Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Leo Ingin Pergi…. Ke Rumah Mo’mo



Leo Ingin Pergi…. Ke Rumah Mo’mo

0Ji An'an yang tegang juga hampir saja terpeleset sambil menggunakan sepeda listrik itu….     
0

Setelah sepeda listrik kecil itu berhenti, ia pun langsung menghampiri ke depan anak kecil itu. Dengan segera Ji An'an memeluknya sembari berkata, "Apa ada yang terluka?"     

Tanpa menjawab pertanyaan itu, Leo langsung masuk ke dalam pelukan Ji An'an. Bahkan, satu tangannya itu sudah merangkul ke lehernya.     

Dalam hati anak itu merasa bahwa ayahnya memang tidak berbohong padanya. Buktinya saat sudah berdiri di sekitar tempat ini, Mo'mo yang dinantinya sudah datang ke tempat ini...     

******     

Namun jauh di rumah dekat tepi pantai, tepatnya di ruangan yang hangat dekat dengan perapian. Wei'er tampak sedang mempersiapkan teleskop dan siap memperhatikan gerak-gerik tuan mudanya.      

Di jalanan yang tampak gelap serta penerangan yang tidak banyak, sesungguhnya cukup berbahaya untuk meninggalkan anak itu sendirian di sana.      

Walau demikian Leo mendengar bahwa Mo'mo akan datang. Anak kecil ini tidak terlihat takut dan malah sangat bersemangat!     

"Tuan, dia sudah datang…" Wei'er melapor.     

Beiming Shaoxi yang duduk di kursi harimau sambil melipat kaki panjangnya, ia hanya mendengarkan suara kekanak-kanakan Leo yang terekam di ponselnya. "Kalau dicium oleh Mo'mo baru tidak sakit!"     

Mata biru itu berubah menjadi gelap.     

Biasanya Leo tidak kelihatan seperti ini, tidak diduga bahwa anak ini adalah seorang penggoda yang luar biasa. Anak ini benar-benar menyembunyikannya selama ini! Lihat saja, dia baru mengeluarkan karakter yang sebenarnya setelah bertemu dengan Ji An'an!     

Astaga, ciuman itu berhasil didapatkannya.     

Leo dengan malu berakta, "Leo juga mau mencium."     

Beiming Shaoxi langsung terdiam...     

Sebagai anak orang kaya, Leo tentu memiliki tindakan pengamanan tingkat tinggi. Salah satunya terdapat pada jam tangan yang digunakannya. Pada jam tangan itu terdapat sistem gawat-darurat. Alat itu bisa merekam suara, menunjukkan lokasi keberadaan pemakainya, dan dapat memantau atau memotret keberadaan penggunanya.      

Jadi, para pelayan sudah tidak terlalu khawatir sama sekali akan kehilangan dirinya.     

Hanya saja, ketika titik GPS milik anak itu terlihat pergi menjauh dari rumah dekat pantai ini….     

Wajah Beiming Shaoxi yang tenang dan diam itu berubah kembali menjadi suram!     

Wei'er yang berada di samping jendela pun terus memperhatikan Tuan Muda yang menjauh dari area rumah. Ia pun melapor, "Mengapa Nona Su membawa Leo pergi?"     

Kalau ada orang biasa yang menemukan anak yang tersesat, pasti orang itu akan membawanya pula ke tempat anak itu berasal. Namun, mengapa wanita itu tidak melakukannya? Malahan, wanita itu membawanya pulang ke apartemennya?!     

"Mo'mo, ke mana kita akan pergi?"     

Anak kecil itu duduk di dalam pelukan Ji An'an, kedua tangannya memeluk boneka beruang. Pipinya yang tampak agak merah sangat bahagia seperti bunga.     

Ji An'an mengeluarkan sebuah topi kecil dan memakaikannya ke anak kecil tersebut. Kemudian, ia tidak lupa membenarkan syalnya agar menutup leher anak kecil itu dengan benar.      

"Ehm… bukankah kamu ingin pergi ke rumahku? Sekarang aku akan membawamu pergi ke sana."     

Sepasang mata Leo bersinar terang dalam kegelapan...     

Untuk ajakan satu ini, sesungguhnya tidak diperintahkan oleh ayahnya. Akan tetapi, godaan untuk berkunjung ke tempat tinggal Mo'mo masih sangat besar. Jadi, bagaimana mungkin anak kecil yang polos ini bisa menolaknya?     

"Atau, apakah aku sebaiknya membawamu pulang ke rumahmu saja?" Ji An'an juga merasa agak telat menyadarinya.     

Kalau Beiming Shaoxi sampai tahu bahwa Leo hilang, pasti akan sangat khawatir!     

"Tuan Muda, cepatlah meminta untuk dipulangkan!" Wei'er tampak sangat panik.     

"Leo ingin pergi… ke rumah Mo'mo." Anak kecil itu menjawabnya dengan senang hati.     

Jawaban anak kecil itu seakan tidak memikirkan bahwa ada seseorang yang sedang menunggu Ji An'an membawanya pulang ke rumah dekat pantai ini.     

Saat mendengar itu, Beiming Shaoxi pun langsung melempar ponselnya dengan kuat.     

Pengkhianat!!!     

*****     

Di tengah jalan ini, Ji An'an berpikir sejenak. Ya, ini sudah begitu malam. Jadi saat membawa Leo kembali ke rumah itu lagi, ia pasti akan bertemu dengan Beiming Shaoxi lagi.     

Ya, Ji An'an sudah memutuskan untuk tidak mengganggu kehidupan mereka. Oleh sebab itu, ia seharusnya juga tidak harus bertemu lagi dengan pria itu.     

Apalagi sekarang anak kecil ini yang begitu nakal. Ia pasti akan dipukul lagi setelah dibawa kembali ke rumah itu, kan?     

Alhasil, Ji An'an akan membawanya pulang ke apartemen. Besok paginya, ia akan meminta tolong Sana untuk mengembalikan anak ini pulang ke rumahnya. Dengan demikian, ia tidak perlu bertemu dengan Beiming Shaoxi.     

Selain itu, anak ini hanya hilang satu malam saja. Besok, dia akan diantarkan pulang dengan aman. Jadi, bukankah hal seperti ini tidak akan menjadi masalah yang besar?      

Benar, rencana yang sangat sempurna.     

Sesampainya di rumah, Ji An'an tidak menduga bahwa Sana tidak ada di rumah. Anak kecil itu sangat senang dan masuk ke dalam ruangan. Ia pun mengelilingi flat apartemen itu.     

Sambil berjalan, ia sambil mencium aroma yang ada di sana. Anak ini bersikap seperti anjing kecil yang sedang memasuki lingkungan yang baru….     

"Apakah Mo'mo tinggal sendiri saja? Benarkan masih belum punya pacar?"     

"Iya?"     

"Kalau begitu, kedepannya pun kamu masih memilikiku." Leo mengatakannya dengan serius.     

Ji An'an membuka jaketnya dan merasa bahwa celotehan anak ini sangat lucu, "Apakah kamu mengerti apa arti pacar?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.