Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Keluar, Aku Menyuruhnya Keluar



Keluar, Aku Menyuruhnya Keluar

0Beiming Shaoxi ingin membuat halusinasi palsu tentang Ji An'an yang masih ada di dalam kehidupannya. Ia menunggu saat-saat Ji An'an pulang ke rumah ini lagi.     
0

Akan tetapi, harapan ini semakin melemah setiap tahunnya….     

Ketika Ji An'an benar-benar pulang, malah dengan tangannya sendiri menghancurkan semua halusinasinya ini.     

******     

Dua hari kemudian.     

Ji An'an berjalan melewati koridor panjang yang dihiasi lukisan bunga yang detail. Kedua sisi pada koridor itu dihiasi lukisan dengan kesenian tingkat tinggi. Koridor ini juga dilapisi dengan karpet totem yang sangat mewah.      

Di depannya, terlihat Wei'er yang sedang mengantarkannya ke sebuah ruangan. Selama perjalanan, orang ini terus-menerus menunjukkan raut wajah yang lemah. "Tuan sudah dua hari tidak makan sama sekali, dia sakit sangat parah dan juga tidak memperbolehkan orang lain masuk." Ucap Wei'er.     

Mendengar ini, hati Ji An'an sakit seolah telah dirobek. Sambil menggigit bibirnya, ia berkata, "Aku tahu, tetapi aku tidak bisa menjamin dia akan mendengarkan perkataanku…"     

"Tuan tentu mendengarkan perkataanmu. Kamu bisa datang pun, hal itu sudah cukup bagus bagi Tuan." Mata Wei'er tampak prihatin dan satu tangannya telah membuka pintu, "Masuklah."     

Ji An'an seketika langsung mendengar suara keramik yang dipecahkan.     

Dari dalam seketika terlihat seorang pelayan yang membawa nampan dan dengan panik berlari keluar.     

Semua tirai di dalam kamar tertutup dengan rapi, ada bau obat yang sangat menusuk menyebar di dalam kamar….     

"Tuan, Nona Ji datang." Wei'er berjalan ke depan untuk melapor.     

Wei'er tidak berani menatap ke arah Beiming Shaoxi, karena ia sendiri mendatangkan Ji An'an ke sini juga tanpa diperintah Beiming Shaoxi.     

Wei'er masih mengira bahwa perlu membutuhkan banyak tenaga dan waktu untuk mengundangnya datang. Namun tidak disangka saat wanita ini mendengar bahwa Beiming Shaoxi sedang sakit, dia langsung bersedia datang.     

"Dia merasa khawatir saat mendengar Anda sakit, jadi langsung datang untuk menjenguk Anda."     

"Pergi…." Suara serak dan tidak bertenaga itu keluar dengan dingin. Awalnya, ia tidak bisa mendengarkan suaranya.     

Namun, Ji An'an mengambil kursi yang terbalik dan menariknya melewati banyak makanan yang dibuang. Ia pun berjalan ke arah samping ranjang.     

Setiap langkah yang dilakukannya, ia terasa seperti menginjak hatinya. Pada saat ini hatinya berdebar sangat kencang, 'Duk! Duk! Duk!'     

"Pergi! Keluar sana. Aku menyuruh dia keluar!!!" Beiming Shaoxi tiba-tiba langsung bersemangat dan duduk sambil menunjuk ke arah pintu. Wajah yang sedang sakit dan pucat itu berubah agak merah merona karena murka.     

Di sisi lain, Ji An'an sudah dua hari tidak melihatnya. Akan tetapi, pria ini sudah jatuh sakit sampai seperti ini. Ia juga melihat kantong matanya yang hitam seperti sudah tidak tidur lama sekali.     

Sepasang mata yang biru dan indah itu penuh dengan garis darah, apa lagi sembari menggertakkan giginya seperti seekor binatang buas yang murka.     

"Nona Ji, kamu bisa di sini sendiri untuk menemani Tuan. Aku akan keluar sebentar." Wei'er pun berjalan keluar.     

Wei'er sudah sangat lama bekerja dengan Beiming Shaoxi. Ia tentu paling mengetahui bahwa Beiming Shaoxi tidak akan menyentuh Ji An'an walau sehelai rambut pun. Bahkan, ia rela melukai dirinya sendiri ketimbang harus menyakiti Ji An'an.     

"Kamu… kenapa?" Ji An'an bertanya seperti orang sesenggukan. Matanya juga mulai basah seakan khawatir dengan keadaan Beiming Shaoxi kali ini, "Apakah kamu sungguh sakit?"     

Beiming Shaoxi menutup matanya dengan erat, suara serak yang menyindir pun keluar, "Tenang saja, aku masih belum mati. Nona Ji, kamu sebetulnya masih belum perlu datang untuk menjengukku."     

Hati Ji An'an seolah ditusuk dengan jarum, "Mengapa kamu mengatakan hal seperti itu?"     

"Bukankah kamu menginginkanku mati!?"     

"Aku telah mencarimu beberapa hari. Kamu secara tiba-tiba meninggalkan apartemen dan panggilanku juga tidak diangkat… Saat pergi ke rumah tepi pantai, aku juga tidak menemukanmu."     

Beiming Shaoxi mendengarkan suara pelan milik Ji An'an, membuat kepalanya sakit seolah mau pecah. Kalau benar-benar ingin mencari seseorang, bagaimana mungkin ia tidak bisa mendapatkannya?     

Pada saat itu, Ji An'an sudah menebak bahwa Beiming Shaoxi telah pulang ke rumah Keluarga Beiming. Meski demikian, Ji An'an masih merasa terlalu bersalah untuk datang ke rumah itu lagi….     

Khawatir Beiming Shaoxi benar-benar tidak ingin bertemu denganya dan membuatnya membencinya.     

"Aku ingin mencarimu untuk menjelaskan kepadamu, aku hanya menganggap Yechen sebagai adik. Selamanya juga tidak akan berubah."     

"Apapun hubungan yang terjalin di antara kalian, apa ada hubungannya denganku?" Beiming Shaoxi akhirnya membuka matanya dengan senyum menyindir. Apalagi dalam pikirannya terus bertanya, 'Lalu apa maksud ciuman dari adikku itu?'      

"Nona Ji, kamu tidur dengan pria manapun atau bahkan menyukai seorang pria sekalipun, kamu tidak perlu melaporkannya padaku."      

"Kamu memang masih marah…." Ji An'an menatapnya dengan tajam, ia menanyakan setiap pertanyaan dengan hati-hati, "Kamu ternyata masih cemburu dengan itu, apakah karena kamu masih memperdulikanku? Benarkah itu bentuk kepedulianmu… atau kamu masih menyukaiku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.