Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Tuan Muda Kecelakaan



Tuan Muda Kecelakaan

0Ji An'an pulang ke rumah dan mulai agak demam. Minum obat pun juga masih membuatnya merasa tidak nyaman. Kemudian, ia berbaring di atas ranjang. Sayangnya, kali ini dadanya sungguh merasa sesak.     
0

Wanita ini pun menghubungi Sana beberapa kali. Anehnya, panggilannya itu tidak diangkat-angkat juga.     

Ji An'an mulai ketakutan dan tubuhnya menggigil….     

Apakah jantung itu adalah milik Sana?     

Memikirkan ini, Ji An'an semakin lama semakin merasa panik dan kedua tangannya memeluk pahanya. Pada saat ini, ia hanya berharap ada seseorang yang bisa menemaninya. Walaupun orang itu adalah Beiming Shaoxi, dirinya juga tidak akan menolaknya. Sebab saat ini, ia hanya tidak ingin sendirian.     

Bagaimana…..?!     

Air mata Ji An'an yang tidak berdaya mengalir ke bawah, tangannya sedang memegang ponselnya yang mulai menghangat. Ah, siapa orang yang bisa dihubunginya?     

Tidak lama kemudian, pandangannya pun tampak berputar-putar. Lalu tidak lama kemudian, ponsel dalam telapak tangannya berdering...     

"Apakah ini dengan Nona Su?" Suara Wei'er bertanya, "Tuan Muda mengalami kecelakaan, dia terjatuh dari lantai dua dan kepalanya terbentur. Hanya saja, dia tidak bersedia untuk diobati. Sekarang, anak itu sedang demam tinggi dan dia masih saja memanggil namamu!"     

Kepala Ji An'an yang masih pusing langsung terkejut. 'Apa? Kepala Leo terbentur?' Mengapa kabar buruk ini bisa datang satu-persatu padanya?!     

"Tuan sedang di kantor dan tidak ada dirumah, apakah kamu bisa datang untuk menemaninya sebentar?"     

Ji An'an mengambil jaket lalu berlari keluar….     

******     

Tengah malam di rumah megah dekat tepi pantai.     

Wei'er membukakan pintu rumah itu dan melihat Ji An'an sudah ada di depan pintu dengan pakaian rumahan biasa.     

Baju Ji An'an tampak penuh noda tanah, rambut kepalanya terlihat berantakan, dan wajahnya sangat pucat serta panik. Pada punggung tangannya, terdapat beberapa goresan besar yang kelihatannya tidak disadarinya. Alhasil saat wanita ini mengangkat tangannya untuk mengelap wajahnya, bekas darah langsung menempel di wajahnya.     

"Nona Su, apa yang terjadi denganmu?"     

Ji An'an agak tegang, "Pada saat di jalan, aku terlalu terburu-buru… lalu sepedaku terjatuh."     

Tidak jauh dari pintu masuk, seseorang terlihat sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Saat mendengar suara bel, sekujur tubuhnya langsung tegang.     

Apalagi saat mendengar bahwa Ji An'an baru saja jatuh, alis matanya pun mengerut erat!     

"Di mana Leo? Apakah sekarang dia sudah baik-baik saja?" Ji An'an berjalan memasuki rumah yang hangat seperti kelinci kecil yang ketakutan.     

Ia mengangkat kepala dan melihat ada sosok tubuh yang tinggi dan dingin sedang berjalan ke arahnya.     

Ji An'an terkejut, bukankah dirinya mendengar bahwa pria ini sedang tidak ada di rumah?     

Wei'er langsung merasa canggung, "Uhuk… kebetulan sekali, Tuan baru saja pulang."     

Ji An'an mencibir mulutnya, tatapan bingung.     

Pada saat melihat Beiming Shaoxi, Ji An'an tidak tahu sebabnya malah merasa tenang dan aman…. Tidak ada rasa panik seakan dikejar-kejar oleh binatang buas.     

Bahkan sesungguhnya, Ji An'an hampir saja ingin berlari dan masuk ke dalam pelukan pria itu.     

Tetapi wajahnya yang tenang membuat Ji An'an langsung sadar dan tahu dengan status dirinya.     

Sejujurnya, Ji An'an sendiri yang tidak memberikan jalan keluar kepada dirinya. Apalagi saat siang tadi, ia sudah begitu tega dan sadis mengusir mereka berdua. Hal itu membuat situasi menjadi sangat kaku….     

Namun sekarang, saat telah kembali berlari ke rumah besar ini. Ia ingin terus menyelesaikan tugasnya.     

Akan tetapi, bagaimana langkah selanjutnya? Apa alasan yang dapat digunakannya untuk mendekati Beiming Shaoxi? Mau menggunakan Leo sebagai alasan?     

Ji An'an sangat khawatir kalau Beiming Shaoxi langsung mengusirnya pergi dari sini.     

"Aku… mendengar Leo terjatuh… aku hanya ingin datang melihatnya. Setelah itu… aku akan pergi…"     

"Aku yang memanggil Nona Su datang." Wei'er langsung menambahkan, "Tuan Muda selalu memanggil nama Nona Su dan tidak mau minum obat."     

Tatapan Beiming Shaoxi menatap sekilas ke penampilan Ji An'an yang tampak kasihan. Dengan suara yang dalam, ia berkata "iya", lalu membalikkan badan dan pergi.     

Cahaya yang lemah di dalam tatapan Ji An'an sudah hilang, lalu memberitahukan dirinya untuk lebih berani menghadapi pria itu.     

Jalan penuh kesendirian ini adalah pilihannya sendiri. Tidak peduli apapun yang akan dialaminya, ia juga harus menyelesaikannya sendiri .     

"Nona Su, apakah lukamu itu perlu diperiksa sebentar oleh dokter?"     

"Tidak ada apa-apa, hanya luka tergores saja…. Aku ingin segera menjenguk Leo."     

Ji An'an bernapas dengan dalam, kepalanya merasa berat dan pusing. Selangkah demi selangkah, kakinya pun juga terasa semakin berat.     

Seketika, ia melihat bahwa punggung Wei'er seolah ada dua. Ji An'an pun menggelengkan kepalanya dengan kuat, lalu tiba-tiba di depan tatapannya jadi hitam dan pingsan. Wanita ini pun terjatuh ke lantai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.