Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Mencari Misteri Identitas Diri



Mencari Misteri Identitas Diri

0Ji An'an berjalan ke depan meja dalam suasana yang amat gelap. Saat maju, ia melihat sebuah kursi dengan ornamen harimau. Sayangnya, kursi itu tidak bisa dipindahkan.     
0

Ji An'an menyalakan senter menggunakan ponselnya, senter pada ponselnya pun menyorotkan cahaya ke bawah sana untuk mencari sesuatu di bagian kaki kursi itu...     

Benar saja, ada ukiran sembilan naga yang sedang terbang ke langit. Dalam ukiran tersebut terdapat sebuah cekungan yang berada tepat pada ukiran awannya, Ji An'an memegang batu kristal itu dan memutarnya beberapa putaran.     

Terdengar suara "Klak …!" yang pelan.     

Ji An'an pun memindahkan kursi berornamen harimau itu.     

Orang awam pasti tidak akan menyangka bahwa di bawah kursi ini telah menyembunyikan sebuah brankas yang amat rahasia.     

Pin rahasia Gu Nancheng pun kombinasinya juga tidak banyak...     

Akan tetapi, tiba-tiba sebuah mulut pistol sedang ditodongkan tepat di belakangnya.     

Merasakan hal ini, tubuh Ji An'an langsung membeku. Ia memutarkan kepala dan melihat wajah yang tampan itu dari senter lampu ponselnya.     

Ji An'an sangat terkejut sampai menjatuhkan ponselnya ke lantai!     

Dalam sekejap, Gu Nancheng mencengkram rambut Ji An'an dan memandangnya dengan tatapan berbahaya, "Siapa kamu ini?"     

Gu Nancheng begitu kuat sehingga membuat Ji An'an langsung berdiri.     

Ji An'an hanya merasakan rasa sakit di rambutnya. Dengan tarikan sekuat itu, rambut palsunya pun jatuh ketangan pria itu...     

"Blank …!" Beberapa lampu kristal yang ada di dekat meja pun menyala.      

Gu Nancheng mengangkat tangan dan melepaskan syal bertopengnya itu!     

Rambut Ji An'an juga sudah lepas, tetapi wajahnya masih ditutupi riasan yang sangat tebal. Selain itu, setelah melapisinya dengan kulit palsu, wajahnya pun terlihat lebih berisi seperti wajah seseorang yang sangat gemuk.     

Ji An'an sangat panik, apakah dirinya akan dimasukkan ke dalam penjara?     

"Su Qianmo."     

Ji An'an agak parik, apakah Gu Nancheng bisa langsung mengenalinya?     

Sayangnya, Gu Nancheng memang orang yang selalu memperhatikan setiap detail. Sebuah barang yang sudah bergeser sepanjang satu centimeter saja, ia sudah bisa mengetahui perubahannya. Ya, pria ini tidak mirip dengan Beiming shaoxi yang benar-benar buta akan sesuatu!     

"Aku…." Wanita ini tentu masih ingin mencari alasan.     

Tangan Gu Nancheng memegang wajah Ji An'an. Dalam sekejap tangannya itu bergerak seolah sedang menarik dua adonan kue, "Kamu mau kubantu untuk melepaskannya atau kamu akan melepaskannya sendiri?     

Kedua mata Ji An'an yang indah itu ... Gu Nancheng tidak mungkin salah melihatnya!     

Ji An'an ditarik hingga merasa agak sakit, dan seketika langsung menahannya. Ia pun menjawab, "Tidak perlu, aku sendiri yang akan melakukannya."     

Gu Nancheng dengan tegas meletakkan pistolnya di atas meja, membuka baju tidur yang bergaya V-Neck dan memperlihatkan tulang bahunya seolah sedang menunggunya selesai melepaskannya!     

Ji An'an membalikkan badan dan membelakangi Gu Nancheng. Ia memegang wajahnya dan secara perlahan-lahan melepaskan kulit itu dari wajahnya.     

Wajah yang putih dan indahnya itu memiliki bekas merah karena tidak menggunakan cairan obat untuk melepaskannya. Melepas kulit palsu dengan cara seperti itu, tentu akan membuat wajahnya memar ...     

Kemudian, Gu Nancheng mengulurkan tangannya dan memasukkan Ji An'an ke dalam pelukannya.     

Ibu jari pria itu menyentuh wajah Ji An'an yang merah itu dan merasa terganggu dengan bekas memar itu, "Apa kamu sengaja datang ke kamarku untuk mencuri barang?"     

Mendengar ini, Ji An'an ingin sekali beralasan bahwa dirinya tanpa sengaja jalan sambil tertidur …. Akan tetapi, apakah alasan itu akan membuatnya mendapat pukulan?     

"Bahkan kamu juga tahu brankas yang ada di bawah kursi ini." Gu Nancheng mengerutkan keningnya, melihat tangan Ji An'an yang menggenggam sebuah permata itu, "Dari mana kamu mendapatkannya?"     

Gu Nancheng masih tidak tahu, Ia barusan pergi ke kamar sebelah untuk mencuri kunci.     

"Siapa sebenarnya kamu ini!" Gu Nancheng menyipitkan matanya dengan berbahaya.     

Ji An'an mengetahui bahwa perbuatannya memang salah dan dengan nada bersalah menjawab, "Permata ini juga tidak ada gunanya untukmu, tetapi dia adalah nyawaku. Kamu berikan kepadaku saja!"      

"Tuan Gu, aku hanya ingin mengambil permata ini dan akan segera pergi. Setelahnya, aku pasti tidak akan mengganggumu lagi… Gu Nancheng … kamu tenang saja, aku tidak akan merepotkanmu. Aku akan menghilang dari duniamu." Tambah Ji An'an dengan nada memelas.     

Ji An'an tidak berharap Gu Nancheng akan mengingatnya lagi, bahkan sampai membantunya untuk mencari misteri dari identitas dirinya.      

Walau demikian Gu Nancheng yang mendengar ucapannya itu, jantungnya seakan merasa sakit secara tiba-tiba!     

Bila diingat kembali, Ji An'an memang hanya ingin mendekatinya karena menginginkan permata itu.     

Gu Nancheng salah mengira bila wanita ini tertarik dengannya...     

Hati Gu Nancheng yang gundah pun jadi terombang-ambing. Ia sampai tidak tahu asal-muasal rasa sakit dan kecewa yang telah menyerang hatinya!     

Namun Gu Nancheng yang kesal langsung menggenggam tangan Ji An'an. Ia dengan kesal bertanya, "Apa kamu terlalu yakin bisa mengambil permata itu dan kabur begitu saja?"     

Pria ini tentu tidak langsung percaya. Apalagi, wanita ini secara sengaja menutupi wajahnya saat masuk ke kamar ini dan berencana mengambil permatanya. Andaikan wanita ini berhasil mengambilnya, apakah pria ini akan membiarkannya kabur begitu saja!?     

Gu Nancheng pun berjalan untuk memeluknya. Tidak peduli wanita ini berusaha untuk menyingkirkannya dari ranjang, namun Gu Nancheng terus mendekatinya ...      

"Tidurlah denganku, maka permata itu akan menjadi milikmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.