Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kamu Bisa Menjadi Saksiku



Kamu Bisa Menjadi Saksiku

0Beiming Yechen berdiri dan tidak bergerak, amarahnya juga naik.     
0

Baru beberapa hari ini Beiming Yechen tidak bertemu denganya, namun Ji An'an sudah disiksa sampai seperti ini. Andai Ji An'an melarikan diri lagi, apakah wanita ini akan disiksa lagi? Bagaimana cara menolongnya?     

Di hadapannya, Beiming Shaoxi langsung menggenggam kerah bajunya dan mengangkatnya ke atas...     

"Beiming Shaoxi, kamu telah menyiksa orang yang lebih lemah darimu. Dasar, kamu bukan pria sejati!" Ji An'an takut jika mereka berdua akan saling pukul dan bertengkar dengan hebat.     

Sayangnya mendengar itu, hati Beiming Shaoxi seolah ditusuk lagi. Saat dirinya dipukul oleh Beiming Yechen sampai hampir mati, Ji An'an bahkan tidak melihatnya sama sekali!     

Jangankan tidak mengetahuinya. Malahan, andai wanita ini melihatnya dipukul sekalipun, tampaknya juga tidak akan merasa kasihan sama sekali dengannya     

Beiming Shaoxi seketika melepaskan genggaman kerahnya itu. Pria ini berjalan mendekat ke arah ranjang dan mengambilkan makanan untuk menyuapi istrinya dengan makanan itu.     

Akan tetapi, Ji An'an hanya memalingkan wajah. "Aku tidak ingin melihatmu, aku bisa makan makananku sendiri!"     

"Kamu bisa mengangkat tanganmu?" Beiming Shaoxi bertanya dengan aura kemarahan yang terpancar di matanya.     

Ji An'an pun berjuang untuk bergerak. Walau sekujur tubuhnya masih terasa sangat sakit, namun ia tetap tidak sudi di suapi oleh Beiming Shaoxi.     

Melihat hal ini, Beiming Yechen langsung mengambil makanan yang dibawanya tadi dan langsung menyuapinya.     

Ji An'an pun sebenarnya sudah sangat lapar. Dengan perasaan yang demikian, ia pun langsung membuka mulut dan memakan makanan yang diberikan Beiming Yechen.     

Beiming Yechen mengangkat alis matanya, "Tunggu, aku sudah belajar memasak. Aku pasti bisa memasakkan hidangan lainnya untukmu."     

Ji An'an tersenyum, "Kalau begitu, kamu mau memasak untuk babi ini?" Wanita ini sengaja menunjuk dirinya sendiri dan berkata demikian.      

"Oh tentu bisa, aku memang spesialis dalam menyuapi babi… Babi kecil, makanlah lagi!"     

"Yechen bodoh, tunggu aku sampai bisa turun dari ranjang. Aku pasti akan memukulmu!" Ucap Ji An'an dengan nada bercanda. Ia pun mengunyah makanan yang diberikan Beiming Yechen itu dengan penuh senyuman...      

Menyadari situasi ini, Beiming Shaoxi seperti hembusan angin lalu yang keberadaannya tidak diperdulikan oleh mereka berdua! Pemandangan yang terlihat di depan matanya ini sangat menusuk hatinya. Dalam hati, ia memiliki niat yang kuat untuk melempar Beiming Yechen keluar melalui jendela kamar ini!     

"Kalau aku melapor bahwa baru saja digigit anjing dan ada orang yang menjebakku, apakah kamu akan mempercayaiku?" Ji An'an menatap ke arah Beiming Shaoxi.     

"Siapa yang mau melukaimu?!" Mendengar ini, Beiming Yechen langsung kaku dan kemurkaannya kembali naik!     

"Aku hanya berandai saja… Namun, apakah kamu akan percaya?"     

"Tentu saja percaya!"      

"Apakah kamu perlu mencari buktinya terlebih dahulu?"     

"Semua yang dikatakan gadis kampung adalah kenyataan."     

Ji An'an dan Beiming Yechen pun melanjutkan sesi tanya jawab ini. Bahkan, nada bicara wanita ini terkesan manja.     

