Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kehilangan Keinginan Untuk Hidup



Kehilangan Keinginan Untuk Hidup

0Beiming Shaoxi memakaikan cincin ke jari tangan Ji An'an. Sambil memasukkan cincin ke jari yang sangat kurus itu, ia juga berkata, "Kamu sudah sangat kurus sampai cincin juga tidak pas kamu pakai lagi… Ji An'an, aku tidak memperbolehkan kamu menjadi begitu kurus!"     
0

Cincin….     

Ji An'an baru akhirnya tersadar, ia memiringkan kepala dan melihat jarinya sudah terdapat sebuah cincin berlian berwarna biru.     

Waktu pertama Beiming Shaoxi sendiri yang mengambilnya dan melempar keluar dari jendela, pria itu membuat Ji An'an mencarinya sangat lama.     

Oleh karena ini, saat itu ia juga hampir saja membuat Beiming Yechen kehilangan nyawa.     

Dalam mata Ji An'an yang begitu kasihan ini, ia baru mengetahui ternyata telah diambil oleh Beiming Shaoxi…     

"Aku melemparnya hanya berharap agar kamu mengambilnya…." Beiming Shaoxi mencium jari dan cincin itu. Setelah Ji An'an pergi, Beiming Shaoxi langsung mengambil cincin itu kembali.     

Ji An'an melihat cincin ciuman iblis di jari tangan Beiming Shaoxi, lalu perlahan-lahan melepaskan tangannya dan memalingkan wajahnya.     

"Tuan… Nona Su… makanlah." Ucap Wei'er dengan hormat dan berhati-hati.     

Ji An'an memang sudah sangat kurus sampai membuat orang merasa kasihan. Selain itu, Beiming Shaoxi juga sudah sangat lemah dan sudah menemani Ji An'an selama seharian penuh tanpa makan makanan apapun.     

Untungnya saja, tubuh Beiming Shaoxi yang besar dan kekar juga bisa menahan lapar.     

Hanya saja sampai saat ini, Beiming Shaoxi juga belum makan dan tidur. Hal itu sesungguhnya membuat tubuhnya kelihatan hanya sedikit lebih kurus….     

Sayangnya, Ji An'an malah jauh lebih kurus dari sebelumnya.     

Troli makanan di dorong ke samping ranjang, Ji An'an hanya menatap makanan tersebut. Saat makanan itu akan disuapkan kepadanya, ia malah tidak mau makan.     

"Ji An'an, buka mulutmu!" Beiming Shaoxi mengambil sendok dan berteriak dengan pelan, "Apakah kamu ingin mati kelaparan?"     

Wajah Ji An'an tampak tenang dan masih tetap sangat keras kepala.     

"Kamu sekarang sudah sangat kurus sampai hanya tersisa tulang saja!"     

Apakah Beiming Shaoxi tidak menyadarinya? Ji An'an dari awal sudah kurus… Namun sikap yang dilakukan Beiming Shaoxi kepadanya sampai saat terakhir adalah membawanya ke Klub Huanji yang mengerikan itu…     

"Apa yang perlu kulakukan agar kamu mau makan?" Beiming Shaoxi mulai memohon, "Ji An'an, makanlah."     

"Pergi saja kamu!" Ji An'an perlahan-lahan terbatuk, "Aku tidak ingin bertemu denganmu, aku akan makan sendiri."     

Wajah yang tampan dan tegang Beiming Shaoxi perlahan-lahan meletakkan sendoknya dan memerintah seorang pelayan untuk maju ke depan untuk menyuapi Ji An'an.     

Ji An'an langsung menolak dengan dingin, "Bawa semua pelayanmu pergi dari sini… Walau tidak ada mereka, aku tetap bisa merawat diriku dengan sangat baik."     

"..."     

"Pergi, kamu pergi!" Ji An'an mengambil satu gelas dari atas lemari kecil di samping ranjang dan melemparnya ke dada Beiming Shaoxi, "Kehidupanku sudah tidak ada hubungannya denganmu."     

"Ada hubungan, selamanya juga akan tetap ada hubungannya!" Ucap Beiming Shaoxi dengan tatapan mata biru yang penuh dengan penderitaan.     

Beiming Shaoxi memegang tangan kecilnya dan berkata dengan susah, "Kalau aku sudah pergi, kamu harus makan, ya!"     

Kemudian, para pelayan di dalam ruangan pun meninggalkan ruangan.     

Beiming Shaoxi yang berjalan di depan, sebelum meninggalkan kamar, ia dengan dingin berkata, "Kalau kamu tidak makan, aku akan datang melihatmu."     

Ji An'an mendengarkan suara pintu tertutup, lalu membuka mata dan mengetahui bahwa Beiming Shaoxi masih belum pergi jauh. Pria itu bahkan masih berdiam diri memperhatikannya dari depan pintu kamar perawatan.     

Ji An'an berusaha untuk duduk, lalu mengambil sendok dan memasukkan sesuap makanan ke dalam mulutnya.     

Sekarang Ji An'an merasa sudah tidak memiliki keinginan untuk bertahan hidup lagi.     

Ia sekarang memaksakan diri untuk hidup lagi hanya karena… tidak ingin mati di depan Beiming Shaoxi.     

Dari pintu kaca yang biasa digunakan untuk menatap pasien, sepasang mata biru Beiming Shaoxi tampak memperhatikan setiap gerak-gerik Ji An'an yang akhirnya bersedia memakan makanannya.     

Ji An'an memang tidak memiliki nafsu makan, hanya makan makanan yang agak lembut dan menyeruput sup juga sudah kenyang.     

Belakangan hari ini, makanan yang dimakannya juga terlalu sedikit, jadi lambungnya juga berubah menjadi kecil...     

Ji An'an turun dari ranjang dan mengambil sebuah koran. Ketika berjalan ke depan pintu, ia melihat seseorang yang berjalan dengan sangat cepat.     

Ji An'an menarik semua jarum dan kain kasa dari tangannya, lalu menempelkan koran ke pintu dan menutupi kaca itu sembari mengunci kamar itu.     

Ia pun membalikkan badan, lalu menatap ke arah teras….     

Pada saat itu Ji An'an berpikir untuk tidak ingin menunggu lagi. Ya, ia mau melarikan diri dari tempat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.