Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kamu Mencuri Putraku



Kamu Mencuri Putraku

0Setelah menyantap makan malam dengan kenyang, anak kecil itu langsung mengantuk dan mulai menguap.      
0

Ji An'an pun memeluknya dan menggendongnya untuk dibawa masuk ke dalam kamarnya. Tahu bahwa anak ini sangat mengantuk, Ji An'an pun tidak memandikannya dulu....     

"Uh…. jangan."     

Rasa kantuk yang dirasakan anak itu sesungguhnya sangat berat, matanya pun sudah sulit untuk dibuka dengan lebar. Namun saat wanita ini melepaskan syalnya, anak itu tiba-tiba membuka matanya dan memandang lebar-lebar.      

"Kalau mau tidur, kamu tentu harus melepas baju. Apakah kamu biasanya tidak ganti baju tidur, ya?"     

'Ganti, tetapi tidak melepaskan syal….'     

Mulut kecil Leo pun mencibir dengan amat cemberut. Ia sangat khawatir bila syal ini dilepaskan, maka tidak akan bisa menemukannya lagi.     

Ji An'an pun mencium pipinya dan langsung melepaskan tangan kecilnya itu. Anak kecil ini pun tampaknya tidak menolak dan membiarkan wanita itu melakukan semuanya.     

Wanita ini melepaskan celana kecil itu hingga hanya menyisakan celana dalamnya. Kemudian, ia menarik baju yang berbentuk seperti boneka dinosaurus. Besar baju itu kebetulan seukuran dengan tubuhnya.      

Setelah itu, Ji An'an membuka baju dinosaurus kecil itu. Baju tersebut pun dikenakan ke badan Leo hingga membuat anak itu menjadi terlihat sangat imut dan lucu.     

"Akan mau tidur bersama Mo'mo!" Leo yang tampilannya seperti dinosaurus kecil itu dengan sangat bersemangat berguling di atas ranjang.     

Ya, semua aroma ini adalah bau yang dimiliki oleh Mo'mo. Sangat wangi dan membuatnya nyaman…..     

*****     

Di sisi lain, mobil bentley berwarna silver tampak berhenti di bawah apartemen itu. Sayangnya sebelum mobil ini sampai, Ji An'an sudah mematikan lampu flatnya beberapa menit sebelumnya.     

Setelah menurunkan kaca jendela mobil, seseorang dalam mobil itu menyadari bahwa ada salah satu jendela flat milik orang lain sudah tidak memancarkan sinarnya.     

Ya, siapa lagi kalau bukan Beiming Shaoxi! Ekspresi pria itu langsung berubah menjadi sangat menakutkan. 'Oh, Ji An'an sudah tidur. Jadi aku sudah terlambat, ya?'     

'Sialan!'     

Beiming Shaoxi pun tetap ada di sana selama setengah jam, beberapa puntung rokok pun tampak berjatuhan di dekatnya.     

Saat ini, pria itu sedang bersandar di dalam mobil. Ia menatap langit untuk melihat butiran salju yang turun dan berterbangan dari langit. Padahal, sekarang sudah jam tiga dini hari.     

Padahal anaknya sedang tidur ke dalam pelukan Ji An'an sekarang. Berbeda dengan ayahnya ini, ia hanya di sini sambil merasakan dinginnya angin malam. Sungguh membuatnya tidak bisa tidur sampai hari menjelang pagi!     

Kemarahannya sudah tidak bisa ditahan lagi, ia lalu menarik pintu mobil dan turun dari mobil!     

Saat sampai di depan flat Ji An'an, Beiming Shaoxi bahkan tidak menekan pintu bel untuk membangunkan Ji An'an. Ia hanya mendorong pintu itu dengan segenap kekuatannya dan masuk ke dalam kamar seakan tanpa halangan. Jujur saja, perlakuannya ini seakan menganggap tidak ada orang di dalam.     

Wei'er dan dua pengawal menjaga di ruang tamu dan tidak berani mengeluarkan suara.     

Beiming Shaoxi perlahan-lahan membuka pintu kamar dan hanya mengandalkan cahaya jalanan yang masuk dari jendela sebagai penerangan...     

Beiming Shaoxi melihat selimut yang menonjol di atas ranjang. Ya, Leo sedang tertidur di dalam pelukan Ji An'an dengan lelap.     

Tangan anak kecil itu bahkan tampak berada melingkari leher Ji An'an dan memeluknya!     

Beiming Shaoxi tidak langsung bertindak, ia hanya berdiri di samping untuk beberapa waktu. Dalam posisinya saat ini, ia tanpa sadar teringat dengan kebiasaannya dulu terhadap wanita ini.      

Tiga tahun lalu, Beiming Shaoxi sering melihat Ji An'an tertidur dengan lelap di tengah malam. Ia menatapnya sambil berdiri di samping ranjang. Saat tersadar dari tatapannya, ia baru tahu bahwa matahari pagi mulai bersinar di cakrawala.     

Meski begadang begitu lama, namun Beiming Shaoxi sepertinya tidak merasakan lelah. Waktu seolah hanya berlalu dengan begitu tenang dan dirinya bisa berdiri seumur hidup untuk memandang wanita ini sepuasnya.     

Sayangnya, semuanya telah berubah. Pria ini sudah bukan Beiming Shaoxi yang dulu dan wanita ini juga bukan Ji An'an miliknya lagi.     

******     

Pagi hari, cahaya matahari yang sudah terbit memberikan sedikit kehangatan di dalam kamar itu.     

Panel jendela menaburkan cahaya berwarna emas dan menyinari warna yang hangat ke dalam ruangan...      

Ji An'an bangun dan melihat anak kecil dalam pelukan itu bergerak sambil tersenyum. Ia pun bertanya, "Apakah kamu ingin ke toilet?"     

Leo mengangkat wajahnya dengan linglung dan berkata, "Mo'mo sudah bangun…."     

"Iya, pagi..." Lalu mencium pipi anak kecil itu.     

Namun anehnya, Ji An'an merasakan aura yang gelap, apakah dirinya lupa menutup jendela? Kalau tidak, dari mana asal hawa dingin ini?     

Ji An'an pun mengerutkan kening dan melihat ke arah samping ranjang. Di sana ada seseorang yang duduk sambil menatapnya dingin. Wajahnya juga terlihat suram seperti reinkarnasi dari raja neraka      

Saat mengetahui identitas orang itu, Jantung Ji An'an hampir berhenti berdebar, "Beiming Shaoxi?"     

Pria yang dingin itu menatapnya, dengan tatapan berwarna merah semerah darah. Tampaknya, pria ini tidak tidur semalaman.     

Walau demikian, tatapan Beiming Shaoxi ke arah wajah Ji An'an ini terlihat dalam dan tajam, "Nona Su, kamu telah menculik anakku."      

"Bukan." Suara kecil Leo terdengar membantahnya, "Leo sendiri yang menginginkannya…"     

"Apakah sekarang adalah giliranmu untuk berbicara?" Beiming Shaoxi yang murka lanjut berkata, "Kalau sudah bangun, maka mari kita berbicara tentang hukuman."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.