Ji An'an pun bertanya sekali lagi, "Meskipun aku menjelaskan secara tidak masuk akal?"     

"Aku paling lemah saat melihat seorang wanita menangis. Saat merasa sangat sedih dan menangis, kamu bisa menceritakan kebenarannya padaku. Aku pasti akan mendengarkannya dengan setulus hati."      

Setelah menjawab demikian, mata Beiming Yechen pun terlihat lebih lembut dari biasanya. Ia pun melanjutkan, "Ya, kamu bisa melakukannya, merengeklah di depanku dengan seluruh jiwamu."     

Ji An'an tertawa, "Bagaimana kalau wanita lain yang menangis?"     

"Persyaratan ini hanya berlaku padamu saja!"     

Mendengar ucapannya ini, hati Ji An'an merasa begitu hangat. Tahu bahwa masih ada orang yang bisa mengatakan 'Aku percaya denganmu' ketika mendapat banyak ketidakadilan, hal itu sudah cukup baginya.     

Kedua orang itu berbicara dengan penuh kegembiraan. Selesai menyantap semua makanan yang disediakan Beiming Yechen, Ji An'an balik memaksa pria itu untuk segera makan….     

"Kamu sudah kelaparan sampai menjadi mie yang kurus dan kering. Apa kamu masih tidak mau makan!"     

Beiming Shaoxi sebenarnya juga sangat kelaparan, bahkan badannya pun terlihat kurus. Akan tetapi, apakah wanita ini memperdulikannya?     

"Yechen bodoh, mengapa tanganmu bisa terluka? Ada beberapa noda darah di bajumu, apakah kamu baru saja berkelahi?     

Seluruh tubuh Beiming Shaoxi pun juga terluka. Selain itu, noda darah yang menempel di baju adiknya itu adalah darah miliknya. Walau demikian, apakah wanita ini peduli dengannya?     

"Kamu kemarin malam seharusnya tidak tidur, kamu juga harus istirahat sebentar!"     

Apa? Beiming Shaoxi bahkan sudah menemaninya selama dua hari dua malam, bahkan belum tidur sedikitpun. Apakah wanita ini sama sekali tidak melihatnya!     

Beiming Shaoxi sudah benar-benar hanya dianggap angin lalu. Kemudian, ia juga masih mendengar sindiran dari Ji An'an...     

"Beiming Yechen, kamu sungguh masih enak dilihat. Tidak seperti polusi udara ini, keberadaannya sungguh merusak apapun yang ada di sekitarnya. Walau terpisah sepuluh gang sekalipun, aku mungkin masih dapat merasakan hawa keberadaannya yang beracun itu…,"     

"Apalagi hanya melihatnya saja, hal itu sungguh merusak pemandangan. Siapapun yang menikah dengannya, pasti lebih sial ketimbang terjangkit penyakit yang mematikan. Tidak boleh lagi seperti ini, membicarakannya saja sudah membuatku muntah!"     

Tubuh Beiming Shaoxi yang penuh dengan luka pun terduduk di atas sofa. Ia menutup matanya karena merasa sangat lelah. Wajahnya yang tegang dan sedikit menunjukkan noda darah itu juga terlihat sangat dingin.     

Hash….! Andai Ji An'an tidak terluka parah sampai memerlukan perawatan serius, bahkan sangat mengkhawatirkannya. Beiming Shaoxi pun tidak akan membiarkan adiknya ada di sini. Lagi pula, bagaimana mungkin ia mau membiarkan Beiming Yechen berada di sini bersama Ji An'an?     

Sungguh, merasakan ini membuat jantungnya merasa sakit sampai seluruh organ di dalam tubuhnya juga merasa demikian. Beiming Shaoxi pun menekan ke arah perutnya.     

"Setelah kakek pulang, kamu bisa menjadi saksiku?" Ji An'an menanyakannya sambil memakan buah yang disuapkan padanya. "Mengenai Qin Xin, kamu juga sempat melihat kakakmu memeluknya pulang, kan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.