Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kita Sudah Bercerai



Kita Sudah Bercerai

0Dengan kata lain setelah meninggalkan rumah Keluarga Beiming, maka Ji An'an juga selamanya tidak akan bertemu dengannya lagi     
0

Beiming Yechen mengatakan kepadanya bahwa Kantor Catatan Sipil sudah memastikan perceraian antara Ji An'an dan Beiming Shaoxi. Malahan, semua surat perceraian juga sudah diserahkan kepada pria itu.     

"Aku ingin minum air…."     

Ji An'an berkata dengan suara yang serak secara tiba-tiba.     

Sayangnya, pintu sudah terdengar telah tertutup, penglihatan wanita ini pun hanya menatap kosong dan gelap.     

Akan tetapi tidak lama kemudian, pintu terbuka lagi. Beiming Shaoxi dengan dingin berjalan mendekatinya, "Apakah kamu ingin minum?"     

"Iya."     

Ji An'an menundukkan kepalanya menatap punggung telapak tangannya yang penuh dengan lubang jarum itu. Pandangannya pun tampak ragu.     

Selanjutnya, Ji An'an tidak tahan untuk diam-diam menatap Beiming Shaoxi. Sebaliknya, Beiming Shaoxi tampak mengambilkannya susu hangat. Lalu tidak lama kemudian, terdengar suara pelan dari sendok yang bertabrakan dengan mangkok susu itu.     

Beiming Shaoxi mengantarkan sesendok susu itu kepada Ji An'an yang duduk di sana dan menyuapinya susu hangat itu sampai selesai. Jari jempol yang besar itu pun tidak lupa untuk menghapus bekas susu hangat yang tertinggal di sudut mulutnya. Aroma maskulin yang sangat dekat itu seakan telah mengelilingi badannya.     

"Nona Ji?" Beiming Shaoxi memanggilnya dengan pelan.     

Ji An'an baru sadar, satu tangannya memegang sudut baju Beiming Shaoxi dengan erat.     

"Apakah kamu ingin ke toilet?" Tatapan Beiming Shaoxi yang sedalam lautan itu tampak seakan bisa menghancurkannya.     

Ji An'an baru melepaskan tangannya, tidak tahu hal yang ingin dikatakannya lagi. Tiba-tiba Beiming Shaoxi dengan berhati-hati memegang punggung Ji An'an. Ia pun memeluknya dan mengajaknya berjalan masuk ke dalam kamar mandi.     

Ji An'an hanya mengangkat kepala, hanya melihat dagunya yang kokoh serta hidung yang mancung dan indah itu….     

Bibir tipis yang terlihat seperti biasanya, tetapi aura yang dikeluarkan dari tubuhnya dingin dan terasa tidak ingin mendekat. Ya, aura yang dikeluarkannya bagaikan gunung es yang sudah membeku dan tidak bisa dilelehkan lagi. Pria ini seakan tidak memperbolehkan orang lain untuk mendekatinya.     

Mengingat perkataan SANA, "Di dunia ini sama sekali tidak ada namanya pria idaman yang keren, hanya orang yang tidak ingin memperdulikanmu."     

Rasa sakit pada Jantung Ji An'an pun kembali lagi. Lagi pula, sikap dingin Beiming Shaoxi hanya akan menghangat ketika bersamanya.     

Setelah Beiming Shaoxi meletakkan Ji An'an ke toilet duduk di sana, Ia pun membisikkan sesuatu di daun telinganya dan mengatakan, "Aku akan menunggumu di luar. Kalau sudah selesai, cepatlah memanggilku ya?"     

Suara Ji An'an yang serak mengiyakan.     

Sebenarnya, wanita ini sudah bisa berjalan sendiri….     

Setelah pintu kamar mandi itu tertutup, air matanya langsung mengalir ke bawah dan terjatuh ke lututnya. Selain itu, hatinya masih sangat sakit. Apakah rasa sakitnya ini disebabkan oleh rasa rindu? Ataukah cinta kasih dalam hatinya?     

Kalau begitu, hubungan apa yang terjalin antara dirinya dan Gu Nancheng?     

Sejujurnya, Ji An'an sudah tidak bisa memahaminya. Wanita ini hanya merasa hatinya seperti digigit oleh ulat dan rasa sakitnya terasa seakan hatinya sudah membusuk.     

******     

Kemudian malam hari yang gelap pun tiba.     

Setelah memeluk Ji An'an dan membawanya kembali ke ranjang, Beiming Shaoxi pun menarik selimut untuk menyelimuti tubuh Ji An'an. Beiming Shaoxi menatap ke arah Ji An'an dengan tatapan yang sangat dalam.     

Sebaliknya, Ji An'an hanya bisa memalingkan wajahnya. Ia tidak berani untuk membalas tatapan pria ini...     

".... Kamu pergi tidur saja. Lagi pula, kamu juga sudah kelihatan sangat lelah."     

Mendengar ini, sejujurnya Beiming Shaoxi sangat terkejut!     

Ya, wanita ini belum pernah seperhatian ini sebelumnya. Dengan wajah tersipu malu, ia pun lanjut berkata, "Lagi pula, bagaimana keadaan tubuhmu sendiri….", Nada bicaranya ini pun berubah seolah tidak mempedulikan Beiming Shaoxi.     

Beiming Shaoxi tersenyum, "Kamu bahkan tidak melihatku. Aku mengira… kamu sama sekali tidak mempedulikanku."     

Ternyata, Ji An'an memiliki kepedulian padanya, ya?     

"Kalau tidak ada di sampingmu, aku juga tidak bisa tidur." Beiming Shaoxi berkata dengan serak.     

Ji An'an memiringkan wajahnya, air matanya yang mengalir tidak bersuara pun merembes ke dalam bantal. Ya, sekali lagi hatinya masih merasa sangat sakit.     

Beiming Shaoxi melihat Ji An'an tidak seperti biasa dan langsung menolaknya. Pria ini pun memegang tangannya dan mengarahkannya ke wajahnya. Setelah itu ia berkata, "Aku ingin tidur bersamamu malam ini."     

"Kalau begitu, apa kamu tidak bisa tidur sendiri saja?"     

"Aku terbiasa tidur sambil memelukmu."     

"Tuan Beiming, kita berdua sudah bercerai."     

"Sesungguhnya, aku baru ingin… tepatnya sangat ingat…." bagaimanapun, hal ini lebih dari sekedar memikirkannya. Andai bisa, ia ingin melakukan keinginannya itu tanpa harus mengatakannya.     

"Kalau…. Kalau aku benar-benar memiliki penyakit dan akan segera mati tidak lama lagi, apa yang akan kamu lakukan setelah itu?"     

"Walaupun kamu begitu sadis, namun aku akan tetap menemanimu menuju kematian. Aku tidak akan membuatmu kesepian. Jadi, aku akan lebih suka melihatmu memberikanku kebahagiaan."     

[Apakah kalian sudah merindukan Gu Nancheng para pembaca tercintaku?]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.