Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Aku Adalah Tuanmu



Aku Adalah Tuanmu

0Seekor burung elang membuka sayapnya dan terbang melintasi langit. Burung itu seketika menukik lurus lalu mendarat di pergelangan tangan besi yang terbuka menghadap lautan.     
0

Sudut mulut pria itu terangkat dengan kejam dan jahat, seolah terperangkap dalam bayangan gelap.     

Di hadapannya, Gu Chaoyang menundukkan kepalanya ke satu sisi dan berbisik, "Sesuai dengan permintaan anda, saya telah menyelamatkan Nona Su."     

Ji An'an tentu sudah dilempar ke dalam laut. Hanya saja, Gu Chaoyang langsung menerima berita dari pihak lain yang mengatakan bahwa dirinya menginginkan wanita ini hidup-hidup.     

"Siapa yang menyuruh kamu menyentuhnya?"     

Tangannya memegang satu cambuk dan terdengar suara hantaman di udara, "Phak!" Bagian lengan Gu Chaoyan dicambuk dan langsung mengeluarkan darah. Luka cambukan itu samar-samar memperlihatkan bagian kulitnya yang sobek.     

Gu Chaoyan ketakutan sampai berlutut dan tidak berani berdiri, "Hanya saja… aku menerima perintah untuk membunuhnya dari anda…"     

Menjawab tentang pertanyaan ini, pria misterius yang ada di hadapan Gu Chapyan ini tentu tahu bahwa Beiming Shaoxi baru saja mengadakan upacara perceraian. Acara itu telah membuat kehebohan dan sensasi di seluruh kota.     

Selain itu, kenyataan bahwa Ji An'an adalah Su Qianmo juga diketahui semua orang.     

Panta saja Gu Chaoyan tidak bisa menemukan jejak Su Qianmo setelah meninggalkan pulau waktu itu.     

Ia tidak menyangka bahwa Su Qianmo menyamarkan identitasnya menggunakan identitas lain dan bersembunyi di rumah Keluarga Beiming!     

Tiga tahun lalu, keluarga Su pernah dihancurkan dan Su Qianmo berhasil melarikan diri….     

Ternyata wanita itu telah mengubah namanya dan tinggal di kota S. Padahal kota ini termasuk tempat yang paling berbahaya, namun tempat yang seperti itu kadang bisa menjadi tempat yang paling aman. Alhasil, wanita ini dapat hidup dengan aman selama tiga tahun terakhir.     

"Hari ini adalah hari ini, kemarin adalah kemarin." Ucap pria yang mengenakan topeng perak itu. Suaranya yang serak memiliki efek perubahan yang tidak biasa. Sungguh, aura yang dimiliki pria ini sangat gelap dan tebal.      

Walau tidak bisa melihat wajahnya, tetapi Gu Chaoyan sama-samar bisa mengetahui bahwa di balik topeng itu pasti terdapat wajah yang tampan. Pria misterius ini tampaknya masih muda dan memiliki sepasang mata yang sipit seakan bisa menipiskan kabut….     

"Tuan, apakah Anda sudah mengubah pikiran dan tidak ingin membunuhnya? Gadis kecil ini telah menikah dengan Keluarga Beiming, aku khawatir akan ada masalah kalau tidak segera membunuhnya…"      

"Selain itu, tuan dari Keluarga Beiming sekarang sedang memeriksa tentang hal yang terjadi dengan tragedi Keluarga Su pada tiga tahun yang lalu… syukurlah dia masih tidak mengetahui rahasia kristal. Kalau dia mengetahuinya, maka kekuatan Keluarga Beiming tidak bisa diremehkan lagi…."     

Mendengar ocehan panjang lebar Gu Chaoyan, pria bertopeng perak itu hanya tersenyum dingin. Lagi pula, masih ada rencana yang bisa dilakukannya bila dirinya membuat Ji An'an tetap hidup.     

Bahkan, pria misterius ini juga tahu bahwa Beiming Shaoxi sempat berani mengorbankan dirinya dengan pistol hanya demi seorang wanita ini. Bukankah itu adalah fakta yang mencengangkan? Bahkan Beiming Shaoxi rela mengorbankan nyawanya….     

"Tuan…."     

"Apapun yang aku perintahkan padamu, maka kamu hanya harus menurutinya."     

Cambuk sekali lagi jatuh dengan keras dan darah segar mengalir di pergelangan tangannya.     

Gu Chaoyang menundukkan kepala. Tatapannya tampak sangat murka, tetapi tidak berani mengatakan satu katapun dihadapan pria misterius ini.     

"Kamu jangan pernah berpikir untuk mengkhianatiku selamanya." Pria bertopeng perak itu memunggunginya. Ia seolah memiliki mata ketiga, "Aku bisa membuat Keluarga Gu tetap hidup, namun juga bisa membuat mereka hancur begitu saja."     

******     

Di sisi lain, Ji An'an telah bermimpi dengan sangat panjang, rambut panjangnya meneteskan air, wajah kecilnya yang pucat itu juga basah kuyup.     

Sebuah tangan langsung menarik dagunya, perlahan-lahan dieratkan dan membuat Ji An'an bangun karena kesakitan.     

Pada wajah yang dingin itu terlihat sesosok orang yang mengenakan topeng perak dengan ukiran totem yang sangat indah. Topeng itu lebih mirip seperti wajah siluman rubah.     

Namun ketika sadar, Ji An'an langsung terbatuk dan terengah-engah melihat sekeliling. Di sekitarnya terdapat ruangan yang penuh dengan tabung obat dan laboratorium serupa. Ia berbaring di atas ranjang tunggal dengan tangan dan kakinya diikat di kolom tempat tidur menggunakan rantai berbahan perak.     

"Siapa kamu….!!!"     

"Dewa pelindungmu," Pria bertopeng itu langsung tersenyum dan berkata, "Ehm… tapi aku juga bisa dikatakan sebagai Dewa kematianmu?"     

Ji An'an masih merasa panik saat melihat sekeliling, apakah dirinya masih belum mati? Bukankah dirinya sudah dilempar ke dalam lautan?     

"Nona Su, hidup atau matimu adalah keputusanku. Mulai hari ini, aku adalah Tuanmu dan kamu adalah bawahanku."     

Di belakangnya berdiri beberapa pelayan dengan peralatan khusus. Kemudian, terlihat seorang profesor sedang mengecek alat suntiknya dan berkata, "Tuan muda, apakah bisa dimulai?"     

"Aku tidak mengenalmu, mengapa kamu mau membunuhku?" Ji An'an semakin merasa panik. Dalam hati ia bertanya-tanya dengan bingung, 'Apa yang akan mereka lakukan padaku?'     

"Jangan khawatir, kamu hanya akan tertidur saja…. Sangat nyaman seperti sedang tidur dimusim dingin." Pria yang mengenakan topeng itu kembali tersenyum ringan, "Ketika aku membutuhkanmu, aku akan membangunkanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.