Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Wanita Tuan Ketiga



Wanita Tuan Ketiga

0Malam sudah semakin gelap… Ji An'an sedang fokus dengan bola kacanya dan tiba-tiba ada yang membuka pintu.     
0

Raut wajah Sana yang pucat pun masuk ke dalam ruangan, "Yechen sedang mendapat masalah."     

Tubuh Ji An'an langsung kaku, bola cadangan di dekatnya pun jatuh ke lantai dan pecah...     

"Dia sedang bertaruh balap mobil dengan organisasi balap mobil…. Pertandingannya diadakan di gunung iblis yang terkenal dengan belokannya yang curam dan berbahaya. Tidak sedikit pembalap yang kehilangan nyawanya saat balapan di sana." Sana menangis sambil masuk ke dalam.      

"Lalu sebelum balap mobil itu, ia masih harus melakukan tanda tangan surat kematian. Kalau ada akibat apapun seperti mati atau tubuhnya menjadi cacat selama pertandingan berlangsung, hal itu akan menjadi tanggung jawabnya sendiri. Dia tidak boleh membawa masalah ini ke meja hijau dan sejenisnya." Tambah Sana yang semakin menunjukkan kesedihannya dengan jelas.      

Ji An'an mengambil jaketnya dan berlari keluar, "Kenapa kamu tidak menahan dia?"     

"Aku sudah menahannya, tetapi dia sama sekali tidak mendengarkan aku… sore ini dia mengangkat sebuah panggilan dan seketika tidak tahu sebabnya tatapannya menjadi aneh seperti kerasukan. Kemudian, ia langsung bersikeras ikut bertaruh dalam balapan mobil!" Sana menjelaskan demikian.      

Ia pun mengelap air matanya lagi dan lanjut berkata, "Hanya kamu yang bisa menahannya, dia hanya mau mendengarkan perkataanmu…."     

Sejak awal, Ji An'an sedang fokus melakukan percobaan. Demi bisa berkonsentrasi, ia sengaja mematikan ponselnya dan memutus kabel teleponnya...     

Dua wanita yang gelisah dan cemas ini pun langsung meninggalkan flat apartemen dan menggunakan motor listrik untuk menuju lokasi. Jam pertandingan itu akan dimulai tepat pukul 7, sedangkan sekarang sudah pukul 6:30.     

Apalagi, sekarang adalah jam orang pulang kantor. Alhasil, suasana jalanan pun sangat macet… Mereka hanya punya pilihan menggunakan motor listrik untuk ke sana.     

Di tengah jalan, Sana juga sempat menelepon Beiming Yechen. Sayangnya, ia sudah mematikan ponselnya….     

"Sejak kapan kalian sedekat ini?" Tanya Ji An'an yang samar-samar penasaran.     

"Setelah pesta waktu itu, dia sendiri datang mencariku dan mengatakan untuk baik-baik menjagamu."     

Waktu itu dengan hubungan mereka, Sana juga tidak perlu lagi mencarikan pacar untuknya.     

"Jadi selama ini ia tahu semua kabarku karena kamu yang memberi tahunya?"     

"Demi kamu, Yechen sudah mendapatkan banyak sekali luka yang dapat membuatnya cacat…. Aku tidak bisa menolak semua permintaannya." Mata Sana yang agak buram, sama sekali tidak bisa melupakan pria yang seperti matahari pada saat kuliah itu.      

Sana juga selalu menyukainya, hanya dalam tiga tahun ini bisa bertemu dengannya sekali saja sudah seperti mimpi rasanya, "Dia begitu menyukaimu, apakah kamu akan mati jika sedikit menyukainya saja? Mengapa kamu rela melakukan apapun demi Beiming Shaoxi, Si Pria Brengsek itu…."     

Ji An'an merasa bahwa angin dingin pada malam hari ini terasa sangat menusuk sampai ketulangnya. Air mata Sana yang hangat pun menempel ke punggungnya dan membuat hatinya semakin panik.     

******     

Gunung iblis memang memiliki jalan yang sangat curam dan berkelok-kelok.     

Ketika baru saja sampai, mereka sudah mendengarkan suara tembakan yang nyaring.     

Dari situ terlihat dua buah mobil balap sudah bersamaan terbang dari garis mulai seperti dua guntur kilat yang melaju cepat di malam hari!     

Seorang wanita yang memakai pakaian yang sangat seksi mengambil bola bunga dari pemandu sorak dan berteriak di tengah musim dingin ini.     

Tidak hanya itu, masih ada sekelompok pria yang memakai jaket kulit sedang berdiri bersamaan dan melihat Ji An'an datang dengan motor listriknya. Saat keduanya datang, mereka pun bersiul menggoda.     

"Apakah kalian tidak mengenalnya? Dia adalah kekasih Beiming Yechen!" Sana dengan kuat melambaikan tangan, melepaskan helm dan melemparkannya ke pria yang pertama mendekati Ji An'an.     

"Kekasih dari tuan ketiga!"      

"Pantas saja cantik sekali!"      

"Hah… Hanya sayang, tuan ketiga akan mati dengan sangat cepat di tangan tuan Bo…."     

Tuan Bo sangat terkenal sebagai raja balap mobil, pria itu adalah satu-satunya pembalap yang bisa memenangkan balapan di gunung iblis ini.     

Jantung Ji An'an berdebar dengan sangat cepat, melihat dua mobil balap itu sudah sampai di tengah gunung dan tidak bisa melihat bayangannya.     

Tidak ada orang yang menahan mereka… mereka sudah terlambat untuk menghentikannya.     

Mata Ji An'an hanya naik-turun seakan merasakan sebuah pertanda yang tidak baik. Kemudian, terdengar suara orang di samping yang berisik dan memastikan bahwa tuan Bo pasti akan menang.     

Bahkan pembalap yang paling professional juga tidak bisa mengalahkan semua kesusahan dari gunung iblis ini. Lagi pula, sudah berapa kali Tuan Bo mencoba melewati pegunungan ini? Kalau dibandingkan dengan Beiming Yechen, ia tentu hanyalah pengawal kecil bagi Tuan Bo!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.