Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Hanya Bercanda Saja



Hanya Bercanda Saja

0Kesedihan Ji An'an membuat Gu Nancheng sangat tidak senang!     
0

Ia pun menjambak rambut panjangnya, "Apa kamu tidak memiliki harga diri? Dia begitu banyak kekasih, tetapi kamu masih merindukannya!"     

Ji An'an kembali sadar lalu tersenyum, "Hey, pikirkan urusanmu sendiri."     

Alis mata Gu Nancheng diangkat dan tatapannya sangat suram!     

"Apakah kamu tertarik denganku?" Ji An'an tersenyum. "Aku mendengar banyak rumor yang mengatakan bahwa kamu tidak pernah mau berhubungan dengan gadis yang tidak perawan. Apakah ini hanya rumor saja?"     

Gu Nancheng dari kecil sudah sangat angkuh dan selalu menginginkan yang terbaik...     

Wanitanya, sudah pasti adalah barang yang paling indah di seluruh dunia. Seorang wanita itu hanya khusus menjadi miliknya seorang! Setelah itu, wanita itu baru bisa mendapat seluruh kasih sayangnya!     

Hal ini juga menjadi keteguhan hatinya yang selalu dipertahankan selama dua puluh tahun ini. Meski Gu Nancheng memiliki hasrat yang sangat membara, namun ia tetap tidak mencari wanita sembarangan untuk melampiaskannya.      

Kekeraskepalaannya itu juga membuatnya tidak mampu mengatasinya!     

Sebelum akhirnya, pria itu bertemu dengan Su Qianmo...     

Gu Nancheng belum pernah mau mencoba.     

Namun saat ini, Gu Nancheng terlalu menginginkannya dengan sangat gila. Ia seperti ingin membuat wanita ini menyatu dengan dirinya. Walaupun, ia juga mengetahui bahwa badan dan hati wanita ini sudah tidak suci lagi!     

Apalagi saat bertemu dengan Ji An'an, ia juga baru menyadari sesuatu. Semua peraturan dan kebiasaan yang sudah mengakar kuat dalam dirinya, kini seakan muncul pengecualian karena wanita ini.     

"Aku mengira, pria seperti Tuan Gu sudah pasti tidak akan menginginkan barang yang sudah pernah dipakai." Ji An'an mengulurkan tangan dan merapikan rambut panjangnya yang berantakan karena ditiup angin. Kemudian, ia pun menatap ke tempat yang jauh.     

Gu Nancheng menggigit giginya, napas panasnya dengan kuat dihembus di leher Ji An'an, "Apakah aku pernah mengatakan bahwa sedang menginginkanmu? Mungkin saja itu hanya candaan untukmu!"     

Ji An'an tersenyum dan tidak membalas, dalam hatinya sedang berpikir.     

Beiming Shaoxi bermain dengannya, Gu Nancheng juga bermain dengannya.     

Apakah semua pria itu sama, atau pria itu memang hanya pantas menjadi barang mainan saja?     

******     

Pemandian air panas Shen Hao di kota S yang berlokasi di semenanjung Semia.     

Pemandangan di sini sangatlah indah untuk berlibur, tata letaknya yang romantis dan dikelilingi oleh para gadis yang bergaun pink.     

Bunga mawar dengan gaya perancis pun dibungkus dengan indah. Selain itu, setiap batang pohon juga telah diikat dengan pita pink. Setiap langkah ditutup dengan kelopak bunga...      

"Tuan, setengah pulau sudah dipesan oleh Tuan Beiming. Akan tetapi saat mendengar bahwa Tuan Gu akan datang, ia juga akan ikut menyambut kedatangan Anda."     

Patung-patung dewa yang tinggi dipinggir laut itu berbentuk satu jembatan air.     

Kapal pesiar milik Gu Nancheng melewati ombak dan melihat pulau yang indah. Tampilan pulau itu juga tampak menawan karena terlihat beberapa kepulan asap tertata seperti surgawi di negeri dongeng.      

Kabut ini mengelilingi setengah pulau yang memiliki ratusan pemandian air panas yang besar maupun kecil.     

Kapal pesiar itu mendekati daratan. Di sana terlihat ada dua baris orang tua yang berdiri dengan karangan bunga. Mereka pun bertepuk tangan saat melihat kapal ini telah bersandar ke dermaga.     

Selain itu, ada pula dua ekor gajah besar yang mengenakan pakaian mewah. Kedua gajah itu menunjukkan belalainya yang panjang dan menyemprotkan air ke langit.     

