Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dia Memiliki Kanker Hati



Dia Memiliki Kanker Hati

0Dalam benaknya, Beiming Shaoxi mengingat kembali kejadian pada tiga tahun yang lalu. Saat itu, Ji An'an tidak menginginkannya.     
0

Di taman bunga itu, ia pun mengangkat pistol dan melihat punggung wanita itu yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya….     

"Kamu hanya boleh berlari ke depan, jangan berhenti… Kalau kamu membalikkan kepalamu untuk menatapku, maka kamu sudah tidak boleh pergi dariku lagi. Aku akan seperti hantu yang mengikutimu selama seumur hidup dan tidak akan melepaskanmu untuk pergi jauh dariku lagi…"     

Beiming Shaoxi mengira pistol itu sudah bisa membuat dirinya yang dulu mati dan hanya menyisakan tubuh kosong yang hidup tanpa tujuan.     

Kepalanya samar-samar sakit lagi, tidak hanya hidungnya, telinganya juga mulai mengalirkan darah hangat yang segar.     

Langkah kaki yang seperti mesin itu berjalan di jalanan gelap pada malam hari. Jalanan di luar bar tentu sangat sunyi, hanya sosok tubuh Beiming Shaoxi yang terlihat sedang berjalan di tengah hujan dengan wajah suram. Ia seperti berjalan dalam keadaan mati.      

Dari pemandangan ini, dapat dilihat bahwa ada aura membunuh di sekujur tubuhnya. Perasaan murka pun kian membara dalam hatinya.     

"Beiming Shaoxi, lepaskan aku, aku mencintai Gu Nancheng…."     

Andai tidak ada Gu Nancheng sekali pun, tampaknya Ji An'an juga masih tidak akan mencintainya.     

"Walaupun seluruh pria di dunia ini sudah mati, aku juga tidak akan menyukaimu!"     

"Aku membencimu, hanya melihatmu sekilas saja bisa membuatku merasa jijik…."     

Alis mata yang panjang itu basah karena tetesan hujan, senyuman di wajahnya pun terlihat canggung.     

Akan tetapi, sekarang Ji An'an telah kembali. Walau demikian, Beiming Shaoxi juga tidak seharusnya berusaha begitu keras untuk mendekatinya.     

Lagi pula, ia juga mengidap penyakit kanker hati. Bahkan, penyakit itu sudah sampai stadium paling parah. Sekarang, hanya Ji An'an yang bisa menjadi satu-satunya obat bagi dirinya.     

Sayangnya, Beiming Shaoxi hanya bisa melepaskannya.     

******     

Tidak jauh dari tempat Beiming Shaoxi berdiri, terdapat dua orang preman yang sedang memperhatikannya. Mengetahui bahwa pakaian yang dikenakannya sangat mahal, berwajah tampan dan tidak ada pengawal di sampingnya, mereka pun mulai mengikutinya sejak pria itu keluar dari bar.     

Malam hari ini hujan turun semakin deras, orang yang berjalan di sekitar jalanan pun juga semakin berkurang.     

Lama-kelamaan pun tidak terlihat orang yang berjalan-jalan di jalanan ini. Menyadari situasi ini, kedua preman ini langsung mengeluarkan pisau dan mendekati Beiming Shaoxi….     

"Keluarkan semua barang berhargamu sekarang juga."     

Tatapan Beiming Shaoxi terlihat kosong, ekspresi wajah yang dingin hanya berjalan ke depan.     

Merasa tidak diperdulikan, salah satu dari preman itu langsung meninju wajah Beiming Shaoxi sembari berkata, "Aku menyuruhmu untuk mengeluarkan uangmu, cepat!!!"     

Sudut mulut Beiming Shaoxi tersenyum dengan aneh, tatapannya masih tetap kosong. Apalagi, ia hanya merasakan bahwa tubuhnya tiba-tiba menjadi sakit ketika kedua orang itu mulai memukul dan menendangnya...     

Walau tubuhnya merasa sakit akibat dari pukulan dan tendangan kedua preman itu. Sayangnya, rasa sakit itu tidak semenyiksa kegundahan hati yang dirasakan dalam kepalanya.     

"Lepaskan jaketnya, aku juga mau sepasang sepatunya itu…"     

Setelah memukul Beiming Shaoxi dengan kuat, kedua preman itu langsung mengambil dompet di dalam sakunya. Namun saat melihat isi dari dompet itu, mereka langsung ketakutan sampai sepasang kakinya lemas dan hampir saja berlutut.     

Hah, Beiming Shaoxi?     

Apakah ini adalah tuan besar dari Keluarga Beiming yang bisa membuat beberapa banyak perusahan menjadi kaya itu? Mengapa bisa berubah menjadi seperti ini?     

Kedua perman itu mengembalikan dompet itu, lalu jaket dan sepatu itu juga dilemparkan ke depannya. Setelahnya, mereka dengan cepat minta maaf dan langsung membalikkan badan untuk kabur.     

Beiming Shaoxi terjatuh di tengah hujan, langit meraung melintasi guntur yang sedang murka. Perasaan gelap ini seperti dirinya menjadi iblis yang dihukum jatuh di tengah hujan deras dan dingin ini.     

*****     

Di sisi lain, Ji An'an duduk di mobil dan mulai menghubungi Beiming Shaoxi. Selama beberapa hari ini, pria itu tidak mengangkat panggilannya. Ia mengira bahwa Beiming Shaoxi telah pindah dari flat apartemen di depannya.     

Ji An'an sebenarnya juga sudah menghubungi Leo. Namun, panggilannya itu juga tidak diangkat.     

Dari situ, Ji An'an sempat mengira bahwa pria itu mungkin sudah tidak ingin memperdulikannya….     

Akan tetapi, kemunculannya yang secara tiba-tiba di bar ini membuktikan bahwa Beiming Shaoxi masih selalu mengikutinya selama beberapa hari ini.     

Gemuruh guntur terdengar sangat keras, kilat yang panjang juga langsung menyambar hingga terlihat garis putuh yang membelah kegelapan malam. Suasana malam ini sungguh menggambarkan hatinya yang gelisah...     

Firasat yang tidak baik ini pun membuatnya merasa sangat tidak tenang. Ia tiba-tiba merasa takut seolah-olah mengetahui bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan Beiming Shaoxi.     

Setelah mengantar Beiming Yechen ke rumah sakit, ia langsung kembali pulang ke apartemen menggunakan bus. Dengan segera, ia berusaha untuk mengetuk dan menekan bel di pintu kamar Beiming Shaoxi.     

Setelah setengah jam, jarinya sudah lemas karena terus-menerus menekan bel itu. Karena tetap tidak ada yang menjawab, wanita ini sampai menggunakan tangan dan kakinya untuk menggedor pintu itu. Sayangnya, hal ini tetap menunjukkan bahwa tidak ada orang yang ada di dalam flat tersebut.     

Ji An'an perlahan duduk dengan memunggungi pintu dan dengan sangat sedih menenggelamkan wajahnya ke dalam lututnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.