Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Nyonya, Masih Mau Memukul?



Nyonya, Masih Mau Memukul?

0Phak!!!      
0

Beberapa pukulan diterima lagi oleh tubuh Beiming Shaoxi. Pria itu pun terjatuh ke lantai dan tenggorokannya memuntahkan darah yang lebih banyak dari sebelumnya.     

Ji An'an langsung berdiri ke depan Beiming Shaoxi dan membungkuk.     

Wanita ini langsung dengan dingin berkata, "Kamu mengira dengan berpura-pura pingsan, kamu tidak perlu menerima hukuman lagi? Beiming Shaoxi, aku tidak akan begitu mudah memaafkanmu!"     

Beiming Shaoxi terjatuh ke lantai, dengan samar-samar mendengarkan suara dingin istrinya itu….     

Walau demikian, sudut mulutnya tersenyum dingin. Bukan hanya tubuhnya, hatinya sudah tentu merasa sangat kesakitan. Ia pun langsung terjatuh dan benar-benar pingsan.     

"Nyonya, masih mau memukul….?" Tanya pelayan dengan perasaan panik. Setiap pukulan yang diarahkan kepada Beiming Shaoxi, tentu kedua pelayan itu telah sengaja mengurangi kekuatan mereka. Kalau tidak, tubuh Beiming Shaoxi sudah jatuh dari awal karena tidak mampu menahannya.     

"Cepat panggil dokter untuk memeriksanya dan angkat dia ke atas ranjang!"     

******     

Beiming Shaoxi sudah sakit parah, bahkan lebih parah daripada Ji An'an.     

Wanita ini sebenarnya hanya mendapat luka gigit yang tidak parah. Cara mengobatinya pun cukup dengan disuntik vaksin rabies dan mendapat asupan infus selama dua hari. Lukanya pun cukup ditutup perban selama beberapa hari lagi agar bekas lukanya dapat hilang.      

Hal ini berbeda dengan Beiming Shaoxi. Lihat saja, luka lama dan baru dapat dilihat di sekujur tubuhnya. Hampir setiap sisi pada kulitnya menunjukkan luka yang mengerikan.      

Ji An'an pun mendengar bahwa beberapa luka baru di tubuhnya itu disebabkan oleh Beiming Yechen yang memukulnya dengan sadis. Saat mengetahui hal ini, hatinya pun terasa masam. Ji An'an pun bingung, apa yang sebenarnya terjadi pada perasaannya ini?     

Kakek Beiming pun memerintahkan kepada Ji An'an agar ikut dirawat selama beberapa hari. Ia juga berjanji bahwa saat sudah sembuh nanti, dirinya akan membebaskan Ji An'an melakukan apapun di rumah ini.      

Kakek Beiming juga mengatakan bahwa kedepannya tidak boleh lagi ada hukuman pengurungan di kamar. Ia melarang hukuman kurungan dan kekerasan terhadap menantunya itu.     

Selain itu, Beiming Yechen sudah menjadikan Ji An'an sebagai pusat perhatiannya. Tuan muda kedua ini pun menjaganya dengan sangat baik. Di sisi lain, ada sekumpulan pelayan yang juga dihukum berlutut selama 3 hari 3 malam...     

"An'an, kalau kamu sudah senang, maka kita bisa menyuruh mereka untuk berdiri. Kalau masih tidak senang, maka mereka akan terus berlutut seperti itu."     

Kakek Beiming banyak memberikan dukungan kepada Ji An'an. Sayangnya, hal ini membuat pelayan menjadi semakin tidak senang kepada wanita ini.      

Lagi pula Beiming Shilan masih ada disini. Ji An'an pun belum bisa mendapatkan kedamaiannya.     

"Qin Xin adalah orang yang kamu cari? Kamu masih memberikannya obat?" Beiming Yechen menundukkan wajahnya dan raut wajahnya terlihat mencurigai sesuatu.     

"Aku hanya ingin bercerai, apakah menurutmu langkah yang aku lakukan itu salah?"     

"Benar... benar… tentu saja benar. Semua yang kamu lakukan semuanya tidak ada yang salah, benar semua."     

"Kamu mau ke mana?"     

"Melihat keadaan kakakku. Mungkin saja dia sudah sadar, kan?"     

Ji An'an melihat belakang badannya yang dengan cepat berlari ke sana, sudut mulutnya tersenyum, "Pelayan mengatakan bahwa dia tidak mau makan setelah tersadar dari kondisinya. Tolong ingat membawa makanan untuknya, ya!"     

Beberapa hari ini, Beiming Yechen memang terlihat tidak terlalu fokus. Beberapa kali berjalan di depan pintu kamarnya dan berdiri. Ia pun hanya berbalik badan, lalu pergi lagi.     

Sejujurnya, Ji an'an merasa agak tenang beberapa hari ini. Akan tetapi, mengapa ada rasa bersalah yang mencubit hatinya? Melihat Beiming Shaoxi mendapat pukulan seperti itu, sudah seharusnya pria itu mendapat hukuman seperti itu.      

Ji An'an berharap mereka berdua bisa akur. Ia pun memberi pesan seperti itu agar tidak ada perselisihan diantara mereka berdua.     

Kemudian, wanita ini mengeluarkan kontrak pernikahannya. Tulisan yang banyak itu membuat tulisannya agak rapat dan lelah untuk dibaca. Tampaknya, ia perlu menggunakan kaca pembesar untuk melihat satu-persatu persyaratan itu dengan jelas...     

Namun mengingat perlakuan Beiming Shaoxi, pria itu seharusnya sudah melanggar hampir semua isi dalam kontrak itu. Kakek Beiming juga mengatakan kalau Beiming Shaoxi selingkuh maka dirinya boleh mengajukan surat perceraian.     

Sambil menunggu untuk mendapatkan semua bukti, mungkin hal ini akan memakan banyak waktu. Namun pada akhirnya, ia dapat dengan senang melempar kontrak pernikahan itu tepat di wajahnya dan mendapatkan kembali kebebasannya!     

Tidak lama kemudian Beiming Yechen menyuruh orang mencarinya ke sana...     

"Gadis kampung, aku sudah menggunakan semua cara. Dia masih tetap tidak mau makan." Beiming Yechen memohon.     

Semua cara sudah dicoba tetapi Beiming Shaoxi masih tetap tidak mau makan. Sikap keras kepalanya cukup dalam juga.     

Ji An'an tersenyum dingin, "Dia tidak mau makan, aku akan menyuapimu makanan."     

"Hah, menyuapi aku? Tidak salah orang, ya!"     

Seluruh dunia juga tahu, Beiming Shaoxi bersikap seperti itu karena menginginkan Ji An'an untuk menyuapinya.     

"Iya benar, kita perlihatkan padanya kalau aku sedang menyuapimu makanan!" Ji An'an berjalan ke ranjang dan mengambil semangkuk bubur, "Aku akan memberimu sesuap dan kamu memberiku sesuap. Lakukan secara bergantian seperti itu, ya!"     

Mengingat keinginan Beiming Shaoxi yang begitu kuat, mana mungkin memperbolehkan ini terjadi?     

Benar saja! Saat keduanya tiba di kamar Beiming Shaoxi, pria awalnya hanya ingin menutup mata dan tidak bergerak itu, sekarang langsung murka. Ia menatap ke arah mereka berdua dengan sepasang mata yang penuh dengan emosi.     

Padahal Beiming Shaoxi bersikap seperti itu karena ingin menunggu beberapa ucapan penuh perhatian dari istrinya itu. Namun lihat yang terjadi, hatinya malah mendapatkan pukulan yang begitu menyakitkan seperti sekarang ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.