Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Aku Akan Pergi Jauh Darimu



Aku Akan Pergi Jauh Darimu

0Beiming Shaoxi menyadari, perasaan yang paling pahit di dunia ini bukan mengenai rasa cemburu yang dirasakannya kepada wanita ini. Tepatnya, ia belum mendapatkan waktu yang tepat untuk merasa cemburu.      
0

Justru perasaan yang paling menderita adalah saat dirinya ditakdirkan untuk tidak bisa mengalahkan siapapun. Bahkan ia tidak punya hak untuk berteriak kesakitan atas pikiran berlebihan dari istrinya ini.      

Beiming Shaoxi sebenarnya ingin marah kepada Ji An'an, mengapa istrinya itu ingin membunuh anaknya?     

Parahnya, Ji An'an melakukan semua ini saat ada di dekatnya, diam-diam telah melakukan semua rencananya.     

Janin itu tetaplah sebuah nyawa, calon bayi yang akan menjadi anak mereka berdua!     

...     

Kegilaan semacam ini tentu mengikis kewarasannya, ia sebenarnya masih ingin menghukum Ji An'an dan tidak memberikannya makan. Andai bisa memilihkan yang paling berat, ia ingin melemparkan kepada Porti untuk diajar lebih baik lagi!      

Sampai Ji An'an benar-benar belajar menjadi seorang yang penurut dan memohon di depannya. Kalau bisa, membuat pikiran 'ingin bercerai dengannya' itu menghilang dari kepalanya.      

Akan tetapi, Beiming Shaoxi hanya bisa melihatnya saja. Ia bahkan tidak sanggup memarahi istri tercintanya ini.     

Beiming Shaoxi boleh melampiaskan amarahnya terhadap pelayan, memecahkan semua barang dan melukai dirinya sendiri.     

Ji An'an pun hanya bangun dan tidak mendapat perlakuan buruk apapun.     

Dengan pemikiran ini, Beiming Shaoxi sudah tidak tahan dan tiba-tiba menarik Ji An'an. Ia pun melemparkan badannya dengan ganas ke atas ranjang.     

Tubuh Ji An'an sudah tidak bertenaga, ia hanya menutup mata serta mengira akan menyambut badai yang ganas dan siap menghancurkannya.     

Ji An'an sudah melakukan persiapan mental yang cukup, ia sudah cukup pasrah bila disiksa oleh pria ini.      

Namun setelah sekian lama, mengapa masih belum ada gerakan dari pria itu?     

Pukulan atau tendangan yang disangkanya akan menghantamnya pun masih belum datang. Ji An'an perlahan membuka matanya, lalu melihat sosok badan pria itu mengambilkan sebuah gelas susu hangat yang besar.     

Ji An'an tentu hanya menatap sambil tertegun. Ketika menggugurkan kandungannya, ia tidak memperdulikan akibatnya.     

Namun sekarang, ia merasa sangat sakit dan menderita.     

Tangan Beiming Shaoxi mengambilkan obat….     

Pria itu ingat dengan anjuran dokternya. Setelah Nyonya Beiming keguguran, istrinya itu harus mendapatkan nutrisi yang cukup. Oleh sebab itu, Beiming Shaoxi memberikannya segelas besar susu dan beberapa makanan kuah yang bernutrisi.      

Gelas susu itu pun menyentuh bibirnya, lalu secara perlahan segelas besar susu itu dimiringkan agar isinya dapat mengucur masuk ke mulut istrinya..     

Bibir kering Ji An'an itu tentu langsung menelan segelas susu itu dengan lahap….     

Segelas susu yang begitu besar telah diminumnya hingga habis. Minum susu dengan cara seperti ini sungguh membuatnya kenyang, namun juga tersedak sampai terbatuk-batuk keras.     

"Prank!"     

Gelas kosong itu lalu dengan kuat di lempar ke lantai sampai pecah berserakan.     

Beiming Shaoxi dengan mata yang merah berdiri di samping ranjang, "Jangan khawatir, aku tidak akan memukulmu…."     

Mendengar itu, Ji An'an hanya terbatuk ringan.     

"Apa kamu tahu alasanku tidak akan memukulmu?"     

Bulu mata yang panjang dan lentik Ji An'an tampak sedikit gemetar saat mendengar sindiran dari suara serak pria itu.     

Apakah pria ini sengaja melakukan ini karena telah berjanji kepada kakek untuk tidak memukulnya? Ataukah hanya takut akan mengotori tangan Tuan Muda Beiming ini?     

"Karena…. Kamu tidak ada hak untuk memukulku." Suaranya terdengar santai, "Tidak peduli kamu adalah suamiku atau mungkin ada kesalahan yang pernah kuperbuat, kamu tetap tidak boleh sembarangan memukulku!"     

Beiming Shaoxi mengepalkan tangan yang diikat dengan kain kasa itu. Ia hanya bisa menahan diri karena takut akan kehilangan Ji An'an selamanya jika dirinya meluapkan seluruh emosinya.     

Hanya saja, bukankah sekarang Ji An'an sudah cukup jauh meninggalkannya?     

"Ji An'an…. kalau dari awal aku mengetahui bahwa kamu adalah wanita yang sadis dan beracun, sudah pasti aku akan menjauhi dan tidak akan mendekatimu."     

"Aku memang mungkin telah mencintai orang yang salah."     

Mata Ji An'an terbuka besar, cahaya dalam matanya seolah meredup dan ditelan kegelapan…..     

Apalagi saat ini wajah Beiming Shaoxi sungguh sangat menakutkan. Jakunnya bergerak naik-turun dan tatapan itu membuat wanita ini merasa tersiksa sampai ke tulang-tulangnya.      

Kalau tidak melihatnya beberapa kali dengan mata dan kepalanya sendiri bahwa Beiming Shaoxi bisa berselingkuh, mungkin saja ia akan dibohongi oleh bakat sandiwara pria ini.     

Ji An'an dengan keras kepala memalingkan kepalanya, "Kalau sadar bahwa itu salah, bolehkah kita mengakhirinya? Aku mohon kepadamu."     

"Baik."     

Ji An'an menatap dengan tidak percaya, mengira dirinya salah dengar.     

"Kamu ingin bercerai, aku akan mengabulkan keinginanmu."     

Beiming Shaoxi dengan bersedih membalikkan badan seperti seorang musafir yang akan pergi jauh. Ia berjalan dengan langkah yang berat menuju ke depan jendela. Pandangannya pun terlihat begitu muram seakan menatap kegelapan.      

"Hanya setelah meninggalkan aku, kamu harus pergi jauh dan jangan membiarkanku melihatmu lagi." Ucap Beiming Shaoxi dengan dalam.     

Ji An'an menatap kosong sejenak, lalu dengan cepat menjawab, "Kamu tenang saja…. Aku akan pergi sangat jauh darimu…. Tidak akan ragu bila harus meninggalkan Kota S selamanya…."     

Lagi pula, Ji An'an juga merasa bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.