Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Ayah… Memukulku



Ayah… Memukulku

0Wei'er mendengarkan suara terikan Tuan Muda lalu berjalan ke arah sana, matanya seolah buta melihat gambaran ini….     
0

Beiming Shaoxi membuka kancing jaket itu dan menarik anak kecil itu keluar.     

Leo masih mengenakan setelan dinosaurusnya, meninggalkan selimut dan meninggalkan jaket membuatnya menggigil kedinginan.     

Ji An'an sedang mengemas barang-barang milik Leo. Saat melihat Leo masuk, ia langsung menyerahkan barang-barang itu kepadanya.     

"Tolong minta Tuan kalian untuk mengenakan baju ini kepada Leo sebelum pergi." Ji An'an dengan wajah yang dingin memerintahkannya.     

Suasana menjadi hening...     

Dalam hati, Leo sejujurnya tidak senang. Apalagi, ia pun merasa kecewa saat bajunya mau dilepas dan digantikan dengan baju yang lain.      

Tidak hanya itu, terlihat pula sebuah ingus yang sangat panjang hampir menggantung di dagunya.     

Beiming Shaoxi mengambilkan tisu untuk menghapus ingus anak itu...     

"Leo ingin tinggal di sini dan menemani Mo'mo."     

"Dia tidak menginginkanmu, apakah kamu masih tidak mengerti?" Suasana hati Beiming Shaoxi sekarang sangat buruk, tangisan Leo membuatnya semakin tidak senang.     

"Mo'mo tidak mungkin tidak menginginkan Leo…. dia hanya tidak menginginkan kamu…." Leo memprotesnya!     

Sebelum ayahnya datang, mereka berdua masih sangat baik, jelas-jelas ayahnyalah yang tidak membuat Mo'mo senang.     

Mendengar ucapan anak ini, bom terakhir pada diri Beiming Shaoxi pun akhirnya dinyalakan...      

Bahkan anak yang berumur 2 tahun juga bisa melihat ekspresinya yang begitu kesal!     

"Beiming Simo, apakah kamu mau mati!"     

"Aku benci ayah, Mo'mo tidak menyukaimu…. Leo begitu penurut dan lucu, makanya Mo'mo menyukaiku." Leo mengepalkan tangan kecilnya dan berkata, "Ayah pergi saja, Leo tidak mau pergi."     

Tatapan Beiming Shaoxi pun terlihat semakin menakutkan, seakan tatapan itu sudah menyentuh titik kematiannya. Dalam sekejap, ia pun langsung menyuruh Wei'er mengambil tongkat.     

"Tuan, jangan dipukul!"     

"Kalau tidak begini, kapan anakku dapat belajar untuk menjaga setiap ucapannya?!" Beiming Shaoxi berkata dengan amat geram.     

Baiklah! Dalam situasi ini, Ji An'an langsung mencondongkan telinga untuk mendengar kabar yang begitu besar ini.      

*****     

Ya, Ji An'an duduk di samping ranjang. Ia pun bisa mendengar percakapan di ruang tamu dengan jelas, terutama suara Beiming Shaoxi yang terdengar jelas seperti sambaran petir itu.     

'Astaga, Beiming Shaoxi mau memukul anaknya? Bagaimana bisa!'     

"Ayah tidak boleh memukul Leo…." Suara Leo pun terdengar melawan.     

"Aku adalah ayahmu. Jadi, mengapa aku tidak boleh memukulmu?"     

"Hanya Mo'mo yang boleh memukul Leo…. Huhuhu…." Leo juga mulai menangis, "Mo'mo, Mo'mo…."     

Ji An'an menutup matanya dengan penuh kesakitan, anak ini adalah anak milik Beiming Shaoxi. Apapun cara untuk mendidiknya, ia tidak boleh terlalu ikut campur dalam masalah itu.      

Apakah ia bisa terus tinggal di sini untuk ikut campur? Bahkan ia tidak bisa melindungi dirinya sendiri.     

Ji An'an menutup telinganya dan tidak ingin mendengarnya.     

Beberapa menit kemudian, terdengar tangisan yang merobek hati seperti seekor babi yang dibunuh.     

Wei'er berteriak berkata, "Tuan, dia hanya anak yang baru berusia 2 tahun…."     

"Ah… uh huhuhu …." Leo menangis terisak-isak.     

Ji An'an sudah tidak tahan dengan kekejaman yang didengarkannya itu. Ia langsung keluar dan melihat tubuh kecil Leo sedang berlutut di karpet, tangannya terentang dan mulutnya terbuka lebar karena berteriak menangis. Mata Leo menyipit dan air matanya dengan deras mengalir ke bawah wajahnya.      

Ji An'an sangat sedih melihatnya sampai ingin menangis, "Beiming Shaoxi, kamu jangan keterlaluan ya!"     

Leo membuka matanya dan melihat ke arah Ji An'an, "Ayah…. Memukulku… Hu Hu…."     

Leo menangis sampai tersedak dengan air ludahnya, ia pun terbatuk-batuk sangat parah.     

Ji An'an berlari ke depan Leo dan memeluknya. Ia ingin melindungi anak itu agar tidak mendapat pukulan lagi..     

"Mo'mo…." Wajah kecil Leo yang sedang menangis tenggelam ke dalam pelukannya. Ia seperti sedang mencari tempat yang aman dan memberikannya kebahagiaan.     

Ji An'an menepuk punggung anak kecil itu dan merasa sangat murka pada perlakuan pria itu.     

Mengingat tiga tahun yang lalu dirinya juga pernah dihukum berlutut, bahkan dipukul tepat di telapak tangannya...     

Namun sekarang, sikap pria masih saja keras dan kejam terhadap putranya sendiri!     

Apakah pria ini memang sudah terbiasa bersikap seperti itu? Apakah dia sering menghukum Leo?     

"Leo tidak menginginkan ayah…." Suara tangisan Leo pun mulai terdengar pelan. Ia mengulurkan kedua tangannya yang kecil dan memohon kepada Ji An'an, "Mo'mo huhu…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.