Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Perpisahan Dengan Masa Lalu



Perpisahan Dengan Masa Lalu

Sambil memandang salju tebal di luar jendela, pikiran Beiming Shaoxi pun melayang jauh seolah mengingat beberapa kenangan masa lalu.     

...     

Kembali ke sisi Ji An'an. Saat melarikan diri saat itu, ia hanya mengenakan sepasang sandal serta menginjak salju dengan dalam dan dangkal. Tidak ada taksi yang lewat di daerah pantai, jadi ia berjalan di tengah dinginnya angin selama setengah jam.      

Setelah berjalan selama itu, wanita ini baru bisa mendapatkan taksi. Sayangnya, sepasang kakinya saat ini sudah mati rasa seakan terasa kaku karena hampir membeku.     

Pada malam hari, Sana menggunakan air panas untuk merendam kaki temannya ini. Tidak hanya itu, ia juga masih membantunya dengan cara memberikan pijatan di beberapa titik aliran darahnya, "Ya Tuhan, apakah kamu baru saja pergi menanam padi di tengah salju? Mengapa bisa terlihat begitu menyedihkan ketika pulang?"     

Ji An'an berbaring di dalam kamar yang hangat. Ia pun memperhatikan Sana yang sedang menggulung lengannya untuk memijat kedua kakinya. Ia pun merasa sangat tersentuh, "Kamu memang sangat baik terhadapku, bagaimana aku bisa membalas semua kebaikanmu?"     

Sana tersenyum menggoda, "Mudah sekali, kapan kamu menikah dengan Beiming Shaoxi lagi? Dari situ, ingatlah untuk memberiku delapan sampai sepuluh rumah megah padaku ya…"     

Ji An'an tersenyum ringan. Ia takut bila harapan temannya itu juga tidak akan terwujud sampai kapanpun.     

"Walaupun dia sudah tidak menginginkanmu, juga tidak apa-apa. Dengan penampilanmu ini, nanti aku akan mengenalkanmu dengan beberapa orang super kaya untukmu…." Sana yang sedang bersemangat untuk merencanakan hubungan Ji An'an yang baru, berharap temannya ini bisa dengan cepat melepaskan kegundahan dengan Beiming Shaoxi.     

"Oh iya, aku punya teman yang sangat tampan. Dia tampaknya cocok kalau dijodohkan denganmu. Apakah kamu mau kuperkenalkan dengannya lain waktu?" Tambah Sana.     

"Tidak perlu…."     

"Bukankah kamu baru saja mengatakan bahwa akan membalas kebaikanku? Maka coba sekali, ya? Pria ini sangat baik. Kalau bukan pria yang baik, aku juga tidak akan memperkenalkan kepadamu." Sana mengatakan dengan serius.     

"Selain itu, aku juga sebagai teman baikmu benar-benar tidak ingin melihatmu begitu menderita." Lanjut Sana dengan nada membujuk.     

Ji An'an tidak bisa menolak kebaikan dari Sana. Ia hanya mengangguk dengan pelan.     

Lagi pula, ia hanya bertemu sekali saja.     

Sana dengan senang mengambil ponsel dan menelepon teman yang ingin diperkenalkannya itu. Setelah menghubunginya, Sana pun berkata kepada Ji An'an, "Aku sudah membuat janji, dua minggu lagi adalah hari valentine… Ji An'an, kamu telah berjanji denganku, jadi jangan sampai kamu mengingkarinya, ya!"     

Setelah pembicaraan itu, tatapan Ji An'an langsung berubah. Ia seketika mengingat hari valentine pada tiga tahun yang lalu. Saat itu Beiming Shaoxi membawanya ke Hotel Nepal. Pria itu bahkan berlutut dengan satu kaki dan mengutarakan niat untuk melamarnya...     

*****     

Suatu ketika, Sana sedang membereskan gudangnya. Lalu, ia menemukan sepeda listrik bekas dari gudang. Kemudian, ia dengan senang hati memberikannya kepada Ji An'an.     

Sejak saat itu, setiap hari Ji An'an menggunakan sepeda listrik kecil itu untuk jalan-jalan ke pantai. Ia pun sesekali memandang dari kejauhan ke arah rumah kaca yang besar itu. Walau demikian, ia tidak berani mendekatinya...     

Walau demikian, Ji An'an hanya berdiri di depan kanvas miliknya sambil menghadap ke arah rumah itu. Ia biasanya melukis pemandangan rumah itu setiap kali menemukan sudut pandang menarik pada bangunan tersebut.     

Akan tetapi, waktu terasa sunyi dan jauh dari kuasnya. Rumah kaca besar di bawah kuasnya itu hanya bisa dipandang indah lewat kanvasnya.     

Setiap hari saat langit sore terlihat, Ji An'an akan mengambil papan sketsanya dan pergi dari sana. Dengan tenang dan tanpa ada jejak… ia seolah tidak pernah menunjukkan bukti bahwa pernah ada orang di tempat itu.     

Ji An'an terkadang masih bermimpi bahwa Beiming Shaoxi keluar dari rumah kaca yang besar itu...     

Lagi pula, ini sudah tiga tahun berlalu. Kira-kira, apa perubahan yang terjadi pada Beiming Shaoxi?     

Ji An'an sangat berharap untuk bertemu dengannya, tetapi juga sangat takut untuk menemuinya….     

Namun lima hari sudah berlalu sejak dirinya bangun, mimpinya pun masih belum menjadi kenyataan.     

Ketika langit sore mulai menjadi malam, cahaya matahari terbenam dengan sangat indah. Cahaya merahnya membuat awan yang dalam dan tipis itu perlahan-lahan menghilang.     

Ji An'an mengemasi papan sketsanya, membawanya di punggungnya dan mengendarai sepeda listriknya seperti biasanya. Ia segera pulang ke rumah Sana.     

Selama perjalanan pulang, Ji An'an seketika menegaskan dirinya sendiri. Ya, ia sudah tidak mungkin kembali lagi ketika esok tiba. Lima hari ini hanyalah masa adaptasi dan perpisahannya dengan masa lalu.      

Walau terasa singkat, namun Ji An'an menyadari tugas yang harus dilakukannya ketika baru bangun. Ia sudah tidak boleh membuang-buang waktu lagi.     

Kemudian Ji An'an berbelok di ujung jalan.     

Setelah berbelok, ia melihat mobil royal utama yang mewah memimpin mobil-mobil lain yang berbaris panjang di belakangnya. Barisan mobil itu tampak begitu kuat dan kokoh!     

Pada mobil paling depan, terlihat logo emas dengan tulisan Keluarga Beiming...     

Jantung Ji An'an berdegup dengan aneh. Untuk pertama kalinya, ia menarik sepeda listriknya ke samping. Dalam sekejap, wanita ini langsung menutup kepalanya dengan jaket hoodienya. Syalnya pun diangkat sedikit untuk menutup mulut dan hidungnya.      

Tidak lama kemudian, sorotan cahaya dari mobil-mobil itu mulai bersinar di seluruh langit…. Salju yang berwarna putih itu terlapisi cahaya yang hangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.