Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Wanita Pertama Yang Dicintai



Wanita Pertama Yang Dicintai

0Beiming Shaoxi dengan tatapan dingin berlutut dengan aura yang angkuh seperti raja.     
0

Sebenarnya saat melihatnya datang ke sini, sejujurnya Ji An'an merasa tidak senang dengan keberadaannya...      

Mengingat bahwa pria itu pernah menyuruhnya berlutut sebanyak dua kali, hukuman berlututnya pun juga tidak ringan. Wanita ini sudah pernah diminta berlutut selama semalaman. Bahkan yang terakhir dirinya tidak hanya diminta berlutut, namun juga dipermalukan di hadapan banyak orang.     

Semua hukumannya itu membuat semua pelayan di rumah ini tidak ada yang menyukainya dan menghormatinya sama sekali.     

Sekarang saat melihat pria itu berlutut, apa yang bisa diharapkannya dari hukuman yang seperti itu? Ya, Ji An'an tidak mungkin begitu mudah untuk dirayu!     

"Tuan, tongkatnya sudah datang."     

Seketika datangnya dua orang pelayan yang membawa satu tongkat yang amat besar.     

Kakek Beiming menarik napas yang dalam, "Pukullah, An'an. Kamu boleh memutuskan pukulan ini sendiri, Kakek tidak akan ikut campur dalam masalah kalian sebagai suami-istri."     

Ji An'an menggigit bibirnya, "Mengapa tidak memukul? Apa Kakek hanya mengambil tongkat itu untuk diperlihatkan kepadaku?"     

Ji An'an selalu merasa bahwa pria itu tidak pernah benar-benar menyayanginya. Sekarang, mengapa dirinya tidak membalasnya saja?     

Pelayan yang mendengarnya, berdiri dengan posisi tegak dan berkata, "Tuan Muda, maafkan kami."     

Kemudian, mereka pun mulai memukul Beiming Shaoxi tepat di bagian punggungnya...     

Kondisi tubuh Beiming Shaoxi sebenarnya belum sepenuhnya pulih. Saat mendapat pukulan itu, tubuhnya langsung gemetar dan satu tangannya hanya bisa menyokong tubuhnya agar tidak tersungkur di lantai...     

Sudut mulutnya tersenyum dengan dingin. Pria itu merasa bahwa luka di tubuhnya sudah tidak memberikan rasa sakit apapun. Lagi pula, ia sudah merasa sangat menderita ketika tahu bahwa wanita ini tidak memiliki perasaan apapun padanya.     

"Pukul terus, tidak perlu berhenti." Ji An'an memalingkan wajah, sengaja berkata dengan nada bicara yang kejam, "Tuan Beiming, hukuman ini tidak akan pernah berhenti kecuali kamu bersedia bercerai denganku..."     

"Maaf Nona Ji, aku lebih takut bila diriku mungkin tidak bisa memenuhi keinginanmu itu."     

"Baiklah bila itu ucapanmu. Aku ingin tahu, seberapa lama kamu bisa bertahan!"     

Phak! Phak!! Phak!!!....     

Suara yang ditimbulkan dari setiap pukulan terdengar sangat nyaring, bahkan mampu memecah kesunyian dalam kamar ini.     

Situasi yang menyakitkan ini pun berangsur-angsur mempengaruhi hati Ji An'an. Tidak mendengar suara Beiming Shaoxi yang menderita, kenyataan ini justru membuatnya merasa terpukul.     

Walau hanya melihatnya saja, Ji An'an bisa mengetahui rasa sakit yang diderita pria itu. Anehnya, Beiming Shaoxi tidak menjerit dan raut wajahnya juga masih tidak berubah. Ji An'an pun bertanya dalam hati, apakah pria itu terbuat dari besi?      

Setelah 10 pukulan, posisi Beiming Shaoxi agak berubah. Punggungnya yang semula tegak pun sekarang agak membungkuk. Sekarang, kedua tangannya sudah menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai.     

