!"     

Ji An'an meliriknya sekilas sembari berkata, "Tuan Beiming kamu berjalan ke pintu yang salah, kamarmu itu di sebelah."     

"Apa kamu tidak percaya tidak kalau aku bisa menendang pintu ini?"     

"Hari sudah terlalu malam, lebih baik tidur lebih awal, ya!" Ji An'an berjalan ke depan pria itu. Dari kaca ini, ia bisa melihat ekspresi ketidaksenangan dari pria itu.     

Sejujurnya, hatinya merasa tidak tega, namun juga merasa lucu.     

Meski demikian, ia langsung memaksa dirinya untuk menarik dan menutup gorden jendela…     

Di sisi lain, ia juga berpikir bahwa Beiming Shaoxi pasti akan pergi begitu dirinya tahu kalau tidak bisa masuk ke kamar ini.      

"Dasar wanita yang tidak berperasaan, apakah kamu ingin membuat aku mati kedinginan?" Tanya Beiming Shaoxi dengan sangat marah seakan hatinya bisa meledak. Ia pun duduk di kursi teras dengan wajah kesal.      

Sejak awal, Beiming Shaoxi sudah demam. Walau demikian, ia sengaja datang ke sini dengan menggunakan jubah mandi. Padahal hembusan angin malam ini amat sangat dingin.     

Seluruh anggota Keluarga Ji pun hanya bisa memperhatikan keberadaan Tuan Beiming yang ada di sana. Mereka semua tidak berani berbicara lagi di taman, lalu langsung membubarkan diri dan berpura-pura tidak melihat apa pun.     

Beiming Shaoxi masih duduk di luar selama puluhan menit, lalu Ji An'an mendengar bahwa sudah tidak ada gerakan apa pun di luar pintu.     

Akhirnya gorden jendela bergerak dan wajah tampannya terlihat dari sudut jendela. Kemudian, Beiming Shaoxi melihat satu kepala kecil dan langsung wajahnya berubah suram.     

Bocah kecil itu menjulurkan lidah dan memperlihatkan ekspresi tawa yang amat menjengkelkan!     

"Ji An'an!!!" Beiming Shaoxi yang marah sudah ingin menendang pintu.     

"Mo'mo, beri aku… pelukanmu…." Leo menggelengkan kepala dengan senang dan berjalan dengan pantat yang sengaja di goyang, "Malam ini, aku dan Mo'mo akan tidur, tidur bersama, berdua saja…"     

"Dasar… mau cari mati ya! Buka pintu sekarang!"     

"Huh." Anak kecil itu pergi.     

Wajah Beiming Shaoxi yang menatap dingin pun sudah sama dinginnya dengan angin malam ini. Saat memanjat ke sini, sepatunya itu tidak sengaja terlepas. Akhirnya ia pun menginjakkan kakinya di atas lantai keramik sambil bertelanjang kaki.     

"Kalau kamu bisa setega ini maka aku akan tidur semalaman di teras ini. Aku mau lihat, seberapa kejam hati yang kamu miliki itu!"     

Dengan suara sekeras itu, Beiming Shaoxi sangat yakin kalau Ji An'an juga bisa mendengarnya…     

Mungkin anggapan itu memang tidak salah, ucapannya yang terdengar marah ini memang mampu didengar semua anggota Keluarga Ji yang belum tidur. Namun sayangnya, peredam suara yang baik di kamar Ji An'an membuat suaranya tidak terdengar begitu jelas.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.