Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Model Wanita, Kelihatan Bencong



Model Wanita, Kelihatan Bencong

0"Aku sedang keliling mall, ingin membelikan barang kebutuhan sehari-hari." Jawab Ji An'an.     
0

Suaranya jauh lebih lembut daripada biasanya dan membuat Beiming Shaoxi langsung tidak marah, "apa saja barang-barang yang kamu beli? Lebih baik, kamu suruh saja para pelayan untuk membelikannya untukmu. Lagi pula, kamu masih sedang masa pemulihan. Akan lebih baik kalau segera berbaring di atas ranjang dan jangan keluar."     

"Aku sudah tahu cara untuk menjaga diriku sendiri."     

"Oh, kamu merasa sudah mengetahuinya?" Tanya Beiming Shaoxi dengan nada menyindir, "Cih, hampir setiap malam, aku selalu merasa sedang memeluk tumpukan tulang. Kalau seperti itu, mana mungkin aku tidak memikirkannya!?"     

Mendengar itu, mata Ji An'an menjadi agak basah. Walau mendengar suara yang galak dari pria itu, namun sebenarnya… apakah Beiming Shaoxi sedang mengkhawatirkannya?     

"Beiming Shaoxi…" Suara Ji An'an memanggil dengan lembut.     

Ada banyak sekali perkataan yang ingin dikatakannya, semuanya terpendam dalam dadanya sampai membuatnya merasa tersiksa. Ia jadi merasa membenci dirinya sendiri yang seperti orang bodoh ini, apapun juga tidak tahu dan apapun selalu salah.     

Beiming Shaoxi menjawab, "Aku sedang mendengar."     

Ji An'an langsung tidak tahu hal yang mau dikatakannya, tangannya jadi merasa agak tegang saat memegang koleksi baju anak kecil di gantungan toko. "Aku sedang membelikan baju untuk Leo, menurutmu mana baju yang tampak bagus?" Ucapnya     

Nada bicaranya di dalam telepon sebenarnya sudah sangat tegang dan dingin.     

Beiming Shaoxi pun membalasnya dengan nada yang dingin, "Dia sudah memiliki banyak baju di rumah. Sudah, dia tidak perlu dibelikan baju."     

"Tetapi Leo hanya menyukai baju yang aku belikan kepadanya."     

"Kalau begitu kamu masih bertanya tentang pendapatku? Nona Ji, dalam setengah jam kamu harus pulang, itu adalah perintah."     

Pria ini benar-benar otoriter… sangat aneh, hanya sebentar saja sudah langsung berubah.     

Melihat Beiming sudah mau menutup teleponnya, Ji An'an bertanya, "Kalau begitu bagaimana dengan sepatu… kamu menyukai model seperti apa?"     

"Model wanita bencong!"     

Setelah selesai, Beiming Shaoxi langsung menutup telepon.     

Ji An'an terdiam, ia jelas-jelas bertanya tentang sepatu yang akan diberikannya untuk Beiming Shaoxi. Sebelumnya, sepatu yang dibelikannya itu terlalu kecil. Oleh sebab itu, ia berencana mencari sepasang sepatu yang lain untuknya.     

Ji An'an dengan sabar menekan panggilan untuk menelepon lagi.     

Tidak lama kemudian, suara anak kecil terdengar, "Momo, kamu mencariku?"     

Beiming Shaoxi… benar-benar begitu kecil hati.     

"Di mana ayahmu?"     

"Ayah…, dia marah lalu pergi!"     

Hah, begitu saja sudah marah? Sebenarnya, seberapa besar keinginan dominan dari pria itu?     

Ji An'an tidak bisa menbedakan, apakah Beiming Shaoxi menganggap dirinya sebagai barang pribadinya atau… sudah menyukainya? Ketika Ji An'an bertanya kepadanya, pria itu selalu menyangkalnya. Selain itu, keberadaan Nona Xin dan Leo selalu membuatnya sangat bingung.     

"Momo sedang membelikan sepatu untukku?" Tanya Leo dengan sangat senang.     

"Iya…" Ji An'an dengan satu tangan memegang ponsel, lalu pergi ke area anak-anak. Ia melangkah sambil berbicara dengan Leo agar membantunya memilihkan baju yang disukainya.     

Di sampingnya, Leo tampak selalu tersenyum dengan sangat bahagia.     

Beiming Shaoxi yang sedang duduk di sofa dengan eksepsi wajah yang suram dan dingin menyingkirkan laptopnya. Ia pun menyalakan sebatang rokok miliknya.     

Mendengar Leo yang mengatakan, "Ayah marah dan sudah pergi!"     

Kemampuan berbohong anak itu semakin lama semakin tidak bisa dikendalikan. Ia jadi merasa ingin memukul anak itu saja.     

Anak kecil itu terbaring di atas soda sambil berbicara dengan teleponnya, ia tertawa sambil memegang telepon itu. Para pelayan yang melihat semua itu pun jadi sangat terkejut dan merasa sangat aneh.     

Dua hari ini, anak kecil ini agak sakit. Selain itu, dia juga tidak suka minum obat dan setiap kali minum obat harus bisa membujuknya dalam waktu yang lama.     

Melihat raja kecil ini sedang senang, pelayan dengan cepat mengambilkan obat untuk diminum.     

Siapa yang menyangka Leo tidak hanya tidak marah, anak ini bahkan bisa minum obat dengan sangat penurut.     

"Momo, itu… aku sedang makan permen, apakah kamu mau kuberikan satu?"     

Semua pelayan langsung terkejut.     

Apakah obat ini juga mau dibagikan dengan pacarnya?     

Beiming Shaoxi akhirnya sudah tidak bisa tahan. Ia menutup laptopnya dan berjalan untuk menutup telepon yang dipegang Leo. Ia juga berkata, "Kamu seharusnya mandi dan memberikan selamat kepada kakek buyutmu."     

"Ayah!" Kedua tangan Leo memegang wajahnya lalu tersenyum dengan bahagia. Ia pun membalas, "Momo membelikan… banyak sekali barang untuk aku…"     

"Cepat pergi!!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.