Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Rasa Sakitnya Masuk Ke Tulang



Rasa Sakitnya Masuk Ke Tulang

0"Tuan Ketiga, apakah kamu pergi berkelahi lagi?" Tanya Porti dengan penuh perhatian, "Di dahimu ada bekas luka yang baru lagi."     
0

Beiming Yechen mengulurkan tangan untuk menyingkirkan tangan Porti, "Pergi!!"     

"Ke mana kamu pergi? Bahkan luka di kakimu masih belum sembuh."     

Ji An'an memeluk Leo dan melihat ke arah Beiming Yechen yang sedang berjalan. Caranya berjalan sudah terpincang-pincang.     

"Apakah kamu ingin pergi balapan mobil lagi dengan orang itu? Tuan sudah sering memintamu untuk pergi beristirahat."     

Beiming Yechen tersenyum dingin, "Ini urusanku, dia tidak perlu ikut campur!"     

"Kalau kamu begini terus, tuan akan segera tahu dan kamu akan dikurung lagi."      

"Siapa yang berani mengurungku?" Tatapan Beiming Yechen yang menakutkan menatap ke arahnya….     

Sekumpulan pelayan termasuk Porti sendiri sampai mundur beberapa langkah.     

Beiming Yechen sangat cepat tersenyum lagi dan memperlihatkan giginya yang putih itu. Di sada terlihat samar-samar perasaan waktu itu, tetapi eksepsinya sudah berubah.     

"Aku sangat baik. Andai Tuhan memang berniat merenggut nyawaku, meski diriku sudah bersembunyi di rumah pun, aku akan tetap mati karena gempa bumi." Dalam pikirannya, ia menganggap bahwa takdir yang sudah diberikan pun tidak akan bisa dihindari.      

Benar, sama seperti pertemuannya dengan Ji An'an… Saat wanita itu pergi meninggalkan keluarga ini, ia tidak bisa menahannya dan berpura-pura telah melupakannya.      

Di sisi lain, sekujur darah di tubuh Ji An'an menjadi dingin dan beku. Melalui matanya sendiri, ia melihat cara Beiming Yechen pergi seperti dunia yang sudah kehilangan mimpinya. Sangat Suram! Selama ini, ia tidak pernah melihat pria yang memiliki aura sesuram ini.     

Kesuramannya bagaikan dipisahkan ribuan gunung dan lautan.     

Dalam hati, Ji An'an ingin sekali menyapanya. Namun setelah Beiming Yechen berhenti, lalu apa yang harus dikatakannya kepada pria ini?     

Ji An'an hanya diam-diam masuk ke rumah Keluarga Beiming dan melihat semua orang. Ia bahkan tidak berani menegakkan kepalanya dan malah diam-diam meninggalkan ruangan ini.     

Wanita ini seolah menyesal karena dirinya seharusnya tidak perlu pulang ke rumah ini lagi. Ia tidak ingin mengganggu kehidupan siapapun yang tenang dan damai ini.     

Akan tetapi melihat Beiming Yechen yang suka berkelahi dan mabuk-mabukkan, hal ini membuatnya sakit sampai menusuk ke dalam lubuk hatinya.     

Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa pria itu bisa berubah seperti ini?     

Beiming Yechen…. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya?     

Tangan kecil Leo merangkul ke leher Ji An'an. Ia seakan merasa khawatir dan bertanya dalam hati, 'Kenapa Mo'mo bisa melihat pria lain dengan begitu serius?'     

Walaupun pria itu tidak lain adalah paman ketiganya!     

Ji An'an menggigit bibirnya, melangkah beberapa langkah ke arah Porti dan lanjut berkata, "Tolong gantikan aku untuk menggendong Tuan Muda sebentar, aku mau pergi ke toilet."     

"Mo'mo…." Teriakan suara anak-anak itu, "Kamu mau pergi ke mana?"     

Porti sangat terkejut, biasanya Tuan Muda sangat tidak suka berbicara dengan orang lain. Namun kali ini, akhirnya anak kecil itu mau berbicara dengan orang lain.     

"Lepaskan aku, Leo mau Mo'mo!" Ucap anak kecil ini sambil menatap tidak suka!     

Leo melihat punggung Ji An'an yang pergi menjauh. Ia merasa sangat sedih dan tidak senang…..     

Semua pelayan juga sangat terkejut. Mereka baru pertama kali melihat anak kecil ini begitu peduli dan menyukai seseorang. Biasanya, anak kecil ini sangat dingin dan mandiri. Apakah jiwanya telah digantikan oleh jiwa orang lain?     

******     

Di sisi lain, Ji An'an tidak pergi ke kamar mandi. Ia mengejar Beiming Yechen sampai ke gedung utama. Sayangnya, bayangan Beiming Yechen sudah tidak ada.     

Ji An'an mengepalkan tangannya dan merasa kecewa….     

Banyak sekali rasa sedih yang datang padanya, ia juga memiliki keinginan untuk membantu tetapi tidak bisa. Ya, sekarang kehidupan dirinya sendiri saja sudah sangat kacau balau. Apakah dirinya punya hak untuk ikut campur pada kehidupan Beiming Yechen?     

Mengingat perkataan Porti, Kakek Beiming sedang bersama Nyonya di gedung barat. Ia pun melewati taman bunga yang panjang dan pergi ke arah barat untuk mencari gedung itu.     

******     

Ada bunga mawar musim dingin tampak di taman bunga gedung bagian barat. Di sekitarnya juga terdapat semak-semak tinggi seindah wanita yang ada di depan sana.     

Tidak jauh dari wanita itu, tampak seorang kakek yang sedang duduk di kursi roda. Lututnya yang lemah pun ditutupi dengan selimut sutra.     

Kakek Beiming melihat ke arah wanita yang ada di depannya. Ia tampak terpesona sampai sudut mulutnya tersenyum dengan elegan. Sepasang matanya pun bersinar.     

"Kakek, apakah kamu masih mengenalku? Sebelumnya, aku baru selesai menyuapimu dengan sepotong kue …. Kakek, ini aku…."     

Seorang wanita yang berambut panjang itu sungguh memiliki keindahan yang mempesona.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.