Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kamu Yang Menghancurkan Semuanya



Kamu Yang Menghancurkan Semuanya

0Beiming Shilan menjerit kesakitan dan menangis, suara Beiming Yechen yang nyaring membuat semua orang sangat terkejut.     
0

Semua orang sudah mengetahui perubahan dari tuan ketiga mereka. Namun perbuatannya yang memukul salah satu saudaranya itu membuatnya terlihat sangat jahat...     

"Aku masih keluargamu," Beiming Shilan dengan kesakitan berdiri sambil dibantu beberapa pelayan, "Yechen, kamu harus menjelaskan maksud dari perbuatanmu ini. Kalau tidak, aku akan melaporkannya kepada kakek!"     

'Hah, beraninya gadis ini mengungkit kakek?'     

Merasakan hal seperti itu, Beiming Yechen tersenyum dengan sinis. Ia mengangkat kakinya dan menendang bagian perut Beiming Shilan.     

Ia menendangnya dengan sangat kuat.     

Tiga pelayan juga tidak bisa menahannya, tubuh Beiming Shilan sampai mundur ke belakang dan menabrak meja makan.     

Taplak meja yang panjang dan alat makanan di atas itu ikut tertarik dan jatuh.     

Beiming Shilan terjatuh ke lantai dengan menyedihkan, sangat sakit sampai wajahnya pucat dan hampir pingsan.     

Satu tangannya yang gemetar memegang bagian perutnya dan perlahan-lahan menjadi sesak napas.     

Beiming Yechen seperti sudah gila, para pelayan yang menahannya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Pria ini seperti binatang buas yang sedang mendekati mangsanya….     

"Siapa yang berani menghadangku, maka aku akan memukulnya! Pergi!"     

"Aku tahu kesalahanku, jangan pukul lagi!" Beiming Shilan menangis dan mengaku salah, Beiming Yechen yang begitu emosi sudah tidak mau memandangnya lagi.     

Beiming Yechen memegang bekas lukanya. Kemudian, ia bersiap menendang dua pelayan sembari satu tangannya memegang meja makan. Badannya agak membungkuk dan menatap ke arah Beiming Shilan dengan dingin.      

"Seluruh Keluarga Beiming, kehancurannya ada di tanganmu. Kalau bukan karena kakek sedang sakit, apa kamu mengira aku bisa membiarkanmu selama tiga tahun ini?"     

Beiming Shilan tidak menjawab apa-apa.     

"Aku sudah mengumpulkan cukup banyak bukti, aku telah mengetahui semuanya." Beiming Yechen tersenyum dan menatap ke arah pandangan Beiming Shilan yang ketakutan...     

Jika bukan karena mereka tumbuh bersama sejak kecil hingga besar, Beiming Yecheng sudah pasti tidak akan memaafkan Beiming Shilan yang telah melakukan hal buruk selama tiga tahun ini.      

Sesungguhnya, Beiming Yechen sangat membenci dirinya sendiri. Ia telah mengetahui semuanya, tapi tidak bisa melakukan apapun.     

Beiming Yechen adalah orang yang sangat menjaga perasaan orang lain. Walaupun sudah mengetahui sifat asli dari Beiming Shilan, tapi karena mereka tumbuh bersama sejak kecil hingga besar, ia pun ingin menjaga keharmonisan keluarga ini.     

Walaupun… hanya berpura-pura. Kakek juga sudah tua, ia hanya menginginkan kehangatan dalam keluarga ini.     

Kalau terjadi sesuatu yang besar lagi, maka keadaan dalam Keluarga Beiming bisa saja hancur.     

Mata Beiming Yechen yang merah langsung menatap tajam, "Semuanya telah kamu hancurkan, kamu yang telah meruntuhkan segalanya!"     

Pria ini pun memukul kuat di atas meja. Sikapnya sangat mengerikan dan hampir mengenai wajah Beiming Shilan….     

Bibir Beiming Shilan bergerak dan memeluk kakinya, "Yechen, kamu jangan begini… aku tahu kamu sekarang sedang marah. Kalaupun terbukti telah melakukan kesalahan, aku minta maaf. Yechen, maafkan aku…."     

Apakah Beiming Shilan masih berpura-pura?     

Porti dan para pelayan pun ikut berlutut dan memohon kepada Beiming Yechen.     

"Kalau kakek mengetahuinya, dia pasti akan sangat sedih. Tuan ketiga, kami mohon!"     

Beiming Yechen dengan kuat menutup matanya.     

"Penyakit kakek belakangan ini sudah sangat stabil, tidak boleh ada kabar buruk yang sampai di telinganya…."     

Selain penyakit jantung Kakek Beiming, masih ada hipertensi dan kepikunannya juga sudah sering kambuh. Walau demikian, terkadang orang tua itu masih sangat sadar.     

"Aku memberikanmu kesempatan yang terakhir. Kalau aku mengetahui kamu melakukannya lagi, maka aku akan mengembalikan semua perlakuanmu padanya dengan lebih buruk." Beiming Yechen mengancamnya dengan menekankan satu-persatu perkataannya.     

Beiming Shilan sangat tidak tenang, dengan erat masih memeluk kakinya, "Tidak akan, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi."     

Lalu, Beiming Yechen dengan kuat menyingkirkan tangan Beiming Shilan.     

Dengan wajah yang jijik dan benci, ia juga meninggalkan tempat itu.     

Sekumpulan orang ini masih sangat terkejut dan hanya memberikan jalan kepada pria itu.     

Beiming Shilan yang kelihatannya sangat menyedihkan, telah mendapatkan begitu banyak tatapan kasihan mengarah padanya. Ya, ia merasa dipermalukan. Hal yang lebih menakutkan adalah saat Beiming Yechen telah mengetahui semuanya. Lalu, apa yang harus dilakukannya setelah ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.