Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Nona Ji, Selamat Ulang Tahun



Nona Ji, Selamat Ulang Tahun

0Ji An'an tubuhnya kaku, "Mengapa kamu ingin memberitahunya?"      
0

"Apakah kamu tidak menginginkannya?" Beiming Shaoxi tersenyum, "Kamu bukannya menyukainya? Mencari semua cara juga untuk kembali ke sisinya?"     

Sekujur tubuh dan hati Ji An'an sudah tidak menunjukkan semangat, "Aku ingin melewati kehidupan yang tenang. Apalagi dengan kondisi tubuhku sekarang, aku juga tidak ingin membuatmu khawatir…"     

Beiming Shaoxi mengepalkan tangannya dengan erat.     

"Beiming Shaoxi, tolong kamu jangan mencari Gu Nancheng!"     

Beiming Shaoxi dengan ragu bertanya, "Dia mencintaimu. Di saat kamu memang sangat memerlukannya, dia harus ada di sampingmu. Lagi pula, kamu sekarang sedang luka sangat parah!"     

"Itu adalah urusanku, tidak perlu kamu yang mengaturnya."     

"Di saat kamu memerlukan kehadirannya dan ternyata dia tidak ada di sampingmu, apakah pria seperti itu masih pantas mendapatkan cintamu?"     

"Bagaimana dengan kamu?" Ji An'an tersenyum pahit, "Ketika aku paling memerlukanmu, kapan kamu benar-benar ada di sisiku?"     

Beiming Shaoxi langsung terdiam.     

"Kamu masih akan berdiri di depan untuk melawanku dan membantu orang lain."     

Mata Beiming Shaoxi menutup karena terlalu sakit, lalu memegang pundaknya dan menjawab, "Itu karena kamu tidak pernah menginginkan aku! Ji An'an, kalau kamu menginginkanku dan jujur denganku, maka aku hanya akan menjadi milikmu!"     

Api dalam tatapan Beiming Shaoxi yang membara itu membuat Ji An'an agak gemetar. Kemudian ia menundukkan kepala, "Maaf, anggap aku tidak mengatakan apapun."      

Beiming Shaoxi yang baru menyalakan api asmara pun dalam sekejap langsung dimatikan.     

Beiming Shaoxi diam-diam tersenyum, hanya karena satu perkataan dari Ji An'an ini sudah langsung membuatnya merasa hidup dan mengira masih ada kesempatan….     

******     

Setelah 5 hari kemudian, Ji An'an telah sembuh total dari luka bekas operasinya      

Dokter mengatakan bahwa tubuhnya sudah boleh bergerak turun dari ranjang dan berjalan-jalan di sekitar rumah.     

Ji An'an baru membuka pintu lalu ada seorang pelayan yang mengambilkannya sebatang bunga mawar samantha.     

Warna yang merah itu seolah warna darah yang paling kental di bawah sinar bulan.     

Kemudian para pelayan akan memberikan bunga mawar itu kepada Ji An'an setiap dirinya berjalan melewati mereka.     

Ketika turun ke bawah, ia sudah memeluk banyak bunga dan menyadari bahwa di ruang tamu ini sudah dihias dengan dekorasi yang romantis. Di sana juga ada tulisan selamat hari ulang tahun beserta beberapa lampu yang berwarna-warni…      

Tidak hanya itu, ia juga melihat banyak macam makanan yang diletakkan di sana.     

Kemudian Porti dengan rasa enggan menyuruh semua pelayan….     

Pada waktu yang bersamaan, semua pelayan membungkukkan badan dengan hormat berkata, "Nona Ji, selamat ulang tahun."     

Ucapan selamat ulang tahun yang sudah….     

Ji An'an seolah mengerti sesuatu, apakah ini diadakan sebagai acara perpisahan mereka berdua?     

Beberapa hari ini, Beiming Shaoxi tidak muncul lagi seperti biasa. Bahkan ketika malam hari saat dirinya terbangun lagi, ia juga tidak melihat bayangan pria itu….     

Beiming Yechen dari sudut ruangan berjalan ke arahnya, mengenakan pakaian yang formal berwarna putih dengan sangat tampan.     

Sangat aneh sekali. Tidak peduli sesuram apapun kondisinya, kalau ada Beiming Yechen berdiri di sana pasti akan seperti cahaya yang bersinar. Sungguh wajah seorang anak laki-laki yang masih muda dan polos dengan senyum lebar.     

Oleh karena itu setiap kali Ji An'an membayangkan Beiming Yechen dalam benaknya. Ia dapat berimajinasi bahwa pria ini akan menjadi adik kelas yang mampu membuat seluruh wanita di sekolahnya tersenyum ketika melihatnya.      

Beiming Yechen memiliki hidup yang sangat sederhana. Ia masih seperti anak kecil yang polos dan tidak memiliki permasalahan seperti pria dewasa manapun.     

Ji An'an hanya menatap Beiming Yechen berjalan ke arahnya. Dalam matanya langsung ingin menangis.     

Perpisahan selalu sangat sedih.     

Setelah berada di depannya, Beiming Yechen langsung menjitak dahinya dan berkata, "Cuaca begitu dingin. Hey wanita yang aku cintai dan diam-diam mencintai aku… pakailah pakaian yang lebih tebal, jaga kesehatanmu, dan jangan sampai demam!"     

Dalam sekejap, tatapannya mengarah ke belakang dan berkata, "Orang yang tidak mencintaiku jangan memakai sehelai baju saja…"     

Ji An'an berusaha untuk tersenyum dengan senang, tetapi tidak berani menatap ke arah sana, "Dasar!"     

"Saat kamu pergi, aku pasti akan sangat merindukanmu." Beiming Yechen berkata sambil tersenyum. Kemudian ia lanjut berkata, "Lalu, bagaimana aku bisa bertemu denganmu lagi?"     

Pertanyaan ini sungguh tidak bisa dijawab dengan tepat. Ia dalam hati hanya berkata, 'Maaf Yechen….'     

"Apakah kamu masih akan pergi ke sekolah?"     

Ya, Ji An'an sudah tidak mungkin bisa pergi ke sekolah lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.