Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Champagne Yang Beracun



Champagne Yang Beracun

0Acara ini sangat ramai, Beiming Shilan juga sangat mahir dalam berkomunikasi dengan para tamu selama acara berlangsung. Ketika mendorong Kakek Beiming berjalan kedepan, wanita ini juga masih sering tersenyum dengan para senior dan masih membuat lelucon yang anggun serta membuat Kakek merasa senang.     
0

Ji An'an mungkin jadi sedikit mengerti alasan Beiming Yechen tidak ingin menghukum Beiming Shilan…     

Paling tidak di depan Kakek Beiming, Beiming Shilan selalu memerankan posisinya cucu yang penurut. Hal ini membuat kakek masih sangat menyayanginya.     

Sayangnya membiarkan orang ini hidup di dunia ini adalah masalah yang besar. Beiming Yechen tampaknya tidak bisa menghukumnya, maka Ji An'an yang akan menjadi orang jahat kali ini.     

Ji An'an dengan fokus mengikuti dari belakang, gelas di nampan itu mulai berkurang satu-persatu.     

Tiba-tiba ada satu tangan yang besar dari atas mendarat dan mengambil gelas champagne yang beracun itu.     

Jantung Ji An'an berdebar cepat, mengangkat kepala dan orang itu adalah Beiming Shaoxi.     

Ji An'an langsung melangkah ke arah Beiming Shaoxi!     

Beiming Shaoxi memegang lengannya dan menahan Ji An'an dengan tepat dan satu tangan memegang gelas itu dengan stabil.     

Ji An'an menyamping ke dalam pelukannya, tetapi tidak menabrak ke gelas itu. Kondisi ini membuatnya merasa sudah mau gila!     

Kalau Beiming Shaoxi minum…     

"Ternyata makanan yang kuberikan selama ini tidak benar-benar kamu makan. Lihatlah dirimu, sangat kurus sampai disenggol sedikit saja sudah bisa jatuh." Beiming Shaoxi menundukkan kepala dan menggunakan suara yang serak dan pelan berbisik, "Aku tidak ingin melihatmu berada di dalam pelukan pria lain."     

Ji An'an berdiri sambil tertegun, wajahnya tampak sangat panik.     

Melihat Beiming Shaoxi sedang ingin minum champagne itu…     

Ya, situasi sudah berubah menjadi darurat, Ji An'an langsung mengulurkan tangan dan merebut gelas itu.     

"Kenapa?" Tanya Beiming Shaoxi sambil mengerutkan kening, identitas Ji An'an sekarang adalah sebagai seorang pelayan, tidak berhati-hati sampai hampir terjatuh pun sudah bisa dimaklumi. Akan tetapi berani merebut gelas dari para tamu… bukankah itu sudah terlihat keterlaluan?     

"Kamu sudah minum terlalu banyak malam ini, Tuan." Ji An'an bersikeras untuk mengambil gelas itu dan meletakkan ke atas nampan, "Luka di dalam mulutmu masih belum sembuh, tidak boleh minum terlalu banyak alkohol… lukamu bisa saja menjadi semakin parah."     

Dada Beiming Shaoxi bergemetar, ternyata Ji An'an sedang mengkhawatirkannya?! Wanita ini bahkan ingat dengan luka dalam mulutnya….     

Lidahnya memang masih belum sembuh, apalagi minuman beralkohol memang bisa membuat lukanya terasa sedikit sakit.     

Walau demikian, sikap Beiming Shaoxi selalu sangat aneh. Pria ini malah merasa semakin lama semakin menyukai penderitaan seperti ini. Seakan banyaknya siksaan yang diberikan Ji An'an itu… sudah menjadi suatu kebiasaan dalam hidupnya.      

"Kamu benar-benar tidak boleh minum terlalu banyak." Di sisi lain, Ji An'an khawatir bila Beiming Shaoxi akan mencurigainya. Ia dengan tegang berkata, "Tampaknya akan lebih baik minum jus?"     

"Hey aku bukanlah wanita." Dalam hati, Beiming Shaoxi tentu merasa tersindir, 'Ha? Minum jus?'     

"Shaoxi." Xin Keqi memanggil dengan aroma parfume yang samar dan merangkul lengan Beiming Shaoxi. Ia telah minum terlalu banyak, alhasil wajahnya menjadi merah merona. Sambil mendekati daun telinga suaminya itu, ia menjinjitkan kakinya dan berbisik ke telinganya.      

Para tamu yang ada di sekeliling tidak berbicara dan tersenyum, sangat kagum dengan kebahagian sepasang suami-istri ini.     

Banyaknya tatapan ini seakan memperingatkan Beiming Shaoxi agar tidak terlalu lama melihat ke arah Ji An'an. Satu tangannya pun masuk di dalam saku dan sambil dirangkul oleh Xin Keqi, mereka mulai berjalan ke atas panggung.     

Ji An'an menghela napas lalu menunduk.     

Tangan dengan jari-jemari yang lentik milik Beiming Shilan pun datang untuk mengambil segelas champagne itu.     

Ji An'an langsung mengangkat kepala…     

"Kakek, sekarang adalah inti dari acara ini, sekarang adalah saatnya Kakek berbicara." Beiming Shilan tidak langsung meminumnya. Ia malah membawa champagne itu sepanjang jalan dan memberikan salam sembari tersenyum kepada para tamu.     

Kemudian, Beiming Shilan dengan sopan berjalan ke atas panggung dan seorang pengurus mendorong Kakek Beiming bersamanya.     

Hati Ji An'an terkejut, sangat ingin naik ke atas. Sayangnya ada seorang pelayan di bawah yang langsung menahannya.     

Tirai merah mulai ditarik ke atas, ada satu lukisan yang sangat besar di belakang badannya. Ya, lukisan itu adalah lukisan Keluarga Besar Beiming     

Waktu itu Leo masih kecil, masih bayi dan dirangkul dalam pelukan Kakek Beiming.     

Sedangkan sekarang, anggota Keluarga Beiming sudah lengkap seluruhnya. Beiming Yechen yang belum terlihat sepanjang pesta pun sekarang sudah berdiri di atas panggung. Tangan Beiming Yechen juga sudah membawa hadiah yang sangat indah.      

Kakek Beiming sangat senang, malam ini selalu tertawa seperti seorang anak kecil.     

Anehnya, tidak ada Leo di atas panggung itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.