"Tuan Gu, aku menyambutmu atas nama Tuan Beiming, silakan datang bermain." Pengurus rumah Wei'er membawa beberapa pengawal dan memberikan hormat.     

Meski demikian, Gu Nancheng hanya tersenyum dingin….     

Beiming Shaoxi tiba-tiba menunjukkan kebaikannya dan membuat jadi merasa sangat tidak biasa.     

Ji An'an mengambil kesempatan untuk meninggalkan Gu Nancheng dan naik ke atas gajah dengan bantuan seseorang yang berkulit hitam.     

Sayangnya, aura yang berbahaya kembali mendekatinya. Ya, Gu Nancheng langsung berbalik dan naik ke pundak gajah itu juga. Kedua tangannya memegang tali gajah itu.     

"Kamu bisa menggunakan gajah yang lain!"     

"Aku suka bersamamu menggunakan yang ini." Gu Nancheng menjawab dengan senyuman jahatnya.     

Ji An'an memalingkan wajahnya, ia tidak suka cara Gu Nancheng mendekatinya dengan cara seperti ini.     

Wanita ini pun berpikiran bahwa mungkin saja pria itu juga akan melakukan hal yang sama dengan wanita lainnya.     

Dengan demikian, Ji An'an pun memasang wajah dengan tidak senang sepanjang perjalanan ini.     

Gu Nancheng juga memperlakukannya dengan begitu dingin, suasana hatinya pun menjadi sangat tidak senang.     

Pria itu sebenarnya juga belum pernah mau mendekati seorang wanita sampai seperti ini!     

Dengan nada yang menyindir, Gu Nancheng pun bertanya kepadanya, "Semua bangunan yang ada pulau ini ditata oleh Beiming Shaoxi. Apakah kalian sering melakukan tamasya romantis bersama ke sini?"     

Ji An'an tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Sejujurnya, ia sedikit tertegun mendengar pertanyaan itu.     

"Setahuku, dia bukanlah pria yang sangat romantis."     

Sekali lagi mendengar komentar Gu Nancheng tersebut, Ji An'an merasa seperti ekornya baru saja diinjak. Seingatnya walau dirinya menjadi Su Qianmo atau Ji An'an, Beiming Shaoxi tidak pernah berbuat sesuatu yang romantis untuknya.     

Sayangnya, kali ini mata Ji An'an kali ini tidak jeli sama sekali. Andai bisa menyadarinya, maka ia bisa melihat bahwa susunan pita, balon udara, bahkan tatanan bunga mawar itu ...      

Semuanya membentuk tulisan "AN'AN".     

Tidak hanya, para orangutan yang menyambut mereka juga mengenakan topi yang bertuliskan kata "AN'AN".     

Jari panjang Gu Nancheng mengores ke layar hpnya….     

[Tuan, Tuan Beiming sedang makan siang di restoran Ratu.]     

Sudut mulut Gu Nancheng terangkat, lalu dagunya bersandar di pundak Ji An'an, "Sudah lapar?"     

Ji An'an tidak memiliki nafsu makan sejak jam makan pagi. Alhasil, ia pun belum sempat menyantap makanan apapun sampai sekarang.     

"Baiklah, kamu ingin mandi air panas atau makan siang?"     

Ji An'an yang kelaparan pun langsung memilih yang kedua.     

Lagi pula, Ji An'an juga tidak mau mandi air panas dengan Gu Nancheng. Ia merasa takut, bagaimana jika pria itu malah berbuat genit kepadanya?      

*****     

Hotel yang bangunannya didominasi oleh bahan kaca ini memperlihatkan pemandangan transparan yang mengesankan. Tampilannya seperti istana permata yang berkilauan.     

Sesuatu yang berbeda di bagian dalamnya adalah di sana penuh dengan bunga mawah. Tanaman teratai embun bahkan bertebaran dimana-mana, seperti dunia dalam impian...     

Rak bunga berbentuk mahkota menggantung di tirai, angin bertiup membuat kelopak yang tipis itu seperti sedang menari di udara.     

Melihat seluruh pemandangan ini, Sen Xinyun seperti sedang dalam mimpi. Pria idaman yang diam-diam dicintainya selama 10 tahunan itu, tiba-tiba menyukainya. Dalam dua hari ini, ia dimanjakan seperti sedang berada di atas awan!     

Diam-diam melihat wajah tampannya yang tenang itu, pria itu sedang menatap ke layar ponselnya. Ia telah mempertahankan posisi seperti ini selama setengah jam dan tidak bergerak.     

Tatapan Beiming Shaoxi pun masih tampak tenang, dalam tatapannya itu sebenarnya tersimpan sebuah kemurkaan.     

