Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Apakah Sudah Tidak Tinggal Di Dalam?



Apakah Sudah Tidak Tinggal Di Dalam?

0Beiming Shaoxi dengan gelisah menyalakan sebatang rokok miliknya. Dalam hati ia sudah merasa bahwa Ji An'an datang untuk mengejarnya. Ya, apakah untuk mengusirnya pergi?     
0

Di saat keduanya dipisahkan oleh sebuah pintu, hal ini membuat Beiming Shaoxi dengan gila ingin menarik wanita ini ke dalam pelukan yang amat kuat!     

Beiming Shaoxi ingin menciumnya dengan erat, mencumbu masuk ke dalam tubuhnya serta mengadu tentang semua penderitaan dan kerinduan yang telah tertanam erat dalam tulangnya itu!     

Beiming Shaoxi ingin menyatu dengan tubuhnya dan selamanya tidak akan berpisah lagi dengannya...     

Setiap hari, ia amat sangat merindukan Ji An'an. Sedangkan saat ini, jelas-jelas wanita ini ada di depan sekarang. Akan tetapi, rasa rindu ini tetap masih begitu menghantuinya.     

"Aku memberikanmu waktu tiga menit untuk bersiap-siap. Kalau belum selesai, aku akan masuk." Ji An'an mengingatkan.     

Wanita ini sengaja berkata seperti ini karena ia khawatir saat masuk nanti, Beiming Shaoxi sedang berbaring di atas ranjang sambil telanjang….     

Saat dulu, ketika masih tidur bersamanya, Ji An'an baru menyadari bahwa Beiming Shaoxi memiliki kebiasaan untuk tidur dengan telanjang.     

Beiming Shaoxi mengerutkan alisnya, dalam hatinya merasa sangat gelisah dan segera mematikan api rokoknya. Kemudian, ia mengambil sebotol anggur di meja samping ranjang. Setelah seteguk, ia pun lanjut menuangkannya ke atas lantai dan membuat aroma alkohol itu memenuhi ruangan.     

Sekarang yang dilakukan adalah menyembunyikan semua perasaan rindu dalam hatinya dan tidak boleh sampai ketahuan.     

...     

Ji An'an berdiri di luar pintu, jantungnya berdebar dengan sangat kencang. Ia pun menggigit bibirnya dengan ringan.     

Tangannya mengambil kunci dan liontin itu seakan ingin bertanya dengan jelas.     

Mengapa istri di rumahnya memiliki wajah yang begitu mirip dengannya? Mengapa dirinya membawa putranya untuk mendekatinya?     

Beiming Shaoxi tidak mungkin membiarkan pekerjaannya, apalagi sampai melemparkan tanggung jawab perusahaan dan tidak memperdulikannya. Namun saat dipikir-pikir, pria ini selalu berada di sampingnya sejak pertama kali bertemu dengannya lagi.      

Apakah hal yang dikatakan oleh Beiming Shilan adalah benar? Benarkah Beiming Shaoxi ingin membalas dendam padanya karena merasa tidak ikhlas pada keputusan mereka saat beberapa tahun lalu itu?     

Ji An'an dengan diam menunggu selama tiga menit. Sayangnya, di dalam kamar juga masih tidak menunjukkan suara. Ia pun mulai mengetuk pintu dan pertama kalinya memberanikan diri untuk menegur, "Tuan Beiming, apakah aku boleh masuk sekarang?"     

Ia pun mulai memutar genggaman pintu dan nyatanya pintu ini tidak terkunci.     

Di dalam kamar dinyalakan sebuah lampu kecil. Di sana tercium aroma alkohol yang sangat menusuk hidung. Beiming Shaoxi terbaring di atas ranjang dan sedang tertidur dengan nyenyak….     

Anak kecil itu juga tidur di samping ayahnya dengan nyenyak….     

Ji An'an berdiri di samping ranjang dan melihat wajah yang tampan nan angkuh itu. Perlahan-lahan, ia menghela napas dan mengambil selimut yang terjatuh di atas lantai. Ia menutupi badannya lalu membalikkan badan dan meninggalkan kamar itu.     

Ji An'an juga tidak lupa untuk meninggalkan kunci dan liontin itu ke atas laci ranjang.     

******     

Pagi hari.     

Pagi-pagi sekali, Ji An'an langsung pergi ke kamar tamu. Ia benar-benar ingin berbicara dengan Beiming Shaoxi. Akan tetapi, siapa yang menyangka Beiming Shaoxi sudah membawa anaknya pergi dari sini.     

Selimut di ranjang juga sudah dirapikan dan sebatang rokok pun juga tidak ada yang tertinggal...     

Hati Ji An'an langsung kosong, apakah Beiming Shaoxi kabur lagi?!     

Tatapannya menatap ke arah botol minuman yang ada di dekatnya. Air di dalamnya pun hanya berkurang sedikit saja… Ia tidak mengira bahwa Beiming Shaoxi adalah seorang pria yang begitu mudah mabuk?     

Apakah kemarin malam pria itu hanya pura-pura tidur saja? Jadi, benarkah dirinya sama sekali tidak tidur?     

Ji An'an pun mengecek situasi di luar flatnya. Ia pun membuka pintu dan tanpa sadar melihat pintu tetangga sebelahnya juga sama-sama terbuka. Dari balik pintu tetangganya itu, terlihat seorang pria mengenakan jaket dengan wajah yang sangat pucat.      

Ya, wajah pria itu pucat seperti selembar kertas berwarna putih. Gaya rambutnya pun terlihat seperti orang yang baru bangun dari tidur dan langsung keluar begitu saja..     

"Beiming Yechen…."     

Mendengar teguran itu, Beiming Yechen langsung menatap wanita itu. Namun, tatapannya kali ini langsung berubah menjadi kaku.     

"Mengapa kamu bersembunyi dariku?" Ji An'an bertanya sambil mengulurkan tangan untuk menghadangnya.     

"Pergi!" Beiming Yechen mengatakannya dengan tatapan mata yang kosong.     

"Kalau kamu begitu tidak ingin bertemu denganku, mengapa kamu masih tetap melakukan begitu banyak hal demi diriku?"     

Tidak lama kemudian, pintu flat yang ada di depannya terbuka. Di sana terlihat Leo sedang mendengarkan Mo'mo berbicara. Ia pun perlahan-lahan mengeluarkan setengah kepalanya keluar.     

"Kemarin, ke mana kamu pergi….? Aku baru pergi sebentar saja dan kamu sudah menghilang begitu saja! Apakah kamu mengetahui betapa aku mengkhawatirkanmu?" Mata Ji An'an menjadi merah ingin menangis. "Kemarin malam, aku sangat khawatir sampai semalaman tidak bisa tidur dengan nyenyak."     

Namun, Beiming Yechen hanya menatapnya dengan acuh tak acuh. Ia dengan dingin melewatinya.     

"Beiming Yechen, apakah kamu tahu bahwa tubuhmu sedang terluka? Kamu tidak boleh berjalan sembarangan!" Ji An'an yang panik pun menahannya sekali lagi, "Kamu sekarang perlu masuk ke rumah sakit! Dokter sudah mengatakan bahwa selama satu minggu untuk tidak turun dari ranjang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.