Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Aku Sangat Ingin Bertemu Denganmu



Aku Sangat Ingin Bertemu Denganmu

0Waktu sepuluh hari yang dinanti tanpa terasa sudah tersisa menjadi lima hari lagi….     
0

Pada akhirnya, Ji An'an sudah tidak kuat dan jatuh sakit.     

Wanita ini berbaring di atas ranjang dengan badan yang kurus dan wajah kecil yang pucat. Dahinya pun terasa sangat panas seakan sedang dibakar oleh api yang membara.     

Melihat keadaan istrinya yang seperti itu, Beiming Shaoxi sejujurnya sangat ingin menggoyangkannya hingga tersadar dan bangun. Namun ketika Ji An'an bangun, pria ini justru merasa kasihan dan ingin memaksanya untuk beristirahat lagi.     

Sungguh interaksi yang menyedihkan. Bagi Ji An'an, Beiming Shaoxi terlihat sedang menyiksanya setiap hari, namun hal yang dirasakan pria ini justru istrinya yang telah menyiksa dirinya selama ini. Hal ini membuat mereka berdua sama-sama mengalami penderitaan yang dalam.     

Sampai suatu ketika, Ji An'an samar-samar bangun. Dalam benaknya seolah mendapatkan perintah dan memberitahukan bahwa waktunya sudah tiba. Ya, sudah waktunya untuk pergi memijat Beiming Shaoxi, sudah saatnya untuk memasakkan makan malam untuk Beiming Shaoxi dan lain sebagainya….     

Sayangnya, badannya kali ini sudah semakin berat untuk dibangunkan sendiri olehnya. Pelayan yang menjaganya pun sampai memegang dan berkata, "Nyonya, apapun yang Anda inginkan, silahkan panggil saya saja."     

Ji An'an mengerutkan keningnya dengan dalam, "Di mana dia?"     

Pertama kali dirinya bangun dan membuka mata, anehnya orang yang dilihatnya bukanlah Beiming Shaoxi, melainkan seorang pelayan.     

Dalam 5 hari terakhir ini, tidak peduli Ji An'an sedang tertidur atau bangun, Beiming Shaoxi selalu ada di sampingnya. Demi menyiksanya, bahkan pria ini pun sudah jarang pergi ke kantornya. Beiming Shaoxi tidak pernah meninggalkan Ji An'an sendirian.     

"Tuan pergi ke kantor." Jawab pelayan yang mengambilkan sup penuh gizi untuk diminumnya, "Mulai hari ini, Nyonya sudah tidak perlu melayaninya lagi."     

"Mengapa?" Ji An'an merasa panik. Ia bertanya-tanya dalam hati, 'Apakah Beiming Shaoxi menyesal dan tidak ingin bercerai dengannya?'     

"Tuan mengatakan bahwa pelayanan Nyonya terlalu buruk, masih lebih baik seorang pelayan."     

Tatapan Ji An'an yang bingung dalam hati bertanya, 'Benarkah?'     

Apakah Beiming Shaoxi sudah bosan untuk mempermainkannya? Ataukah karena melihatnya jatuh sakit hingga separah ini, akhirnya pria itu baru bersedia melepaskannya?     

Dalam hati, Ji An'an merasa tidak tenang. Ia menutup mata dan merasa ada yang sesuatu yang masih ada hutang yang belum dilakukannya.     

Saat ini Ji An'an sedang diinfus, ia samar-samar tidur kembali dan tidak tahu saat dirinya bisa bangun lagi. Akan tetapi saat kembali membuka mata, ia melihat seseorang yang ada di samping ranjangnya.     

Ya, sepasang mata biru milik Beiming Shaoxi itu menatap dirinya dengan suram dan tajam.     

Ji An'an secara otomatis langsung duduk dan ingin turun untuk membuatkan makan malam untuknya.     