Mendengarkan Gu Nancheng datang, dalam hatinya sekilas merasa senang karena rencananya telah berhasil.     

Beiming Shaoxi tahu bahwa Gu Nancheng ingin membuktikan bahwa dirinya telah memiliki kekasih baru. Alhasil, Gu Nancheng pasti akan datang ke sini untuk melihatnya secara langsung.     

Bisa dikatakan bahwa kehadiran Gu Nancheng merupakan hasil dari rencananya. Andai memang bertemu di luar kota seperti ini, secara tidak langsung pertemuan ini bisa dianggap sebagai undangan baginya.     

Ji An'an sudah meninggalkannya selama dua hari. Beiming Shaoxi tentu sangat merindukannya, bisa saja mati karena merindukannya.     

Ya, ia perlu menggunakan banyak sekali cara untuk bisa bertemu dengannya...     

Namun lebih dari itu, ia ingin menyelesaikan penderitaan yang kejam ini. Sejak awal, ia ingin membuat Gu Nancheng mempercayainya sebagai pria yang habis manis sepah dibuang.     

Andai masalah ini berjalan terlalu lama, maka tidak akan ada gunanya!     

Keromantisan yang dibuat hampir seluruh pulau ini, sebenarnya semua itu dipersiapkan hanya untuk Ji An'an.     

Ya, dipersiapkan oleh Beiming Shaoxi yang begitu kaku dan tidak mengerti sikap romantis ini.     

Pria itu telah memilih tempat ini sudah sejak lama. Ia menata semua ini dengan menyewa banyak desainer serta melakukan berbagai revisi yang berulang kali. Beiming Shaoxi telah menyembunyikan banyak sekali rahasia yang tidak terlihat di depan Ji An'an.     

Hanya sayangnya, waktunya tidak cukup. Sebenarnya masih banyak rancangan yang masih belum sempat dikerjakan...     

Di dalam layar ponsel, kamera diperbesar dan sekarang memperlihatkan wajah Ji An'an.     

Sejak sampai di pulang ini, semua gerak-gerik Ji An'an sudah berada dalam pengawasannya.     

"Shaoxi, apa kamu sedang menunggu seseorang? Kita … kapan bisa makan?" Sen Xinyun bertanya dengan tidak tenang.     

Walau sudah bersama Beiming Shaoxi selama beberapa hari terakhir, Sen Xinyun selalu merasa ada yang aneh dengan pria itu. Saat memandangnya, tatapan pria itu selalu kosong dan penuh kehampaan.      

Beiming Shaoxi jelas-jelas berdiri di depannya, tetapi masih saja merasa dirinya terasa sangat jauh dan tinggi untuk dilihat!     

"Tuan mereka sudah datang." Wei'er berkata dari headset bluetooth. Ia seketika membungkukkan badan dan melapor kepada Beiming Shaoxi.     

Beiming Shaoxi melihat Ji An'an yang digendong Gu Nancheng turun dari gajah itu, tatapannya terasa sakit dan menutup layar kamera cctv itu, "Cepat, hidangkan makanannya."      

*****     

"Tuan Gu, aku minta jangan sembarangan untuk menyentuhku, ya?" Ji An'an sangat benci dengan cara Gu Nancheng mendekatinya. Setiap kali pria itu mendekatinya, hal ini membuat hatinya merasa kacau.     

Sungguh, pada saat ini Ji An'an menguatkan dirinya dan terus mengingat bahwa Gu Nancheng yang sekarang bukanlah Gu Nancheng yang dulu lagi. Di mata pria itu, ia hanyalah wanita yang bisa dipermainkan saja...     

"Ingatlah, kamu adalah pelayanku. Saat aku ingin melakukan sesuatu, apakah kamu berani komentar?"     

Gu Nancheng mengangkat alisnya dengan jahat, lalu menarik tangannya dan bergandengan tangan dengannya. Mereka berdua pun melangkah bersama ke depan.     

Di dalam hotel kaca itu, semua perabotan dan aksesorisnya didominasi warna putih, warna yang melambangkan kesucian.     

Jalan melewati hotel pun disediakan satu teras yang ada halaman hotel.     

Di bawah penyanggah bunga berwarna putih, tampak beberapa tirai sedang digulung sampai melengkung. Di sana juga terlihat sepasang pria dan wanita sedang duduk di kursi dengan romantis. Kursinya pun diikat dengan pita kupu-kupu yang manis.     

Ya, pria tersebut terlihat tampan dan memiliki aura seorang bangsawana. Penampilannya tampak indah seperti sebuah gambar dalam lukisan….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.