Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Hal Yang Terbodoh Sedunia



Hal Yang Terbodoh Sedunia

0Ketika berjalan mendekati jalan besar, tubuh Beiming Yechen sudah tidak bisa bertahan lagi. Ia langsung terjatuh ke tanah dan tidak bangun lagi.     
0

Ji An'an berjongkok dan memeriksa napas hidungnya. Napas pria itu sudah agak lemah dan masih hangat.     

Ji An'an menangis lalu mengambil ponsel di dalam saku bajunya. Walaupun dalam keadaan terkunci, ia juga bisa menghubungi langsung menuju nomor darurat.     

******     

Sore hari, jendela kaca di luar menunjukkan salju yang sedang berterbangan.     

Cahaya yang hangat memancar ke dalam kamar pasien yang dingin.     

Beiming Yechan sedang berbaring di atas ranjang, dengan mata yang hitam dan bibirnya perlahan-lahan sudah kembali berwarna merah.     

Luka tusukannya tidak terlalu dalam jadi tidak sampai membahayakan nyawanya. Selain itu, Ji An'an telah menolongnya dengan mengikat lukanya agar darahnya tidak keluar terlalu banyak.      

Kemudian, saat itu Ji An'an juga dengan cepat menghubungi nomor darurat. Hal ini membuat perawatan pada lukanya bisa berjalan lebih lancar. Jumlah darahnya yang berkurang banyak pun sudah ditangani dengan cara transfusi darah. Alhasil, keadaannya sudah kembali sehat.      

Ji An'an masih menunggu di dalam rumah sakit, ia menunggu sambil berjalan mondar-mandir. Setelah itu, nomor antriannya dipanggil, ia pun langsung berdiri didepan pintu operasi.      

Di sana, Ji An'an menunggu hingga luka pria itu selesai dijahit dengan rapi… Tidak lama kemudian, ia melihat Beiming Yechen duduk sambil melamun di tempat tidurnya.     

Dunia menjadi sangat sunyi, hanya mendengar suara salju yang terjatuh ke tanah dengan pelan.     

Beiming Yechen menutup matanya dan hanya bernafas dengan tenang.     

Saat ini, Beiming Yechen sudah mengenakan baju pasien yang besar. Ia pun mengambil ponsel, dompet dan jam tangan untuk diletakkan ke atas nampan lemari kecil di samping ranjang.     

"Keluarga pasien nomor 6, tolong pergi ke depan admin untuk mengambil obat dan tanda tangan."     

Seorang perawat mengetuk pintu mengingatkan.     

Ji An'an tidak memiliki uang untuk membayar uang pengobatan dan pelayanan dokter. Ia pun mengambil dompet pria itu dan keluar.     

Ketika meninggalkan kamar pasien, mata pria yang duduk di atas ranjang itu membuka mata. Bola mata yang hitam itu seolah memancarkan sinar yang aneh.     

Luka yang sudah dijahit terasa samar-samar sakit….     

*******     

Di tempat lain, Ji An'an membuka dompet dan melihat ada sebuah foto terjepit di sana, itu adalah foto dirinya bersama dengan Beiming Yechen.     

Kaca mata hitam, rambut seperti mie instan, gaya yang sangat jadul dengan tatapan yang seolah bersinar….      

Memandang foto itu, Ji An'an berusaha mengingat kembali. Apa yang dilakukannya saat itu sampai bisa membuat tawanya begitu menawan?     

Ji An'an merasa tersentuh, ia seperti tidak mengenal wanita di dalam foto itu. Ia pun agak sesenggukan seperti ingin menangis.     

Pria yang berdiri di belakangnya itu, satu tangannya tampak menekan kepala dan sudut mulutnya menunjukkan senyuman dengan begitu cerah dan nakal….     

Sesuatu yang telah lama menghilang dari Beiming Yechen.     

"An'an, apakah kamu yang diam-diam merasa jatuh cinta itu adalah sesuatu hal yang terbodoh sedunia?"     

"Tidak, ada hal yang lebih bodoh di dunia…. Selain saat ada dua orang yang saling diam-diam jatuh cinta satu sama lain."     

"Beri tahu aku, kapan kamu bisa sebodoh itu?"     

Air mata Ji An'an mengalir, apakah dirinya tahu bahwa pada akhirnya Beiming Yechen adalah orang yang diam-diam sudah mencintainya?     

Tidak hanya menyukainya, juga mempercayainya. Namun, mengapa setelah tiga tahun berlalu, sosok bayangannya telah berubah seperti orang lain?     

Pria itu tidak mungkin secara tidak sengaja menyelamatkannya…. Apakah dia selalu mengikutinya?     

Demi menolongnya, pria itu bahkan mau mengorbankan nyawanya. Akan tetapi, ia juga tidak bersedia berbicara sepatah katapun dengannya.     

'Beiming Yechen, sebenarnya apa yang terjadi dalam 3 tahun ini? Mengapa bisa membuatmu berubah begitu banyak dan penyakit kakek bisa menjadi begitu parah?'     

Begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa diketahui olehnya. Ia sangat ingin mengetahui kabar apapun yang terjadi setelah kepergiannya. Ya, hal-hal yang sebenarnya terjadi dengan Keluarga Beiming!     

Ji An'an membayar uang obat dan rumah sakit, sambil berpikir dan ketika memasuki kamar pasien...     

Ranjang pasien kosong, bayangan orang itu hilang!     

******     

Leo sedang berbaring di depan jendela, jari telunjuk kecilnya sedang menggambar di atas kaca jendela yang dingin itu. Ia menggunakan uap napasnya untuk menggambar wajah Mo'mo yang sedang tertawa….     

Seharian ini, anak kecil itu seperti seekor anak anjing yang menunggu pemiliknya pulang. Ia menunggu sambil menatap ke luar jendela.     

Tiba-tiba, tatapan pria itu langsung bersinar, menatap ada orang yang keluar dari taxi di bawah apartemen. Ia memang melihat bayangan yang sangat familiar dari sosok itu. Bersamaan dengan itu, Leo juga berteriak, "Itu Mo'mo!"     

Namun anak ini tidak mendapatkan jawaban.     

Leo membalikkan kepala dan melihat Beiming Shaoxi sedang duduk di sofa. Di lututnya terdapat banyak laporan data-data dan surat-surat penting. Lalu, hidungnya mengeluarkan darah.     

"Ayah, kamu mimisan lagi." Leo mengambil dua lembar tisu dan merangkak ke arah ayahnya, lalu membersihkan darah di hidungnya, "Mo'mo sudah pulang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.