Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Barang Bekas Yang Pernah Dipakai Oleh Beiming Shaoxi



Barang Bekas Yang Pernah Dipakai Oleh Beiming Shaoxi

0Pada saat ini, Gu Nancheng baru selesai mandi. Ia mengenakan jubah mandi bergaya V-neck dan memegang secangkir bloody mary sambil melihat layar pengawas. Ia memperhatikan Ji An'an yang berdiri di luar sana dan ditahan oleh pengawal pintu Keluarga Gu.      
0

Ji An'an didorong sampai jatuh ke lantai. Ia pun menoleh dan menatap jendela romania. Di sana terlihat cahaya hangat yang terpancar dari balik tirai beludru berwarna biru.     

Ji An'an juga tidak bodoh, wanita ini tentu mengerti bahwa Gu Nancheng sedang mempersulitnya dengan sengaja.     

Tiba-tiba mendengarkan suara petir yang nyaring dari langit, tidak lama kemudian hujan pun turun dengan deras.     

Ji An'an masih belum sempat bersembunyi, namun hujan sudah mulai turun.     

Wanita ini pun memegang luka di lengannya dengan satu lengannya yang lain. Kemudian, ia memandangi sekelilingnya. Nyatanya, setiap bagian di rumah Keluarga Gu ini dijaga oleh beberapa tentara dan tidak memperbolehkannya untuk mendekat secara sembarangan.     

Selain itu, bagian di rumah ini tidak ada sama sekali tempat yang bisa digunakannya untuk berteduh.     

Pada akhirnya, Ji An'an berjalan ke bawah sebuah pohon yang besar. Ia tidak punya pilihan lain karena bajunya yang mulai basah ini akan terasa semakin dingin oleh hembusan angin malam. Ji An'an pun merasa agak pusing dan tidak nyaman. Sungguh, ia sangat berharap bisa tidur di tempat tidur.     

Di sisi lain, Gu Nancheng berbaring di kursi bergaya parisnya. Ia sedang menikmati pelayanan memijat dan melihat ke arah bayangan kecil Ji An'an yang kehujanan itu.     

Lensa kamera pun menyorot semakin dekat dan makin dekat lagi...     

Dalam layar pengawas pun menunjukkan bahwa Ji An'an sedang mengambil kertas dari dalam tas dan mulai menulis:     

[Gu Nancheng, apakah kamu merasa sudah sangat senang sekarang? Dasar, kekanak-kanakan sekali!]     

Saat membaca itu, senyuman di wajah Gu Nancheng yang jahat itu berubah sedikit kaku. Dalam hati ia jadi bertanya, 'Benarkah wanita ini mengetahui bahwa aku sedang mengawasinya melalui kamera cctv?'     

Ji An'an merobek kertas yang sudah basah itu dan menulis pesan yang lain...     

[Tiga menit. Kalau kamu tidak turun, aku akan pergi dari sini.]     

Gu Nancheng tersenyum, wanita ini ternyata berani menggunakan nada bicara seperti itu kepadanya?!     

Ji An'an sudah lelah, ia pun duduk di bawah pohon itu.     

Bagaimana mungkin dirinya bisa lupa? Waktu itu Gu Nancheng memperlakukan semua wanita yang mengejarnya dengan gila-gilaan seperti ini.     

"Apa kelebihanmu sampai ingin menjadi Nyonya dari Keluarga Gu? Apalagi, kamu tidak keberatan menjadi pelayanku!"     

"Bisa menjadi pelayan Tuan Gu saja, aku juga sudah sangat senang!"     

"Besok datanglah ke rumah Keluarga Gu."     

Gu Nancheng pun mempermainkan ketulusan para wanita itu, menginjak perasaan mereka semua.     

"Gu Nancheng, kamu tidak menyukai mereka, maka biarkan mereka pergi!" Saat itu wanita ini mencoba menasehatinya.     

Sayangnya, nasihat itu malah dipandangn sebelah mata. 'Tetapi Qianmo, aku ini adalah iblis, iblis sangat menyukai wanita. Bukankah sudah seharusnya memperlakukan orang seperti itu?'     

Ya, masa lalu memang sudah berlalu. Sekarang, wanita ini pun bukan lagi Su Qianmo yang disayangi pria itu. Ia juga sudah menjadi salah satu wanita simpanan yang pernah dipermainkan pria lain!     

*****     

Air hujan yang deras menembus celah-celah ranting dan membasahi tubuhnya, hatinya yang menunggu terlalu lama pun mulai merasa kesepian.     

Ya, Gu Nancheng yang waktu itu tidak akan membiarkannya basah karena kehujanan. Pria itu bahkan bersumpah akan menjadi payung besar baginya. Sayangnya, pria yang diingatnya itu tampaknya sudah hilang seakan mimpi belaka.      

'Gu Nancheng, aku menunggumu selama 3 tahun dan kamu telah melupakan aku.' Ucap kesal wanita ini dalam hati.      

Wanita ini pun mengangkat wajah kecil dan putih tersebut untuk melihat ke arah jendela yang terakhir kalinya. Rasa kesepian di dalam matanya perlahan menjadi dingin dan akhirnya menulis. [Aku telah menunggumu, juga telah mencarimu. Lain kali kamu harus ingat bahwa aku tidak ada hutang denganmu lagi, Gu Nancheng….]     

Hujan semakin deras, tulisan itu semakin cepat dibasahi oleh air hujan dan seketika menjadi gumpalan kertas.     

Gu Nancheng mengerutkan keningnya, begitu banyak wanita yang memuja dan menginginkannya. Akan tetapi, tidak ada yang seperti wanita ini. Wanita ini sedang mengejarnya, tetapi tetap menunjukkan keangkuhannya.     

Bahkan, tidak ada orang yang berani memberikannya perasaan yang membuatnya sesak napas seperti ini. Membaca pesannya itu membuat hatinya terasa sedang ditusuk dengan sangat dalam oleh wanita itu.     

Ji An'an berdiri dan mengangkat tasnya. Ia bersiap meninggalkan gerbang Keluarga Gu di bawah guyuran hujan yang deras.     

Melihat itu, Gu Nancheng dengan geram menendang meja kecil di depannya itu sampai terbalik. Semua layar pengawasan dan sebotol alkohol yang ada di atasnya pun terjatuh di lantai.     

Pria itu pun duduk di sana dengan dingin sambil melepaskan jubah mandinya. Dalam pikirannya, wanita ini seharusnya seperti wanita lain yang tidak akan menyerah begitu saja.     

Apakah wanita yang pernah menjadi milik Beiming Shaoxi ini masih memiliki hak untuk bersikap angkuh di depannya?     

"Tangkap dia dan bawa ke sini!" Perintah Gu Nancheng.     

Akan tetapi, pria itu tersenyum nakal dan membatalkan perintahnya, "Ehm ... tidak, aku sendiri yang akan pergi."     

*****     

Wajah kecil Ji An'an yang kedinginan dan putih itu tampak gemetar. Sekarang, ia dapat merasakan bahwa dirinya bisa saja akan jatuh pingsan.     

Wanita ini pun berusaha menahan dengan kekuatan terakhirnya. Walaupun akan pingsan, ia tidak boleh sampai pingsan di depan rumah Gu Nancheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.