Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Anak Kita!!!



Anak Kita!!!

0Di dalam kamar tidak ada orang, jendela yang agak terbuka membuat kertas yang di atas meja bertaburan ke mana-mana. Tampaknya angin kencang kemarin malam membuat ruangan ini menjadi sangat berantakan.     
0

Ji An'an melihat kertas yang sedang berterbangan. Ia pun melangkah maju beberapa langkah ke depan dan mengambilnya….     

Gambar itu adalah desain perancangan tata kota pulau waktu itu. Semua lampu memiliki tulisan ANAN, dan juga ada gambar Ji An'an dalam versi yang imut.     

Ji An'an mengenakan kacamata hitam, rambut yang keriting dan senyuman yang nakal.     

Jantung Ji An'an berdebar kencang, sekarang baru mengerti ternyata ANAN itu maksudnya An'an?     

Pada saat di pulau, Ji An'an juga sangat sering melihat tulisan ANAN… bahkan seekor kera penghibur di sana juga mengenakan kalung bunga dengan tulisan itu.     

Ji An'an juga tidak banyak berpikir saat itu, masih mengira bahwa ini adalah logo dari pulau ini.     

Ji An'an berjalan ke sana dan mengambilnya.     

Ketika dirinya melihat lampu yang besar di atas pohon itu, ada tulisan SX-AA yang sangat besar. Akhirnya, ia baru mengerti bahwa maksud tulisan itu adalah Shaoxi-An'an…..     

Apakah waktu itu Beiming Shaoxi sudah mengetahui statusnya sebagai Su Qianmo? Benarkah Beiming Shaoxi dari awal sudah mengetahuinya?     

Namun mengapa masih membiarkannya kembali kepada Gu Nancheng?     

Ada banyak yang masih tidak bisa mengerti oleh dirinya, ia merasa potong ingatan di dalam benaknya menjadi begitu aneh. Ji An'an pun berusaha untuk menyatukan potongan-potongan itu menjadi satu.     

Jadi semua foto itu satu-persatu diambil dan dilihat selembar demi selembar.     

******     

Di samping ranjang ada sebuah teropong. Ji An'an berdiri di belakang teropong itu dan melihat bahwa ujung tepong itu menghadap tepat ke kamarnya.     

Teropong itu bisa melihat semua gerak-geriknya di dalam kamar dengan jelas.     

Pantas saja para pelayan membuka tirainya setiap hari. Mereka bahkan tidak segan membuka jendela itu lebar-lebar.     

"Tetapi aku ingin bertemu denganmu…. Aku sangat ingin bertemu denganmu…"     

Perkataan Beiming Shaoxi yang hangat itu kembali terngiang di telinganya.     

Mata Ji An'an langsung memerah, ia menutup bibirnya yang sedang gemetar.     

"Nona Su, jika dia yang tidak menginginkan aku, maka aku baru akan pergi mencari kekasih yang lain. Kamu ataukah dia? Siapapun diantara kalian yang sangat menginginkanku, maka aku akan mencintainya…"     

Anging bertiup dan membuat kertas di atas meja bertaburan lagi.     

Ada sebuah album foto yang tertutup di sebelah gelas itu dan seketika terbuka saat ditiup oleh angin….     

Album foto itu ternyata berisi kumpulan foto Ji An'an yang tidak terhitung banyaknya.     

Ji An'an yang mengenakan gaun pengantin, Ji An'an yang sedang bermain di atas rumput, Ji An'an yang sedang menangis, Ji An'an yang dihukum berlutut, sampai Ji An'an yang sedang minum kopi….      

Bahkan juga ada ketika Ji An'an yang sedang hamil, hingga punggung Ji An'an yang meninggalkan rumah Keluarga Beiming.     

Album foto yang diletakkan di atas meja, foto-foto yang ada di dalamnya hanya berisi semua wajah Ji An'an setelah menikah dengan Beiming Shaoxi. Semua foto itu mengabadikan momen-momen mereka berdua.     

Ji An'an membuka setiap halaman dan air matanya membuat matanya memburam….     

Ia tidak menyadari sama sekali bahwa Beiming Shaoxi begitu memperhatikan semua gerak-geriknya. Setiap foto itu bahkan terdapat beberapa catatan yang ditulis dengan tulisan tangannya sendiri:     

"Nona Ji, peluklah diriku dengan erat. Apakah kamu sudah mencintaiku?"     

"Rambutmu yang berantakan ini membuatku tergoda oleh parasmu…."     

"Ji An'an... Su Qianmo…"     

******     

Dalam hati, Ji An'an mulai menyadari bahwa identitas gandanya sudah ketahuan.     

Tatapan Ji An'an lalu berhenti pada semua foto itu, ia berbaring di sofa yang ada dalam kamar Beiming Shaoxi ini…. Ia bisa merasakan wajah aslinya yang segar dan indah.     

Beiming Shaoxi membuatnya tidak sadar dan menghapus semua riasannya….     

...     

"Pria bermarga Gu itu sudah melupakanmu, mengapa kamu masih ingin pergi ke sana?"     

"Nona Su, aku rela menerima peluru ini tertancap masuk dalam jantungku."     

"Di dalam mimpimu hanya boleh memanggil namaku!"     

...     

"...Ini adalah tamparan yang paling aku sesali dalam hidupku"     

"Jangan mengira dengan sakit seperti ini, hal itu bisa membuatku mengalah…."       

"Ji An'an, aku lebih menderita daripada kamu!"     

"Siapa lagi yang lebih penting daripada kamu? Tidak ada siapapun lagi yang sepenting dirimu."     

...     

"Aku merindukanmu."     

"Di tempat pulau itu... Nona Su, apakah kamu menyukainya?"     

"Aku merencanakan semua rencana yang jahat ini, hanya untuk bisa merebutmu kembali."     

"Anak kita…"     

...     

Anak? Butiran air mata yang besar mengalir dari mata Ji An'an dan membasahi foto itu. Melihat selembar foto yang agak hitam dan buram itu, foto tersebut tampaknya merupakan hasil foto sel telur yang telah dibuahi menjadi bakal janin.     

Ji An'an tidak mengetahui maksud dari foto itu. Namun melihat kata terakhir itu, hal itu justru membuatnya merasa sangat sakit.     

Air matanya semakin mengalir dengan cepat dan wanita ini sudah tidak bisa mengontrolnya….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.