"Bercerai denganku saja, lalu menikah dengan wanita yang lain."     

Phak!!!...     

"Beiming Shaoxi, aku benar-benar tidak mengerti pada dirimu, mengapa harus aku dan tidak mau melepaskanku?" Teriak Ji An'an. Padahal menurutnya, pria itu tidak pernah bersikap baik padanya. Selain itu, dia juga tidak menyukainya!      

Lebih dari itu, Kakek juga telah bersedia menceraikan mereka berdua jika terbukti tuduhan wanita ini terbukti benar. Jadi, mengapa pria itu masih saja keras kepala dan bersikap bodoh?     

Phak!     

Saat menerima pukulan kali ini, Beiming Shaoxi tiba-tiba terbatuk. Sudut mulutnya mengeluarkan darah segar yang kental. Darah tersebut pun menetes dari dagunya ke lantai dan diikuti dengan muntahan darah yang lain.     

Melihat pemandangan menyakitkan itu, Ji An'an langsung panik dan sedih. 'Astaga, muntah darah? Tidak mungkin separah itu?'     

Wanita ini pun sebenarnya…. juga pernah muntah darah. Jadi, bukankah tidak perlu menganggap pemandangan ini sebagai sesuatu yang menyedihkan?     

"Kalau kamu bersedia, maka semua masalah kita akan diselesaikan."     

"Diselesaikan?" Beiming Shaoxi tersenyum dingin, sela-sela giginya masih mengeluarkan darah segar dan membuatnya terlihat sangat menakutkan, "Masalah di antara kita berdua ini tidak mungkin diselesaikan semudah ini."     

Benar saja, memukul dengan tongkat yang sangat besar itu sudah membuat kedua pelayan kelelahan. Mereka pun berhenti dan mengelap keringat di kepalanya. "Nonya, sudah enam belas pukulan." Lapor salah satu pelayan.     

"Baru enam belas pukulan dan dia tidak mau bercerai denganku. Pukul dia sampai seratus pukulan!"     

Pelayan terkejut, bukankah ini sama saja ingin membunuh tuan muda?     

"Beiming Shaoxi, bercerai denganku atau mati. Kamu harus memilih salah satu dari keduanya."     

Beiming Shaoxi membuka kancing bajunya, memperlihatkan dada yang terluka hampir di semua tempat. Kemudian, kedua tangannya kembali menopang tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai. Sambil menunjukkan sikap siap, Beiming Shaoxi berkata, "Ayo, lanjutkan!"     

"Apakah kamu sudah gila? Kalau kamu sungguh ingin dipukul sampai mati, aku juga tidak akan segan padamu!"     

Mendengar ucapannya ini, hati Beiming Shaoxi tentu merasa sangat sakit. Hanya saja, mata yang memerah itu hanya bisa menatap ke karpet. Ia dengan sungguh-sungguh berkata, "Kalau begitu anggap saja aku pernah berhutang kepadamu dan sekarang akan membayarnya."     

Hah, apa maksudnya membayar hutang padanya?     

Apakah dengan cara menerima puluhan pukulan ini dan menganggap bahwa semua hal yang pernah dilakukannya itu tidak terjadi?     

Darah yang menetes dari Beiming Shaoxi tentu tidak sedikit dan bau amis darah memenuhi seluruh ruangan. Sesungguhnya, Ji An'an tidak ingin melihatnya. Sudut matanya pun tidak tega melihat pria itu terluka sampai mengeluarkan darah.     

Walau demikian, Beiming Shaoxi tetap berjuang untuk menerima setiap pukulannya.     

Wanita pertama yang dicintainya, Beiming Shaoxi begitu menyayanginya sampai tidak tahu cara untuk mendapatkan hatinya. Pria ini akan melakukan apapun agar hanya ada dirinya di dalam hati wanita ini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.