Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Sekarang Sudah Seharusnya Giliranmu



Sekarang Sudah Seharusnya Giliranmu

0Tangan Beiming Shaoxi seketika masuk ke dalam baju sweater berwarna putih yang dikenakan Ji An'an. Gairahnya sudah sangat panas dan membara.     
0

Ketika menyentuh kulitnya yang lembut itu, otot Beiming Shaoxi langsung menjadi tegang dan napasnya pun terasa agak gemetar….     

Angin di atas atap begitu kuat, Beiming Shaoxi membungkukkan badannya dan menghadang semua angin itu menggunakan tubuhnya.     

Telapak tangannya yang kasar itu menyentuh bekas luka di pinggangnya, Beiming Shaoxi langsung terdiam dan mengingat itu adalah hasil dari operasi pengambilan rahimnya.     

Walau demikian, pria ini langsung merobek sweaternya, bekas lukanya masih agak samar-samar terlihat. Ketika menyentuhnya, masih terasa ada bekas luka pada bagian itu.     

Hati Beiming Shaoxi kembali terasa sakit hingga terobek-robek menjadi serpihan. Ia juga mengingat anak pertama mereka berdua dan anak itu sengaja dibunuh oleh Ji An'an!     

Di sisi lain, Ji An'an hanya menutup setengah matanya. Kemudian, ia baru menyadari bahwa Beiming Shaoxi sedang memegang bekas lukanya. Ia langsung terkejut dan panik.     

"Apakah sakit?"     

Ji An'an hanya terdiam.     

"Aku bertanya kepadamu sekali lagi. Apakah operasi kala itu sungguh menyakitkan!" Kemurkaannya seolah ingin menelan Ji An'an.     

"Saat itu aku dibius dari awal sampai akhir. Aku juga tidak mengetahui operasi ini. Jadi, aku tidak merasa sakit. Walaupun saat sudah bangun dan efek obat bius itu menghilang, aku juga sudah tidak memiliki tenaga untuk merasakan rasa sakit lagi. Hal yang tersisa hanya rasa takut dan panik…." Ji An'an mengatakan penderitaannya.      

Wanita ini pun melanjutkan, "Perasaan dan penderitaan saat ada orang yang melukaimu serta tidak ada yang bisa membantumu, apakah kamu pernah merasakannya? Yang benar-benar membuatku sakit adalah kamu telah salah paham denganku…."     

Tiga tahun yang lalu, tepatnya saat Beiming Shaoxi berteriak dengan putus asa kepadanya di pesawat. Ia pun ingat tentang kejadian ketika Ji An'an didorong saat itu. Kejadian itu tidak mungkin dilupakannya.     

Lalu, Beiming Shaoxi bertanya kepadanya tentang rasa sakitnya. Jujur saja, rasa sakit itu juga membuat hatinya merasa seperti ditusuk ribuan pisau hingga sangat dalam.     

Air mata Ji An'an mengalir dari sudut matanya….     

Beiming Shaoxi tertegun melihat air mata Ji An'an, "Kamu masih berani menangis?"     

"Kamu boleh berpikir bahwa operasi pengambilan rahim ini adalah keinginanku. Namun, apakah kamu pernah memikirkannya? Sesungguhnya, wanita yang sudah cacat ini… juga merupakan korban!"      

Ji An'an berusaha untuk memalingkan wajahnya. Ia tidak ingin membiarkan Beiming Shaoxi melihat kelemahannya, "Apakah aku telah mendapatkan sesuatu yang baik dari itu?"     

Mendengar itu, hati Beiming Shaoxi seolah digali menjadi sebuah lubang yang besar.     

Jadi, semua ini salahnya? Alasan yang memaksa Ji An'an bersedia untuk membuat dirinya cacat dan kabur darinya...     

Sejak awal, rahim itu adalah milik Ji An'an. Kalau ia ingin mengeluarkannya, maka Beiming Shaoxi pun juga tidak memiliki hak untuk melarangnya. Beiming Shaoxi tidak boleh marah. Lagi pula, apa hak yang dimilikinya hanya untuk memarahinya!?     

"Jadi, apapun juga bukan salahmu. Baiklah, semua kesalahan itu adalah salahku."     

"Maaf… anakku…."     

"Aku selamanya juga tidak akan memaafkanmu." Suara Beiming Shaoxi yang serak memotongnya.     

Ji An'an kesakitan sampai hampir tidak bisa berdiri. Ia menggertakkan giginya dan Beiming Shaoxi pun perlahan-lahan mencium dan menjilat semua air matanya.     

Air mata Ji An'an juga sudah tidak tahan untuk keluar dan akhirnya mengalir lagi dari sudut matanya.     

"Beiming Shaoxi, aku…."     

"Tutup mulutmu!" Sepasang mata Beiming Shaoxi memerah, "Suaramu, satu katapun, aku tidak ingin mendengarnya lagi."     

Melihat Ji An'an menangis sedih, Beiming Shaoxi merasakan sakit yang lebih dari kematian.     

Duri di dalam hatinya telah menusuk selama tiga tahun. Namun hanya karena beberapa tetesan air matanya, apakah perasaan menyiksa itu sudah langsung menghilang?     

Menghindari tempat bibir Ji An'an, Beiming Shaoxi mulai menciumnya dengan pelan.     

Ji An'an sudah membuat persiapan untuk bercumbu dengan kasar oleh Beiming Shaoxi, tindakannya yang lembut ini malah membuatnya terkejut.     

Beiming Shaoxi perlahan-lahan menciumnya, menggambarkan keindahan bentuk bibirnya.      

Kedua tangan Ji An'an merangkul ke lehernya dan tenggelam dalam ciumannya.     

"Apakah sudah cukup kamu menikmatinya? Sekarang sudah seharusnya giliranmu memberikanku kenikmatan." Beiming Shaoxi berhenti dengan kelembutannya, lalu wajah yang tegang itu tersenyum dingin dan jahat.     

"Cium aku," Beiming Shaoxi memaksa, "Aku ingin kamu yang menciumku duluan dan bercumbu denganku."     

Mendengar itu, Ji An'an pun hanya menatap dengan diam.     

"Nona Ji, aku tidak akan berbaik hati denganmu, juga jangan berharap bisa mendapatkan pelayanan yang kamu inginkan… Jangan lupa, kali ini kamu yang tidak tahu malu datang mendekatiku duluan." Ucap Beiming Shaoxi.      

Pria ini pun melanjutkan dengan nada mencibir. "Nona Ji, ketika aku menginginkanmu, kamu berpura-pura seperti wanita yang bersih. Namun saat aku tidak menginginkanmu, kamu bahkan bersedia untuk menjadi kekasih simpananku? Apakah masih ada wanita yang serendah ini selain kamu?"      

Beiming Shaoxi mengeratkan giginya dan telapak tangannya memegang rambut panjang dan tebal itu. Ia memaksa wajah yang seputih salju itu hanya menatap ke arahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.