Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Wajah Wanita Yang Di Dalam Foto



Wajah Wanita Yang Di Dalam Foto

0Setelah melihat pesan itu, sudut mulut Ji An'an tersenyum dingin. Ya, ia tidak akan memperhatikan perkataan Beiming Shilan. Ia tidak terlalu peduli pada wanita itu.     
0

Walaupun Nyonya Keluarga Beiming adalah Qin Xin, ia juga tidak akan merasakan kecemburuan apapun….     

Walaupun Beiming Shaoxi sudah memiliki istri, tidak peduli siapapun juga, wanita itu sudah pasti bukanlah Ji An'an! Jadi, apakah sangat penting untuk mengetahui identitas istri Beiming Shaoxi?     

Sekumpulan pesan mulai berdatangan.     

Ji An'an lama-kelamaan pun merasa penasaran, dan akhirnya memilih untuk membukanya. Ia ingin melihat wanita yang melahirkan Leo. Ya, siapa wanita ini?     

Ketika melihat foto itu, mata Ji An'an langsung terbelalak sangat terkejut sampai hampir menjatuhkan ponselnya.     

Tidak mungkin…..     

Jarinya yang gemetaran pun membuka satu-persatu foto itu!     

[Apakah kamu sudah melihatnya, apakah kamu sangat terkejut, atau sangat kecewa? Nona Ji, Keluarga Beiming sudah tidak menyediakan tempat lagi untukmu. Di dunia ini, tidak ada orang yang tidak bisa digantikan. Ya, begitu juga denganmu!]     

Ji An'an menggeser setiap fotonya dengan perasaan tidak terduga, darah di dalam tubuhnya perlahan-lahan terasa dingin.     

[Kakek juga sangat menyukainya… Oh iya, karena kamu, apakah kamu mengetahui perubahan yang telah dialami oleh Kakek sampai sekarang?]     

"Mo'mo, jangan menangis!"     

Anak kecil itu sedang bersemangat bermain dengan busa air. Namun saat tiba-tiba melihat wajah Ji An'an yang penuh dengan air mata, ia langsung sangat terkejut.     

Tangan kecil itu mengambil handuk untuk menghapus air matanya….     

Ji An'an menahan rasa sakit dalam hatinya dan mengalihkan pandangannya pada wajah Leo yang lucu itu. Dalam sekejap, ia merasa sangat ironi.     

"Mo'mo?"     

"Aku tidak ada apa-apa…. Hanya saja aku agak lelah…." Air mata Ji An'an membuat penglihatannya buram, hatinya seolah ditusuk puluhan pisau, begitu menyakitkan     

[Nona Su tolong lebih berhati-hati. Leo sangat mencintai ibunya dan dia sangat menyukai boneka beruang itu. Jadi jangan sampai kotor….]     

Pantas saja Leo begitu menyukainya…. Pantas saja Beiming Shaoxi bisa begitu cepat melupakannya dengan mudah.     

Ji An'an, di dunia ini tidak ada tempat untukmu. Tidak ada seorang pun yang membutuhkanmu!     

"Mo'mo, Leo jadi merasa khawatir denganmu!"     

Ji An'an membilas wajahnya, lalu berjalan lagi ke bak mandi dan berusaha untuk tersenyum, "Leo, apakah aku boleh bertanya kepadamu?"     

Anak kecil itu mengangguk.     

Ji An'an masih belum bertanya, tapi ia sudah mendengar suara pintu yang bergerak, dan sesosok yang dingin dari pintu itu mulai berjalan masuk.     

Ya, sekujur tubuh Beiming Shaoxi basah sampai ke bagian bawah, poni rambutnya yang berantakan dan alis mata yang tampan juga terlihat kacau.     

Wei'er dengan nyaring berkata, "Tuan, sekujur tubuhmu sudah basah. Cepat mandi air panas…."     

Pria itu langsung membuka bajunya dan menjatuhkannya ke lantai.     

Beiming Shaoxi hanya mengenakan celana dalam dan masuk ke dalam bak mandi….     

Tubuh besarnya telah memenuhi lebih dari setengah bak mandi itu. Busa dan air juga langsung terangkat naik dan mengalir keluar.     

Leo langsung tertegun!     

Beiming Shaoxi lalu berbaring di dalam baka mandi dan tersenyum.     

Mata Ji An'an tampak kesal sekaligus malu. Jujur saja, hatinya sedang sakit dan pria itu malah muncul di depannya di saat seperti ini.     

Ji An'an pun tidak menunjukkan ekspresi apapun, juga tidak melihatnya. Ia langsung memeluk Leo dan memandikannya sampai bersih. Setelah itu, ia membungkus anak kecil ini dengan handuk yang besar dan menggendongnya keluar.     

"Leo sudah lapar…. Mo'mo harus menyuapiku!"     

Leo sangat ahli dalam menggoda dan tidak berhenti meminta Ji An'an untuk melayaninya.     

Beiming Shaoxi pun ditinggal sendirian di dalam bak mandi….     

******     

Sejak melihat kiriman tadi, Ji An'an merasa bahwa posisinya yang ada di sini sama seperti sebuah lelucon. Dalam kepalanya pun dipenuhi dengan sosok wajah wanita yang ada di dalam foto itu.     

Leo pun ikut khawatir, "Mo'mo…. Mulut Leo di sini…."     

Ji An'an yang melamun pun akhirnya tersadar dan baru tahu bahwa arah sendoknya terlalu jauh dari mulut anak kecil ini.     

Leo dengan susah payah meninggikan lehernya untuk melahap makanan itu.     

"Leo, kapan akan pulang ke rumah utama?" Ji An'an bertanya sambil menyuapinya. Walau demikian, pandangannya masih tetap kosong.     

"Apa Mo'mo juga mau ikut pulang ke rumah?"     

"Iya, coba mintalah ke ayahmu ya? Apakah kita bisa membawamu pulang ke rumah utama besok?" Ji An'an memang ingin mati dengan tenang. Jadi sebelum itu, ia ingin pulang ke rumah Keluarga Beiming dan melihat dengan mata kepalanya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.