Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Tuan Ketiga Tidak Terjebak



Tuan Ketiga Tidak Terjebak

0"Wuss... wuss," Seketika terasa hembusan angin yang berasal dari baling-baling yang besar.      
0

Helikopter pun perlahan-lahan mendarat ke daratan, lalu dari dalamnya tampak seseorang yang memegang kamera sedang berteriak, "Masih taruhan tidak? Mobil Tuan Bo sudah melaju dengan sangat cepat untuk sampai ke garis akhir."     

"Kalau kamu berani melanjutkannya, maka aku akan langsung menjatuhkan diri ke jurang!" Ji An'an melepaskan tangan dan matanya berlinang air mata dengan deras.     

Melihat wanita yang begitu menyedihkan ini, Bibir Beiming Yechen bergerak dan memegang rambut Ji An'an, "Dasar bodoh."     

Lagi pula, siapa juga yang mengharapkan kedatangan orang bodoh yang tidak takut mati ini? Siapa juga orang bodoh yang sampai berani berjalan ke jalanan dan hampir saja ditabrak?     

Selain itu, seluruh tubuh wanita ini dipenuhi dengan tanah. Kemudian baru saja tadi, dia juga hampir terjatuh ke jurang dan benar-benar sudah bisa membuat Beiming Yechen seolah hampir mati karena sikapnya.     

Diri Beiming Yechen tentu mengetahui cara yang tepat untuk memperlakukan Ji An'an ini.      

...Ketika Beiming Yechen membawa Ji An'an kembali lagi, wanita ini meminta agar mobil ini melaju dengan sangat pelan. Bahkan, kalau perlu melaju selambat kura-kura sampai pulang ke rumah.     

Bagi Beiming Yechen, wanita yang duduk di sampingnya ini lebih penting daripada nyawanya sendiri. Ia tentu menyetir dengan sangat berhati-hati.     

Saat sampai di tujuan, Sana langsung berlari ke arah mereka, "An'an, Yechen! Kalian tidak apa-apa?"     

"Siapa yang menyuruhmu membawa dia datang?" Tanya Beiming Yechen ke Sana.     

Mobil Tuan Bo juga sudah kembali dengan lancar. Bahkan sekumpulan wanita tampak bersorak-sorai seolah melihat seorang raja datang sambil mengenakan jubah warna merah.      

"Tuan ketiga, kamu telah kalah."     

Beiming Yechen tidak menjawab seolah tidak memperdulikannya.     

"Sesuai dengan perjanjian kalau kalah, kamu harus melepaskan pakaianmu dan berlari di jalan Jinmen 3 putaran." Tuan Bo duduk di atas kepala mobil dengan angkuh dan menunjuk ke arahnya, "Atau kamu bisa berlutut kepadaku 3 kali? Hmm… ada dua pilihan, pilih salah satu."     

Tatapan Beiming Yechen langsung menajam seolah akan membunuh orang.     

Akan tetapi, tatapan Tuan Bo begitu dingin, dan di samping kiri-kanannya juga sedang merangkul wanita cantik, "Akuilah kekalahanmu itu. Kenapa? Masih tidak mengakui kekalahanmu?!"     

Dua orang yang seperti pengawal seketika mendekat dan menahan Beiming Yechen. Mereka dengan sigap memasukkannya ke dalam mobil.     

Melihat itu, Ji An'an mengerutkan kening, "Dia adalah Tuan Ketiga Keluarga Beiming, apa yang kalian ingin lakukan? Apakah kalian mengetahui akibat dari perlakuan kalian ini?"     

Kemudian orang bernama Bo Shao pun melirik dalam-dalam dan tersenyum, "Sampai ketemu di Jalan Jinmen, pastikan kamu melakukannya sambil telanjang bulat."     

Beberapa mobil hitam yang tidak memiliki plat pun seketika melaju dengan cepat ….     

Para wanita pemandu sorak itu juga berdiri di samping mobil, sepanjang jalan bersorak dan memanggil nama Tuan Bo dengan bersemangat.     

******     

"Nona kedua, rencana gagal, Tuan Ketiga tidak terjebak."     

Beiming Shilan barusan melihat video yang dikirim dengan perasaan kesal. Ia juga melempar ponselnya karena geram akan hal ini. Ji An'an, wanita sialan itu kali ini masih merusak rencananya.     

"Kalau begitu, print semua foto ini dan kirim ke kakakku." Beiming Shilan menggigit bibirnya. Ia tidak mungkin menyingkirkan Beiming Yechen begitu saja karena takut Beiming Yechen akan mengetahuinya.      

Alhasil, ia sekarang hanya bisa menggunakan cara ini, "Oh iya, pilih foto yang kelihatan intim dan membuat orang lebih cepat salah paham!"     

"Aku mengerti, akan aku kerjakan sekarang."     

"Lakukan dengan hati-hati, foto itu hanya dikirimkan lewat email ke kakakku saja." Beiming Shilan memegang hidung yang baru selesai dioperasi, ia tidak akan memaafkan semua orang yang telah melukainya!     

******     

Jalan Jinmen adalah jalanan yang paling ramai di kota S.     

Apalagi pada pukul 8 sampai 9 adalah saat-saat banyak orang mulai beramai-ramai melewati jalanan ini….     

Ketika Ji An'an dan Sana sampai di sana, mereka sudah melihat banyak orang sedang berkumpul di sana. Dari banyaknya orang-orang itu, ada seorang pria tampan yang cukup menggoda. Walau demikian, tampaknya otak pria itu agak bermasalah. Lihat saja sikapnya, dia berani tidak menggunakan sehelai pakaian pun di musim yang dingin ini…     

Ji An'an dan Sana bersiap untuk bertanya….     

Beberapa ibu-ibu yang sangat bersemangat juga ikut berteriak, "Pria itu datang lagi, ini adalah putaran ketiga!"     

Beberapa wajah wanita yang masih muda pun terlihat memerah karena menatap malu sambil berdiri di jalanan ini. Para wanita ini sejujurnya ingin melihat tetapi juga malu untuk mengakuinya.     

Ji An'an melihat Beiming Yechen juga mengambil setengah kulit jeruk bali. Pria itu menutupi alat kelaminnya dan sekujur tubuhnya juga tidak ditutupi sehelai kain pun. Apalagi, dia berlari saat cuaca sedang hujan salju seperti ini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.