Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dia Tidak Mau, Kamu Kasihkan Kepadaku



Dia Tidak Mau, Kamu Kasihkan Kepadaku

0Karena terlalu banyak luka yang diterimanya, jadi sudah ada bekas luka yang keras dan bahkan menjadi kaku.     
0

Mengapa perasaan cintanya ini selalu dilukai hingga tidak terhitung jumlahnya namun dirinya juga tidak pernah berubah menjadi keras seperti besi?     

"Peng!!!" Tendangan yang kuat ke badan mobil itu langsung membuat badan mobil membentuk sebuah bekas cekung yang amat besar. Karena terlalu kuat sampai membuat kakinya mati rasa, luka dari sepatunya itu juga mulai mengeluarkan darah dari celah-celah jari kaki...     

…..     

Batu yang tidak berharga….     

Dilihatnya ke sinar matahari, batu giok berbentuk domba itu terlihat bersinar.     

Ji An'an menutup bibirnya. Benar juga, apakah Keluarga Beiming pernah kekurangan perhiasaan? Batu giok yang dibeli dari jalanan kuil seperti ini tentu saja tidak akan begitu diminati.     

Beiming Shaoxi hanya perlu memegang batu giok ini dan dirinya dapat dengan mengetahui bahwa ini adalah barang seni yang tidak berharga. Ya, sampah yang tidak perlu diterima….     

Beiming Shaoxi merasa dirinya juga sama sekali tidak berharga untuk dilayani?     

Dalam hati, Ji An'an merasa sangat sedih. Ia telah berlutut selama berjam-jam untuk memohon demi memaksimalkan harapannya, apakah ketulusan ini tidak menghasilkan nilai apapun?     

Pada saat mengukir tulisan itu, ia sempat tidak berhati-hati sampai melukai tangannya, dan batu giok itu bahkan telah tersentuh oleh darahnya. Apakah itu tidak termasuk pengorbanannya?     

"Kamu telah melihat batu giok aneh ini seharian." Sana lalu mengambil batu giok domba itu.     

Ji An'an dengan sedih bertanya, "Apakah kamu juga merasa batu ini adalah batu yang tidak berharga?"     

"Untuk orang seperti Beiming Shaoxi? Tentu saja." Sana menjawab dengan serius sambil menatap wajah Ji An'an, "Ditolak ya?"     

"..."     

"Kamu tidak mengatakannya, aku juga bisa mengetahuinya. Melihat wajah yang begitu indah dan cantik ini, aku bisa membayangkan sebuah keindahan bunga sambil muntah darah…." Ucap Sana dengan nada sinis.     

"Pria itu tidak hanya tidak menerima hadiahmu, bahkan masih juga menjelekkanmu. Pria seperti itulah yang waktu itu memarahiku dengan sangat kasar!" Sana lalu mengambil giok berbentuk domba itu, "Aku suka ini. Kalau dia tidak mau, kamu bisa berikan ini padaku saja."     

"Giok ini khusus kuberikan doa untuk keselamatan mereka berdua."     

"Hey, dia tidak mau. Kamu simpan pun, benda itu juga akan menjadi sia-sia saja! Hubungan kita juga sudah berubah selama beberapa tahun terakhir, apakah aku tidak seharusnya mendapatkan sebuah hadiah darimu?"     

"Baiklah, aku akan pergi lagi untuk mendoakanmu."     

"Kamu perlu berlutut untuk mendapatkannya, jadi ini bukan batu biasa. Aku tidak mau kamu berlutut sekali lagi!" Sana tetap mengambilnya dan menggantungkannya di gantungan kuncinya. Ia pun menunjukkannya dan berkata, "Cantikkan!"     

Ji An'an pun tidak menolak. Ia merasa bahwa masih ada beberapa orang yang mau menerima ketulusannya dan menghargainya dengan sangat hangat di dalam hatinya.     

Kalau Beiming Shaoxi tidak mau menerimanya dan Sana yang malah begitu menyukainya, maka….     

"Bukannya masih ada satu lagi? Berikan saja padaku juga." Sana kembali meminta, "Bila aku punya pacar nanti, bukankah akan sangat serasi? Hehehe..."     

"Tetapi di bawah giok ini ada ukirannya!" Ji An'an lalu memberikan batu giok naga itu kepadanya.     

Sana melihat ukiran di bawah giok itu, batu giok naga itu tertulis "BM" dan keterangan tanggal. Lalu batu giok domba itu tertulis Leo dan keterangan tanggal juga.     

"Ini BM, apakah berarti Beiming?" Tatapan Sana yang bersinar lanjut berkata, "Kebetulan sekali."     

"Apa?"     

"Eh… benar, kenapa kamu tidak meninggalkan nama singkatmu saja?" Tanya Sana yang mengganti topik pembicaraan.     

Tatapan Ji An'an mulai menatap putus asa, ia khawatir Beiming Shaoxi tidak menyukai hadiah yang memiliki tulisan namanya.     

"Ukir saja satu… nanti kita pergi ke kuil lagi. Setelah itu, tambahkan namamu di sana, itu baru namanya sempurna!"     

Ji An'an melihat senyuman menyenangkan Sana, seperti telah menebak sesuatu….     

*****     

Dengan empat tirai mawar yang terkulai, Ji An'an duduk di depan cermin dan melihat dirinya sendiri.     

Sana memaksanya untuk makan makanan bernutrisi seperti sup yang disiapkannya. Hasilnya tidak terlalu buruk, tubuh Ji An'an kelihatan sudah lebih baik….     

Lalu Ji An'an merias wajahnya sebentar dan terlihat lebih bersemangat.     

Entah apakah Beiming Shaoxi akan datang atau tidak… tidak peduli apakah pria itu akan datang... Namun hatinya sudah jelas. Ya, Ji An'an masih tetap menunggunya.     

Namun setelah menunggu sampai jam 5 dini hari, sinar matahari sudah terlihat.     

Ji An'an meringkuk di atas sofa, dirinya pun akhirnya merasa mengantuk dan ingin tidur. Hatinya yang sudah mati kesepian juga perlahan-lahan mengerti, Beiming Shaoxi selamanya tidak akan datang lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.