Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Demi Melindungi Ji An’an



Demi Melindungi Ji An’an

0"Aku tidak akan membuat masalah. Lagi pula, aku hanya akan berada jauh di sini dan memperhatikan kakek secara diam-diam…"      
0

"Andai ada kesempatan pun, aku hanya akan menggunakan identitas seorang pelayan untuk mendekatinya, menuangkan wine kepadanya dan hanya ingin membalas kebaikannya karena sudah membuatku sangat senang."      

Ji An'an menjelaskannya dengan tulus.     

Ji An'an tidak berbohong mengenai alasannya yang ingin menemani Kakek Beiming melewati ulang tahun. Hal itu memang salah satu harapannya sebelum dirinya meninggal nanti.     

Hanya saja, menggunakan alasan ini untuk membunuh Beiming Shilan juga membuatnya merasa bersalah…     

Semua hal yang dilakukannya memang bukan demi untuk dirinya sendiri. Apalagi, Beiming Shilan itu adalah si pembuat masalah. Jadi cepat atau lambat, wanita itu pasti akan membuat masalah kepada Keluarga Beiming.     

Setelah membuat Beiming Shilan menjadi gila, maka wanita itu tidak akan melukai orang lain lagi.     

"Oh, wanita seperti kamu juga bisa berbakti, ya?" Tanya Beiming Shaoxi mengejek.     

Namun Ji An'an tidak menanggapi hal itu. Ia hanya diam.     

"Ikuti aku, jangan sampai membuat kesalahan." Beiming Shaoxi melihat ada orang yang datang. Kemudian ia memberikan tatapan yang mengancam ke Ji An'an dan lanjut berjalan ke depannya untuk mengambil sebuah kue. "Ji An'an, aku ingatkan kepadamu untuk menjaga sikapmu." Tambahnya.     

Ji An'an menghela napas, "Baik, Tuan."     

Beiming Shaoxi menggertakkan gigi, karena sejujurnya ia tidak terlalu menyukai Ji An'an berada di sini.     

"Kakak, kamu pergi secara khusus hanya untuk mengambil kue, kami tidak mau makan, apakah kamu ingin memberikannya kepada Xin Keqi?" Tanya Beiming Shilan.     

Beiming Shaoxi mengerutkan kening dan melihat ke arah kue di tangannya.     

Demi berbicara dengan Ji An'an, ia memang sengaja mengambil kue ini…     

Mungkin Beiming Shaoxi lupa bahwa dirinya adalah pusat perhatian semua orang. Semua gerak geriknya pun telah diperlihatkan orang lain, termasuk 'pelayan' yang berbicara dengannya tadi.     

Beiming Shaoxi pun memberikan kue kepada Xin Keqi, "Apakah kamu mau mencoba kue ini?"     

Xin Keqi tersenyum mengambilnya, "Aku memang menyukainya… sekarang kamu memberikannya kepadaku. Aku tentu lebih menyukainya lagi."     

Ji An'an yang mengambil nampan dengan desain indah pun berjalan ke sana dan melihat adegan ini.     

Beiming Shaoxi berada di sampingnya, lalu berkata dengan tenang, "Juga ingin makan? Kalau mau, beberapa hari lagi aku akan menyuapimu sampai puas…"     

Meski ekspresi wajah Beiming Shaoxi kelihatan angkuh, dingin dan tidak berperasaan, tetapi nada bicaranya malam ini sangat… mesum.     

Kemungkinan sisi mesumnya ini akan selamanya hanya bisa diungkapkan kepada Ji An'an.     

Jadi, apakah sikap Beiming Shaoxi di depan Xin Keqi… juga seperti ini?!     

Benarkah sikapnya juga begitu menjijikan? Apalagi berani menyampaikan gombalan yang sangat menjijikan.     

Beiming Shilan langsung mengambil segelas champagne dari atas nampan Ji An'an. Sambil tertawa, ia juga meminumnya dengan puas.     

Ji An'an pun memperhatikannya. Hanya dengan terus mendekati Beiming Shilan, maka ia akan selalu mengambil gelas di atas nampannya.     

Beiming Shaoxi membawa Xin Keqi ke dalam ruangan untuk berbicara, tetapi masih sangat sering menatap ke arah Ji An'an dan melihat Ji An'an yang benar-benar selalu berada di sisi kakek Beiming.     

Xin Keqi sangat terkejut, biasanya Beiming Shaoxi tidak suka membawanya untuk diperkenalkan kepada orang lain.     

Namun hari ini, Beiming Shaoxi ingin mengajaknya ikut menyapa beberapa tamu di acara ini…     

Sayangnya, Xin Keqi hanya dianggap sebagai angin lalu saja. Hanya saat bertemu beberapa tamu penting saja baru suaminya itu bersikap romantis kepadanya.      

Xin Keqi menggigit bibirnya, apakah suaminya itu melakukan semua ini untuk melindungi Ji An'an? Benarkah agar dirinya tidak bisa mendekati Ji An'an?     

Beiming Shilan selalu berada di sisi kakek dan memerankan statusnya sebagai cucu yang penurut. Setiap kali ada yang datang untuk memberikan selamat, ia selalu menerima sulangan minuman itu dan ikut meminumnya.     

Jadi champagne di atas nampan Ji An'an dapat habis dalam waktu singkat.     

Jantungnya berdebar sangat cepat. Ketika mengambil champagne itu, ia terus mengawasi sekeliling. Saat tidak ada orang yang melihatnya, Ji An'an langsung mengambil botol racun itu dan menuangkan cairan racun ke dalam gelasnya.     

Ji An'an sudah memikirkannya, kalau gelas champagne ini bukan diambil oleh Beiming Shilan, maka dirinya akan berpura-pura tidak memegang dengan stabil saat ada orang yang ingin mengambilnya.     

Kalau orang itu masih mengambilnya, maka Ji An'an akan berpura-pura untuk terjatuh hingga tersungkur ke depan dan membuat cairan di dalam gelas itu tumpah.     

Namun dengan selalu berdiri di samping Kakek Beiming, ia semakin yakin bahwa Beiming Shilan pasti akan mengambil gelasnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.