Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Pergi Mengambil Kunci



Pergi Mengambil Kunci

0Ekspresi wajah Beiming Shaoxi langsung suram dan dengan dingin bertanya, "Mau pergi berapa lama?!"      
0

Wanita ini tidak menjawab dan berekspresi sinis.     

"Nona Su, kamu jangan sampai melupakan tanggung jawabmu, bukankah kamu seharusnya menjaga anakku?"     

Ji An'an mengangkat kepala dan menatapnya dengan tatapan yang aneh, apakah pria ini ingin membuatnya tinggal seharian di rumahnya?     

Beiming Shaoxi memalingkan wajah dengan kaku. Ekspresinya yang sekilas terlihat tegang berkata, "Di luar sedang hujan es, kenapa kamu ingin begitu terburu-buru pergi? Tunggulah hujan ini sampai benar-benar berhenti. Setelah itu, kamu baru boleh pergi."     

"Hujannya hanya terjadi di sini saja."     

"..."     

"Apakah kamu yang melakukannya? Apakah kamu mengambil kunciku?"     

Beiming Shaoxi mengerutkan kening dan dengan dingin menjawab, "Apa maksudmu? Jadi kamu sedang mencurigaiku?"     

"Bukan…" Ji An'an tersenyum. Andai Beiming Shaoxi masih mengingat perasaannya yang dulu, pasti dia juga tidak mungkin berkali-kali mengatakan perkataan yang begitu sadis. Lagi pula, pria itu tidak mungkin melakukan hal seperti ini dan bahkan tidak berani mengakuinya.     

Akan tetapi Beiming Shaoxi seketika menyampaikan ucapan yang membuat dirinya terlihat tidak senang, "Jadi menurutmu, aku adalah seorang pria yang bisa melakukan hal rendahan seperti ini?"     

Ji An'an langsung tidak mengakuinya, "Aku tidak bermaksud seperti itu, hanya terlalu kebetulan saja."     

Nyatanya rencana yang dianggap begitu "Kebetulan" ini, juga tidak bisa menahan Ji An'an di dalam rumah ini. Apakah wanita ini masih saja ingin tetap pergi?!     

Beiming Shaoxi berusaha susah payah dengan menggunakan cara yang paling rendahan. Ia kembali menunjukkan sikapnya sebagai orang yang paling tidak disukainya.     

Beiming Shaoxi bukannya tidak berani mengatakan cintanya, hanya sangat takut dengan perasaannya yang begitu membara akan membuat Ji An'an ketakutan. Ya, seperti pada tiga tahun yang lalu.     

Ia hanya bisa menggunakan cara yang paling senyap…. Setidaknya, agar tidak membuat wanita itu mengetahui perasaannya.     

...     

Setelah Ji An'an pergi, Beiming Shaoxi menahan perasaannya yang begitu kuat untuk dilampiaskan. Ia pun memukul meja dengan kuat!     

Mata anak kecil yang besar mengedip dan melihat ayahnya….     

Setelah melampiaskan amarahnya, Beiming Shaoxi langsung duduk di sofa dan dengan kuat menendang meja.     

"Ayah…" Leo memanggil seperti seekor anjing kecil yang sedang menggoyangkan ekornya. Ia pun bertanya, "Apakah kamu tidak ingin makan stroberi?"     

Beiming Shaoxi melihat anak kecil dengan rambut seperti penutup mangkok. Wajahnya yang semula tegang itu agak berubah, "Tidak mau."     

"Aku ingin makan, tolong bantu aku mencucinya, ya?"     

"...." Beiming Shaoxi dengan kuat menutup matanya, menahan amarahnya untuk segera berdiri dan pergi mencuci stroberi.     

Ketika kembali, Leo langsung menelepon, "Mo'mo…. Kamu kapan baru pulang… ayah terlihat sangat marah…. Kamu cepat kembali, ya! Saat kembali ke sini, kamu harus main catur…."     

Sepiring stroberi diletakkan diatas meja!     

Leo langsung menutup telepon dan kembali melihat raut wajah Beiming Shaoxi yang sangat tidak senang.     

Tangan besar lelaki itu pun seketika menarik anak kecil ini dan menaruhnya di atas pahanya.     

Kemudian, Leo mengambil stroberi itu satu-persatu menggunakan kakinya dan menawarkan kepada ayahnya, "Ayah, makanlah."     

"Kamu masih tahu sopan santun, kan!"     

"Kalau begitu, suapi aku makan…."     

"Apakah tangan dan kakimu sudah patah sehingga tidak bisa mengambilnya sendiri?" Beiming Shaoxi memindahkan piring berisi stroberi itu agar didekatkan kepada Leo. Setelah itu, ia bertanya kepada anaknya ini, "Apa yang dia katakan?"     

"Mo'mo mengatakan bahwa setelah mengambil kunci, ia akan langsung kembali."     

******     

Di sisi lain, Ji An'an sudah mendapatkan kuncinya dan berencana untuk segera kembali ke flat apartemen Beiming Shaoxi. Ketika melewati persimpangan jalan, ia menyadari bahwa jarak rumah tepi pantai dengan apartemen pria itu tampaknya hanya berjarak sepuluh menit.      

Dalam pikirannya, ia merasa Beiming Shaoxi hanya pindah rumah. Akan tetapi, bukankah di sini seharusnya tidak ada orang yang tinggal.     

Kemudian, ia berkeliling di sekitar rumah tepi pantai itu dan memastikan bahwa di dalamnya memang tidak ada orang… Apabila ia mendapati hal itu, setidaknya ia baru merasa tenang.     

Saat melihat sekeliling, ia dapat melihat tumpukan salju yang amat tebal. Ia pun mencari sesuatu di taman yang dekat dengan jendela rumah itu. Ya… Ji An'an sedang mencari cincin yang dibuang Beiming Shaoxi saat itu.     

Hamparan tumpukan salju berwarna putih pun menunjukkan jejak kaki yang amat dalam.     

Cuaca yang sangat dingin, cuacanya bahkan lebih dingin daripada saat awal mula turun salju. Ia bahkan sampai bisa mengeluarkan uap dari mulut.     

Ji An'an dengan serius mencari. Kejadian itu memang sudah lewat beberapa hari, apakah cincin itu telah tertimpa oleh salju dengan sangat dalam?     

Wanita ini pun menggunakan tongkat kayu sebagai sekopnya dan mencoba menggalinya ke dalam salju.     

Waktu perlahan-lahan berlalu, ia mengenakan baju yang tipis, kaki dan tangannya sudah membeku sampai tidak bisa merasakan apapun…. Ia bahkan sampai tidak menyadari sama sekali bahwa ada bahaya yang mendekatinya.     

Di sisi jalanan, ada sebuah kendaraan yang berwarna hitam melaju dan berhenti di sana. Seolah terdapat tatapan serigala dan macan yang fokus mengarah padanya. Orang-orang itu seakan sedang menunggu kesempatan untuk membunuhnya….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.