Akan tetapi, tubuh Beiming Shaoxi yang besar dan tinggi itu tiba-tiba berdiri. Kemudian sudut mulutnya terangkat seakan menunjukkan ekspresi yang dingin, "Nona Ji, rawat tubuhmu dengan baik agar bisa pergi dari sini. Jangan sampai kamu nanti tidak bisa keluar sama sekali dari sini."     

"..." Mendengar perintah seperti itu, Ji An'an langsung tertegun.      

"Aku akan pergi ke Inggris selama 5 hari. Aku kebetulan pulang hari ini juga hanya mengambil baju ganti saja. Selamat untukmu, ya! Setelah ini kamu akan segera bebas dari sini."     

Gerakan Ji An'an yang akan turun dari ranjang langsung kaku, lalu menengokkan kepalanya untuk menatap Beiming Shaoxi dengan bingung.     

Beiming Shaoxi yang menatap punggung Ji An'an yang kurus dan ramping itu pun menumbuhkan perasaan sentimentilnya. Ia sejujurnya ingin pergi mendekatinya dan memeluk erat dirinya. Sayangnya hal itu tidak bisa dilakukannya dan hanya memancarkan tatapan penuh penderitaan yang menusuk dalam hatinya.     

Beiming Shaoxi hanya bisa mengalah, saat ini Ji An'an mendapat kemenangannya.     

Melihat Ji An'an begitu menderita, Beiming Shaoxi lebih bersedia untuk tidak pernah memilikinya.     

Pada tengah malam seperti ini, kamar ini terasa sangat sunyi dan tenang.     

Beiming Shaoxi menahan tubuh Ji An'an dan menyuruhnya berbaring di atas ranjang. Ia memberikannya segelas susu yang hangat untuk diminumnya. Selain itu, pria ini juga menata selimut itu agar menyelubungi tubuh Ji An'an dengan baik.     

Wei'er berdiri di samping pintu, tangannya sedang membawakan koper kecil untuk perjalanan singkat tuannya itu. Di dalamnya, pelayan ini hanya menyiapkan beberapa setelan baju yang biasa dipakai oleh Beiming Shaoxi.     

Ji An'an tentu tidak tahu hari kepulangan Beiming Shaoxi. Ia pun hanya duduk di atas ranjang dan mulai memposisikan dirinya terlentang di atas ranjang…. Namun tetap saja, ia belum tahu lama pria ini akan berada di sini.      

Saat menoleh ke samping, Ji An'an melihat ada sebuah asbak di atas ranjang. Di dalamnya pun terdapat puluhan puntung rokok yang telah terbakar.     

Bibir Ji An'an yang kering dan pecah itu agak terbuka. Ia seolah ingin mengatakan sesuatu. Akan tetapi, Beiming Shaoxi tiba-tiba langsung menciumnya dan merasakan ada aroma susu dari dalam mulutnya.     

Sayangnya bibir Ji An'an sudah terlalu kekurangan air. Bibir wanita ini terlihat pecah-pecah dan mengalami gejala sariawan yang sangat parah.     

Ciuman Beiming Shaoxi yang panas itu pun tidak mengandung hasrat nafsu yang sekuat biasanya….     

Tepatnya, ciumannya kali ini lebih mirip ciuman keputusasaan dan kesedihan dari seekor binatang buas yang akan kehilangan buruannya.     

Walau demikian, Ji An'an tidak tahu penyebab dirinya tiba-tiba merasa sangat sedih. Beiming Shaoxi tiba-tiba menariknya dengan dingin dan berkata, "Apakah hanya melihatku semenit sudah membuatmu sengsara? Tetapi aku masih ingin menatapmu…. Ji An'an, aku sangat ingin menatapmu!"     

Ji An'an tidak tahu penyebab yang membuat jantungnya berdebar kencang!     

"Aku pergi, ya!"     

Beiming Shaoxi menarik emoisnya dan membalikkan badan untuk meninggalkan kamar ini dengan langkah kaki yang besar. Orang yang paling dibenci oleh wanita ini pun akhirnya telah meninggalkannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.