Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Aku Ingin Satu Penjelasan



Aku Ingin Satu Penjelasan

0Ji An'an tiba-tiba ditarik ke dalam pelukan Gu Nancheng. Ia langsung mencium aroma maskulin dari badannya…. Aroma seorang pria yang sudah dewasa.     
0

Aroma yang sangat familiar dan sangat asing buatnya!     

Jantung Ji An'an seperti dikunci olehnya, lalu dengan cepat mengangkat kepalanya dan melihat wajah Gu Nancheng yang panik.     

"Rasa kue ini…. Sangat familiar, aku seperti pernah memakannya sebelum ini!"     

Bibir Ji An'an bergerak….     

Ya, sejak dulu, wanita ini sudah sering membuatkannya berbagai macam kue. Semua kue buatannya itu sudah pernah masuk ke dalam perutnya.      

Dari kue yang enak, kue yang tidak enak, kue yang gosong, bahkan sampai yang gagal…. Semua pernah dimakan pria itu tanpa ragu.     

Jadi, bagaimana mungkin tidak familiar?     

"Nona Su, aku mau satu penjelasan!" Gu Nancheng menekan bagian kepalanya, cahaya putih itu samar-samar mengarah masuk ke wajahnya dan tidak bisa ditangkap.     

"Bagaimana juga caraku menjelaskannya?" Ji An'an tersenyum bertanya.     

Wanita ini mengira bahwa pria itu sedang amnesia. Namun tampaknya, pria ini tidak pernah melupakan apapun kecuali Su Qianmo.     

Gu Nancheng pun sebenarnya masih mengingat tentang Qin Xin. Ia hanya berpura-pura tidak ingat saja….     

Saat berada di kapal pesiar pada acara pameran berlian itu, Gu Nancheng sungguh menatap ke arah Qin Xin. Hanya saja, ia merasa bahwa wanita itu masih tetap seperti dulu, jenis perempuan yang dibenci dan tidak disenanginya.     

Akan tetapi, mengapa hanya melupakan Ji An'an saja? Ji An'an sudah melewati semua masa lalu bersama Gu Nancheng!     

Gu Nancheng, bagaimana bisa hanya melupakan semua ingatan tentang dirinya sendiri? Alasan di balik hal ini sungguh membuat Ji An'an benar-benar ingin mengetahuinya.     

"Kue ini, siapa yang mengajarimu!" Gu Nancheng tersenyum dingin, "Demi mendekatiku, kamu benar-benar telah melakukan banyak persiapan, ya?"     

"Iya benar, wanita seperti dia ini pasti akan menggunakan berbagai macam cara untuk mendekati Tuan, bukankah hal seperti ini sudah sangat banyak?" Bei Zhixing berkata dengan penuh kebencian.      

"Tuan, dia barusan juga masih bertanya tentang makanan yang disukai Anda dan beberapa kebiasaan Anda! Demi mendekati Anda, seberapa banyak lagi cara yang akan dilakukannya?" Tambah wanita yang juga menjadi kepala pelayan ini.      

Gu Nancheng menutup bibir tipisnya itu dan langsung melepas tangannya.     

Ji An'an pun menggosok ringan pergelangan tangan yang kesakitan itu...     

Gu Nancheng berdiri dengan dingin, "Apa kamu sungguh ingin mendapatkan kasih sayang dariku?"     

"Aku tidak mau!" Ji An'an memalingkan wajahnya, "Aku juga tidak ingin menemanimu tidur!"     

"Kamu yang selalu menarik perhatianku, apa kamu sungguh berani mengaku bahwa tidak memiliki keinginan yang lain?"     

"Jelas-jelas kamu yang ingin tidur denganku. Kamu yang memilih kueku meski tampilannya seperti kotoran. Selain itu, kamu sendiri juga yang memakannya … Namun sekarang, kamu malah menyalahkan semuanya padaku. Mengapa tidak langsung mengusirku saja? Kenapa? Tidak tega?"     

Mendengar wanita ini berbicara dengan begitu beraninya, para pelayan yang lain pun tampak menarik napas dengan wajah tercengang. Tidak ada yang menduga bahwa Ji An'an benar-benar berani mengatakan hal seperti itu di depannya.     

Gu Nancheng menyipitkan matanya dengan sangat menakutkan, tidak ada orang yang berani mengatakan sesuatu di depannya dengan nada angkuh seperti itu?     

Apakah ada wanita yang tidak berlutut di lantai dan memohon kasih sayang dari pria seperti dirinya?     

Ia pun menekan dagu Ji An'an dan mendekati wajah wanita ini dengan tatapan yang berbahaya, "Kamu pasti ingin menemaniku tidur, aku tidak akan membuat harapanmu terwujud."     

"Siapa yang berharap!"     

"Nona Su, caramu yang membuatku ingin menginginkan dirimu itu tampaknya sudah agak keterlaluan!" Gu Nancheng dengan kuat melepaskan tangannya. Tidak tahu hal yang menyebabkannya merasa kesal, namun ia seketika memecahkan semua kue yang di atas meja dan meninggalkan tempat itu.      

******     

Pada saat waktu menunjukkan tengah malam, semua ruangan dalam keadaan sunyi senyap. Pada saat seperti ini, Ji An'an diam-diam meninggalkan kamar pelayan. Dengan sangat hati-hati, ia berjalan pelan-pelan ke lantai dua. Ia pun memasukkan pin yang diingatnya ke pintu berbentuk kucing.     

Tada!!! Pintu benar-benar terbuka.     

Ji An'an seketika menekan dadanya karena berhasil membukanya. Tanpa membuang banyak waktu, ia berjalan masuk. Dengan kondisi kamar yang gelap, ia pun menyalakan lampu di sana.     

Wanita ini lanjut berjalan masuk ke dalam, lalu berjalan ke rak buku. Ia juga mengambil tangga yang bersandar di rak buku di sebelahnya. Di atas rak tingkat 3 ada satu buku yang sangat tebal. Ia pun membuka buku itu dan mengambil kunci di sana.     

Ji An'an mengambil kunci dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Ia segera mengembalikan buku itu dan turun dari tangan.     

Kemudian wanita ini membuka laci ketiga di rak buku dan mengambil sebuah kotak yang memiliki kaca di atasnya. Ia pun menggambar grafik gerakan di cermin, kemudian kunci kotak itu terbuka dan mengambil bola kaca bening di dalamnya.      

Seperti sedang masuk ke rumahnya sendiri, Ji An'an sama sekali tidak merasa bingung ataupun kesulitan. Ia pun lanjut berjalan ke arah depan patung venus di rak buku tersebut. Kemudian, ia meletakan bola kaca bening itu ke arah mata kanan patung venus.     

Kedua mata patung venus pun terisi dengan lengkap. Ji An'an pun menekan kedua bola mata itu dan menggerakkan sistem mekanik di dalamnya.      

"Grek …! Grak …! Grek …! Grak …!" Terdengar suara roda gigi yang sedang bergerak.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.