Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Leo Beraninya Mengunci Pintu



Leo Beraninya Mengunci Pintu

Leo menuruti perkataan ayahnya dan berbaring di atas ranjang. Tangannya menarik selimut dan hanya memperlihatkan setengah wajahnya. Matanya yang besar berputar tetapi tidak tertutup.     

Beiming Shaoxi pun mandi air panas dan keluar. Ia melihat Leo yang masih belum tidur. Ia pun bertanya, "Ada apa?"     

"Leo ingin tidur bersama dengan ayah."     

Beiming Shaoxi mengerutkan kening dengan wajah tidak senang!     

Ya, pria ini memang sengaja mandi selama setengah jam. Ia mengira bisa membuat Leo bosan menunggu dan anak itu akan tidur dengan sendirinya. Kalau seperti itu, malam ini ia bisa….     

"Ehm… Hujannya deras sekali. Aku takut...."     

Beiming Shaoxi hanya bisa berbaring di atas ranjang dan menghibur anaknya hingga tertidur. Ia pun memilih untuk pura-pura tidur.     

Setelah sepuluh menit, nafas mereka berdua menjadi sangat teratur.     

Setelah merasa tenang, Beiming Shaoxi mengerutkan kening dan bersiap untuk berdiri. Akan tetapi, ia mendengarkan suara Leo yang berbisik, "Ayah, apakah kamu sudah tertidur?"     

Beiming Shaoxi tidak menjawab. Ia kembali berpura-pura tidur dan tidak berbicara.     

"Aku ingin kencing." Tambah Leo.     

Wajah Beiming Shaoxi merasa semakin kesal. Ia tidak menduga bahwa anaknya akan banyak memberi masalah baginya di saat seperti ini.     

Leo memeluk boneka kecil beruang itu turun dari ranjang, lalu ia pergi berjalan ke toilet. Ketika keluar dan melihat punggung badan ayahnya yang tertidur, ia pun diam-diam keluar dari kamar.     

Beiming Shaoxi sudah menunggu sangat lama. Andaikan anaknya mau buang air besar pun, harusnya juga tidak selama ini. Dalam hati, Beiming Shaoxi langsung bertanya, 'Apakah anak ini malah tertidur di dalam kamat mandi?'     

Lalu setelah menunggu sepuluh menit lagi, ia belum melihat Leo kembali ke kamar ini.     

Kesabaran Beiming Shaoxi pun sudah habis. Dengan wajah tidak senang, ia bangkit dan duduk di atas ranjang dan memanggilnya, "Beiming Simo?"     

Saat mengeceknya secara langsung, kamar mandi itu ternyata kosong. Hey, di mana anak itu?     

Lalu saat melihat pintu kamar tamu ini agak tertutup, dalam sekejap amarahnya langsung naik.     

Beiming Shaoxi langsung keluar dari kamar dan melihat di depan pintu Ji An'an. Di sana terdapat satu kursi kecil….     

Anak kecil itu masih terlalu pendek, dia pasti mengambil kursi untuk membantunya membuka pintu kamar Ji An'an.     

Beiming Shaoxi dengan kuat melonggarkan kerah bajunya, kemurkaannya sudah membara.     

Nyatanya, ia telah dijebak oleh seorang anak kecil!     

Satu tangan yang besar memegang genggaman pintu itu dan memutarnya dua kali. Anehnya, pintu itu tidak bisa dibuka. Apakah Leo berani mengunci pintu ini?!     

Emosi Beiming Shaoxi yang menakutkan langsung meledak!!!     

*****     

Kembali ke sepuluh menit yang lalu, Leo memang berusaha masuk ke kamar Ji An'an. Seperti seorang pencuri, ia diam-diam naik ke atas ranjang Ji An'an dan perlahan-lahan menarik selimutnya untuk mendekatinya. Setelah itu, ia perlahan masuk ke dalam pelukan Ji An'an.     

Ji An'an sedang demam. Ia masih tidak terlalu sadar saat merasakan ada seorang anak kecil yang lembut telah masuk ke dalam pelukannya.     

Wanita ini sempat sedikit membuka matanya. Ia melihat sekeliling kamarnya yang diterangi sebuah lampu tidur. Dalam tatapan memburam seperti ini, ia pun melihat wajah anak kecil yang indah dalam pelukannya.      

Ya, Ji An'an melihat Leo. Ia pun dengan tenang memeluknya erat dan menutup matanya kembali. Apakah ia masih mengira bahwa ini adalah mimpi?     

Setelah sepuluh menit kemudian, Beiming Shaoxi sengaja membangunkan Wei'er dan memintanya membukakan pintu.     

Ketika masuk melihat Leo sedang tertidur dengan nyenyak di dalam pelukan Ji An'an, jantungnya rasanya mau meledak!     

Beiming Shaoxi menahan emosinya, mengambil selimut dan berbaring di kursi samping ranjang. Ia bersiap untuk tidur di sana sepanjang malam ini.     

Ji An'an memeluk Leo, wajahnya yang agak merah itu juga dibarengi dengan bibirnya yang terlihat kering.     

Beiming Shaoxi langsung tertegun, mengulurkan tangan untuk memeriksa dahinya….     

Astaga!      

Pria ini pun mencari selimut yang lebih tebal dan menyelimutkannya ke badan Ji An'an. Ia juga menyuruh Wei'er untuk memasak air panas dan malam ini mulai bergadang….     

******     

Di keesokan paginya, Ji An'an merasa kepanasan dan akhirnya bangung dengan sendirinya. Ia melihat sepasang tangan Leo yang bersandar di atas ranjang, kepala kecilnya itu dengan serius menatapnya.     

"Mo'mo! Kamu sudah bangun ya?"     

"Leo?" Ji An'an sangat terkejut. Ia juga merasa bahwa di dahinya terdapat sebuah handuk yang sudah dingin.      

Leo mengambil handuk itu dan memasukkan ke dalam baskom, satu tangan kecilnya dengan kuat meremas handuk itu, "Mo'mo sedang sakit, tidak boleh bangun…."     

Hidung Ji An'an yang terdengar sesenggukan pun merasa ingin tersenyum. Dengan suara serak berkata, "Apakah kamu sedang merawatku? Bagaimana kamu bisa masuk ke dalam?"     

Leo dengan serius mengangguk, tangan kecilnya juga terlihat agak memerah karena terkena air panas….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.