Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Pijat Pundak Nyonya



Pijat Pundak Nyonya

0Kemungkinan karena acara ini mengundang terlalu banyak orang, jadi demi melindungi anak itu, apakah mereka sengaja tidak membawanya muncul di depan para tamu?     
0

Akan tetapi, sebuah kue yang besar dengan puluhan tingkat kastil itu menjadi pusat perhatian…     

Beiming Shaoxi dan Xin Keqi bersama-sama memengang satu alat pemantik api yang memiliki pita. Mereka pun menyalakan lilin pada kue itu.     

Pada waktu yang sama, di atas panggung juga ditembakkan sebuah kembang api yang indah.     

Pita dan kelopak bunga pun langsung berterbangan di langit.     

Kakek Beiming menerima banyak hadiah yang sekarang berada dalam pelukannya. Semua hadiah itu adalah pemberian dari seluruh cucu putra dan putrinya… ia sungguh terlihat bahagia.      

Ji An'an juga tidak tahan untuk tersenyum, tatapannya pun hanya terfokus ke gelas champagne di tangan Beiming Shilan…     

Besarnya kue serta doa bersama pun membuat suasana menjadi begitu hangat.     

Setelah itu, para tamu langsung bertepuk tangan dengan sangat nyaring…     

"Berikutnya, mohon Kakek Beiming berbicara beberapa kata kepada semua orang."     

Microphone didekatkan ke bibir Kakek Beiming. Ia tertegun lalu dengan nakal tersenyum, "Aku tidak ingin banyak bicara, semuanya, silahkan bersenang-senang dengan gembira."     

Sekali lagi terdengar suara tepuk tangan yang nyaring.     

Lilin pun dipadamkan, Beiming Shaoxi dan Xin Keqi lalu mengambil sebuah pisau berdesain gaya barat dan memotong beberapa kue untuk diberikan kepada pelayan di samping untuk dibagikan ke beberapa orang. Semua tamu mendapat bagian sepotong kue itu.     

"Nona Ji, jalan ke sini."     

Tiba-tiba, bayangan badan Wei'er yang tinggi dan besar menahan penglihatannya.     

Pundak Ji An'an ditahan oleh dua pelayan, lalu berjalan ke sebuah ruang.     

Ji An'an berusaha untuk menyingkirkan mereka, wajahnya masih melihat ke arah panggung dan mencari Beiming Shilan… Ia harus melihatnya meminum gelas champagne itu sendiri. Setelahnya, ia baru bisa merasa tenang!     

"Ke mana kalian akan membawaku pergi?!"     

"Tuan menyuruhku untuk membawamu pergi ke ruang istrihat." Wei'er dengan wajah yang serius membuka satu pintu, "Di atas meja sudah disiapkan beberapa hidangan, Tuan sudah mempersiapkan semua makanan kesukaanmu. Makanlah yang banyak. Kalau tidak, Tuan akan tidak senang."     

Badan Ji An'an yang terlalu kurus membuat Beiming Shaoxi tidak senang. Apalagi pria itu selalu mengetahui bahwa Ji An'an sering berjalan ke sana dan ke sini tanpa memperhatikan kondisinya.     

Namun nyatanya, Ji An'an masih tidak rela berada di sini dan ingin membuka pintu. Sayangnya, pintu ruangan ini tidak bisa dibuka. Ia menjadi sangat marah lalu memukul pintu, "Lepaskan! Biarkan aku keluar!"     

Saat terpikirkan untuk keluar dari jendela, sayangnya jendela itu didesain dengan gaya eropa yang memiliki sistem anti pencuri. Ia sudah pasti tidak bisa keluar melalui jendela itu.     

Ji An'an menggigitkan bibirnya. Ia perlu keluar untuk memastikan champagne itu sudah diminum olehnya…     

Beiming Shaoxi sialan!     

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu dengan nyaring. Ji An'an terkejut saat melihat orang yang datang. Ya, orang itu itu adalah Xin Keqi dengan dua pelayan. Wanita itu berjalan masuk dengan pipi yang agak merah merona seperti sedang mabuk.     

Tatapan Ji An'an langsung berubah menjadi suram.     

Saat ini musuh sudah saling bertemu, dalam hatinya merasa sangat kesal.     

Walau demikian, Ji An'an hanya menundukkan kepala. Ia berpura-pura mengambil barang di atas nampan seperti kue dan bersiap untuk pergi.     

Xin Keqi yang duduk di sofa berkata, "Cepat kemari, pijat pundakku."     

Seorang pelayan mengulurkan tangan untuk menahan jalan Ji An'an, "Hei, kamu dipanggil. Cepat, pijat pundak Nyonya."     

Ji An'an menggigit bibir, dalam hatinya merasa semakin kesal. Apakah pelayan ini menyuruhnya untuk memijat pundak Xin Keqi?     

"Kamu ini pelayan bagian mana? Kamu bahkan berani tidak menghiraukan perintah Nyonya?"     

"Aku pelayan Beiming Shaoxi, pelayan baru." Ucap Ji An'an dengan panik.     

"Beraninya menggunakan nama Tuan untuk merendahkan Nyonya dan tidak menaati perintah? Apakah kamu bisa menyebut nama Tuan begitu saja?!"     

Ji An'an terkejut, ia baru menyadari bahwa dirinya berbicara langsung tanpa berpikir…     

Karena sekarang masih berpura-pura menjadi seorang pelayan dan khawatir ketahuan, ia pun membuat alasan. "Bukan, Tuan menyuruhku membawakan gelas wine ini. Jadi, aku masih ada hal yang penting untuk dilakukan. Selain itu, aku belum pernah memijat, jadi khawatir tidak bisa memijat Nyonya dengan baik."     

"Kalau memang diminta pergi, ya pergi saja. Kenapa banyak alasan?" Ucap dua pelayan yang menjaga di kiri dan kanan pintu.     

Ji An'an membalikkan kepala. Ia telah melihat Xin Keqi yang duduk dengan tenang dan elegan, seperti sedang berpikir ke dengan yang ada di atas nampan yang dibawanya…     

Buah kiwi yang langka dan teh ginseng yang disiapkan untuk Kakek Beiming, kenapa bisa ada di sini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.