Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Seret Dia, Orang Yang Sekarat



Seret Dia, Orang Yang Sekarat

0...     
0

Hari sudah menunjukkkan tengah malam, Ji An'an yang baru saja bangun pun merasa kehausan. Ia pun minum beberapa tegukan, namun seketika merasakan sakit kepala yang sangat menyakitkan.     

Wanita ini berusaha untuk duduk dan melihat lampu kuning redup di dalam kamarnya….     

Setiap gerakan yang ingin dilakukannya seolah akan membuat tulangnya hancur.     

Ji An'an mengulurkan tangan untuk mengambil selimut, jari tangannya gemetar kesakitan. Bahkan cangkir yang digunakannya untuk minum, ia juga tidak bisa memegangnya dengan baik.     

Sepasang mata yang dingin menatap ke arahnya, seolah ada jarum tumpul yang menusuk ke tubuhnya.     

Ji An'an mengangkat kepala, lalu melihat Beiming Shaoxi duduk di depan ranjang. Matanya yang berwarna merah darah itu juga sedang memelototinya.     

Sepasang tangan yang dibalut dengan kain kasa diletakkan di lutut yang berlumur darah.     

Seperti roh atau hantu yang terkurung di dalam kegelapan, pria itu memperhatikan semua gerak-gerik Ji An'an.     

Ji An'an sangat terkejut dan menjatuhkan gelas air itu ke lantai.     

Apalagi, sikap Beiming Shaoxi hanya terduduk diam seperti benda mati.     

Ji An'an tidak tahu hal yang terjadi setelah dirinya tidak sadarkan diri. Kemudian, ia dengan serak mencoba menjelaskan, "Aku dan Beiming Yechen…. Bukan seperti yang kamu pikirkan."     

Malam yang begitu sunyi senyap.     

Suara serak wanita ini seperti pisau yang memotong kaca, sangat menyakitkan di telinga.     

"Aku hanya melihat kakek jatuh sakit, lalu merasa sangat sedih saja….. Aku hanya menganggapnya sebagai adikku."     

Beiming Shaoxi tetap tidak ada ekspresi apapun di wajahnya, matanya menatap dengan tajam ke arah Ji An'an.     

"Sebenarnya, demi wanita seperti aku… sungguh tidak pantas dipermasalahkan jika sampai merusak hubungan keluarga kalian." Ji An'an mencibir dengan bibir yang kering dan pecah itu, seolah darah segar akan keluar dari bibirnya.     

Ji An'an terlalu haus, keinginan untuk minum air telah memaksanya sampai tidak bisa bernapas dengan benar.     

Ji An'an mencibirkan bibirnya dan tidak mendapatkan jawaban dari Beiming Shaoxi. Ia hanya membalikkan badan dan mengambil teko teh…..     

Tangan Ji An'an yang gemetar, kemudian satu tangannya menekan bagian dadanya. Ia secara samar menunjukkan rasa sakit yang dideritanya terasa sampai menusuk tulang. Pukulan Beiming Shaoxi sebelumnya sudah cukup membuatnya untuk istirahat selama beberapa hari dan baru bisa sembuh total.     

"Prank!"     

Teko teh sekali lagi terjatuh ke lantai dan semua air di dalamnya tumpah keluar.     

Ji An'an melihat air itu mengalir dan menatap ke arah Beiming Shaoxi untuk memohonnya.     

Ji An'an perlahan-lahan turun dari ranjang, sekujur tubuhnya kesakitan, dan setiap langkah membuatnya seperti orang tua yang lambar.     

Tatapan Beiming Shaoxi seperti jarum yang menusuknya tanpa henti, perasaan takut itu terus dirasakannya sampai masuk ke dalam kamar mandi.     

Setelah menutup pintu dan tidak melihat tatapan pria itu lagi, hati Ji An'an baru merasa lebih tenang.     

Tatapan pria itu terlalu menakutkan…. Seolah ingin menghukumnya!     

Ji An'an pun duduk di atas toilet, lalu mengganti softex yang penuh dengan darah itu dengan yang baru.     

Dalam benaknya tiba-tiba mengingat rumah dekat pantai itu. Setelah berhasil menggugurkan kandungan, ia pun membersihkan diri dan memakai softex barunya. Namun kemudian, tiba-tiba tubuhnya tidak bertenaga dan terjatuh ke lantai.     

Ji An'an sempat menahan dirinya. Andai dirinya pingsan sekarang, maka Beiming Shaoxi akan masuk dan melihat dirinya penuh dengan darah. Jika terjadi demikian, ia tentu tidak bisa menyembunyikannya lagi.     

Haus sekali, seperti ada sesuatu yang melilit tenggorokannya. Ia sudah tidak bisa hidup lagi.     

Ji An'an membuka keran, lalu ketika keran itu mengeluarkan air….     

"Brak!!!"     

Suara pintu kamar mandi terbuka karena ditendang dengan kuat! Seorang pria yang ditakutkannya pun muncul dari pintu kamar mandi.     

Padahal Ji An'an baru mengambil gelas untuk minum, namun tatapan pria itu membuatnya ketakutan.     

Kemudian, Beiming Shaoxi tampak ingin merebut gelas di tangannya….     

Ji An'an baru saja meminumnya seteguk, ia pun ingin merebut kembali gelasnya itu. "Kembalikan kepadaku!" Teriaknya...     

Beiming Shaoxi dengan kuat meremas gelas itu!     

Bibir Ji An'an gemetar, lalu ia memilih untuk membungkukkan badan dan mendekati keran air…. Beiming Shaoxi pun ikut mendekat ke arah keran air dan dengan cepat menutup keran airnya terlebih dahulu.     

"Aku sudah menjelaskan kepadamu, aku tidak ada hubungan dengan Beiming Yechen!" Ji An'an terbatuk, "Lalu kekasihmu yang kamu pelihara di luar itu, apakah kamu masih ada hak untuk mengurusi aku?"     

Beiming Shaoxi dalam hati hanya bisa tertawa seperti orang gila….     

"Kemudian, kita berdua hanya terikat karena adanya kontrak pernikahan. Ingat, aku tidak pernah bersedia menikah denganmu! Tuan Beiming, kamu telah memiliki begitu banyak kekasih, mengapa tidak bisa berbaik hati dan melepaskan aku? Tolong lepaskan aku!" Ji An'an memohon. Lagi pula menyeret orang yang sedang sekarat, apakah sangat menarik baginya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.