Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Jari Tangannya yang Kaku



Jari Tangannya yang Kaku

0Badai hujan yang tidak berhenti, membuat kabut yang tebal dan gelap menutupi kota S.     
0

Air hujan yang deras membasahi taman dan semua lahan yang ada di halaman rumah Keluarga Beiming. Beberapa bagian jalan yang sebelumnya berceceran banyak darah sudah terguyur air hujan dan masuk ke dalam tanah.      

Di dua sisi bunga yang sedang bermekaran di pinggir jalan itu pun sempat terlihat berwarna merah oleh cipratan darah. Kelopak bunga yang awalnya berwarna merah semerah darah ini pun bisa menunjukkan kecantikannya setelah terguyur air hujan.      

Sayangnya, bunga sutra yang berserakkan di atas tanah ini pun nasibnya tidak sebaik bunga yang sebelumnya. Kelopaknya yang telah tumbang di tanah pun tidak ada yang memperdulikannya.     

Tidak jauh di sana, terdapat jendela tebal yang tampak menunjukkan bayangan yang gelap….     

Banyak sekali orang yang masuk dan keluar, penyakit Beiming Shaoxi kambuh lagi dan jantungnya tiba-tiba berhenti.     

Para dokter langsung berlari masuk ke dalam untuk menyelamatkannya.     

Beiming Yechen memegang kakeknya, karena orang tua yang ada di depannya ini tampak sedang gundah dan kacau. Parahnya, ia bahkan tidak bisa berdiri dengan stabil.     

Seketika terdengar ucapan dari seseorang, "Gunakan alat pacu jantung … 200J!"     

"Tambah tekanan…. 300J!"     

"360J..."     

Listrik dari alat pacu jantung itu di arahan ke daerah dada yang dekat dengan jantung. Alat tersebut memberikan efek kejut yang mendebarkan….     

Jika aliran listrik pada alat kejut tersebut yang terlalu rendah, maka alat itu tidak akan bisa membuat detak jantungnya berjalan dengan baik. Namun kalau aliran listriknya terlalu tinggi, maka kondisi jantung dan fungsi di dalamnya akan rusak!     

Saat ini, Beiming Shaoxi tampak berbaring di atas ranjang dengan tidak sadarkan diri, jantungnya berusaha diberikan efek kejut agar kembali berdetak.     

Ranjang yang besar sempat bergoyang. Sayangnya, Beiming Shaoxi kembali tidak menunjukkan reaksi apapun.     

Padahal lampu di kamar ini tampak bersinar cerah. Namun tubuh pria ini tampak tidak ada harapan dan sudah kehilangan jiwanya. Tubuhnya ini bagaikan patung siap dikirimkan ke neraka, tidak menunjukkan harapan apapun untuk hidup.     

Jari tangan yang diikat dengan kain kasa itu agak bengkok, sepertinya sedang mengambil sesuatu dan tanpa sadar sebagian kalung emas itu keluar dari sana.     

Tidak peduli siapapun dan menggunakan cara apapun, anehnya tidak ada seorang pun yang berhasil membuka genggaman jemarinya yang kaku itu.      

Ya, telapak tangannya memegang kalung liontin emas milik Ji An'an.     

"Beiming Shaoxi, aku membencimu…."     

"Aku menyukai Gu Nancheng!"     

"Lepaskan aku pergi, aku mohon kepadamu…"     

"Titttttt…." Seketika alat pendeteksi detak jantung itu membunyikan suara irama yang tenang. Ya, tidak ada keajaiban yang datang pada pria itu.      

Dokter mengambil alat pacu jantung dan menekannya dengan dahi yang berkeringat, "Alat tidak menunjukkan efek apapun, kami harus terus berusaha melakukan CPR. Setidaknya, detak jantungnya memiliki harapan untuk kembali lancar. Selain itu, kami perlu menggunakan epinefrin…."     

Kakek Beiming gemetar lalu tidak bisa berdiri dengan tegak. Di dekatnya, Beiming Yechen menahan pundaknya dan berkata, "Kakek, jantungmu masih tidak baik. Apakah kita menunggu di kamar kakek saja?"     

"Shaoxi, tidak boleh terjadi apapun pada Shaoxi… Aku masih ingin di sini melihatnya. Aku ingin melihatnya kembali sadar dengan mata kepalaku sendiri!" Kakek Beiming memegang jantungnya dan warna wajahnya berubah agak keunguan.     

Beiming Shaoxi adalah satu-satunya penerus potensial untuk melanjutkan usaha Keluarga Beiming. Kalau bukan dia, maka Beiming Yechen juga tidak akan bisa melakukan pengembangan lain di bisnis keluarga ini yang begitu besar. Selain itu, Kakek Beiming juga sudah tua.     

Padahal Kakek Beiming sudah memiliki harapan dan penantian yang besar untuk kelahiran cicitnya. Namun pada akhirnya, ia malah mendengarkan kabar perceraian Beiming Shaoxi. Ia langsung tidak memperdulikan apapun dan pulang ke rumah...     

Tidak hanya itu, ketika Kakek Beiming baru sampai ke rumah, kemudian orang tua ini mendengar kejadian yang menyedihkan. Ya, Beiming Shaoxi bunuh diri dan terjatuh di belakang taman bunga.     

Kalau bukan karena seorang pelayan yang mendengarkan suara tembakan dan langsung memberikan pertolongan pertama….     

Beiming Shaoxi pasti sudah tidak memiliki sisa waktu untuk diselamatkan. Sekarang, mereka sudah seharusnya mempersiapkan upacara kematian.     

...     

Beiming Shaoxi saat ini pun terjebak dalam mimpinya. Ia serasa kembali diajak mengalami perbincangan saat itu bersama Ji An'an.     

"Beiming Shaoxi… mengenai anak itu, aku tidak sengaja melakukannya… maaf…."     

"Aku mencintaimu, semua yang tidak seharusnya dimaafkan sudah aku maafkan. Kalau Nona Ji benar-benar merasa bersalah, maka jangan hanya mengatakan permintaan maaf sebanyak 100 kali. Akan lebih baik kalau melakukan hal yang lebih baik…."     

Ji An'an terdiam sejenak lalu membuka tangan dan memberikan kalung emas dan liontin itu kepadanya, "Kamu menjatuhkan ini ketika terjatuh dari tangga. Kemudian, aku pun mengambilnya. Kalau kamu masih menginginkannya, maka aku akan memberikannya kepadamu!"     

Benar, cinta itu adalah aliran hidup yang menyiksa diri.     

Walau pisau yang ditusuk di dalam dadanya ini harus dibuka untuk dilihat, maka hal itu juga pasti akan mengotori sekujur tubuhnya saja!     

Jari Beiming Shaoxi yang kaku itu perlahan-lahan dilepas dan pada akhirnya semua tenaganya seketika menghilang….     

Beiming Shaoxi melepaskannya.     

Ding Dong….     

Tangan yang tergeletak dengan lemah di tempat tidur itu seketika membuka. Kalung liontin yang ada di dalam genggamannya juga terjatuh di lantai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.