Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kamu Membujuk Tuan Besar



Kamu Membujuk Tuan Besar

0Seperti boneka tali yang dikendalikan, pria itu berjalan ke sana tanpa ekspresi. Ia membungkukkan badannya dan memeluk Ji An'an ke dalam pelukannya.     
0

Setelah itu, Beiming Shaoxi menjadi tertegun….     

Tidak bisa mendengar perkataan siapapun, tidak ada pikiran yang terlintas dalam pikirannya dan hanya memeluk erat wanita yang berdarah itu dengan sangat erat.     

Dalam proses pengobatan, Beiming Shaoxi memeluk Ji An'an seperti seorang anak kecil yang memeluk harta kartun yang paling penting.     

Malam sudah larut, Beiming Shaoxi masih tetap kaku memeluk Ji An'an dengan posisi yang sama selama seharian ini. Ekspresi wajahnya seolah memperlihatkan bahwa jiwanya sudah kosong.     

Dalam dirinya, dunia seolah sudah tidak terdengar suara apapun.     

Memperhatikan ini, Porti belum pernah melihat Beiming Shaoxi seperti ini….     

"Tuan Besar, Anda bisa membiarkan Nyonya sebentar. Dia lebih nyaman berbaring sambil mendapat perawatan…."     

"Tuan Besar, Anda lebih baik makan sedikit saja. Kalau dalam hatimu merasa sedih, apa Anda hanya menangis saja?"     

"Tuan Besar, Anda tidak boleh jatuh sakit juga. Jika tidak ada yang memberikan perintah sampai sekarang, maka semua urusan rumah ini akan berantakan!"     

******     

Melihat keadaan tuan muda pertama seperti ini, para pelayan pun sudah tidak memiliki cara lain. Mereka harus melepaskan Beiming Yechen keluar.     

Begitu dibebaskan, Beiming Yechen seperti orang gila saat berlari ke kamar kakaknya. Melihat perempuan ini terkulai tiada tenaga, badannya langsung terjatuh dan tidak bisa berdiri dengan benar.     

Seperti melihat binatang aneh yang menakutkan, Beiming Yechen terkejut sampai terjatuh. Matanya menatap dengan penuh ketakutan.     

"Tuan Kedua, tolong bujuk tuan pertama. Tidak ada satupun perkataan kami yang didengar olehnya." Porti berkata sambil menangis, "Dia sudah memeluk Nyonya selama sehari-semalam dan tidak menutup mata…."     

Meski pelayan itu berkata seperti itu, nyatanya mata Beiming Yechen malah menatap darah segar Ji An'an dengan tajam!     

"Tuan Kedua, kamu juga jangan berdiam diri saja…. Sekarang bagaimana? Aku sudah langsung menyuruh orang untuk memberitahukan kepada Kakek Beiming. Namun, aku juga takut bila kakek malah terkena serangan jantung saat mendengar ini…,"      

"Kami tidak berani mengatakan lebih detail masalah ini dan hanya mengatakan bahwa di rumah ada masalah yang penting dan memintanya untuk pulang…"     

Beiming Shaoxi tampak memeluk Ji An'an dengan erat, siapapun juga tidak bisa melepaskannya dan sama sekali tidak bisa mengganti baju yang dipakai Ji An'an sampai saat ini.     

Wajah putih itu tampak pucat sampai terlihat tidak ada aliran darah yang mengalir di balik kulitnya. Selain itu, sekujur tubuh yang berdarah sejak tadi juga tampak terkulai lemas dalam pelukan Beiming Shaoxi...     

"Yechen bodoh…. Aku diluar selalu disiksa oleh orang lain. Aku selalu menunggumu keluar untuk membelaku…"      

Perkataan Ji An'an yang bersemangat itu seolah mendengung di telinga Beiming Yechen.     

Gadis yang begitu aktif…. Begitu nakal dan bandel….     

Apakah Beiming Yechen sudah terlambat menyelamatkannya?     

Mata merah Beiming Yechen mengeluarkan air mata dan langsung tiba-tiba berdiri dengan murka. Ia tidak peduli dan melepaskan Beiming Shaoxi yang memeluk Ji An'an!     

Akan tetapi kedua tangan Beiming Shaoxi seolah sudah kaku dan menjadi satu dengan Ji An'an….     

Beiming Yechen tentu tidak bisa melepaskannya begitu saja. Ia perlu menggunakan tenaga yang sangat kuat agar bisa menurunkan badan kekar milik Beiming Shaoxi turun dari ranjang!     

Ia saat ini merasa takut. Tepatnya, ia takut pelampiasan emosinya ini dapat membuat orang lain terbunuh. Apalagi keadaan Ji An'an juga tampak seperti ini...     

Sungguh kesakitan dalam hatinya ini terasa sangat sakit seakan ingin mati. Ya, seperti ada ribuan anak panah yang menusuk tepat menembus jantungnya!     

Beiming Yechen menarik kerah baju dan lengan Beiming Shaoxi. Ia tidak memperdulikan apapun caranya dan menariknya keluar dari kamar.     

Kaki Beiming Shaoxi juga terasa sangat berat seperti boneka tali yang dibawa berjalan keluar. Ia menariknya sampai ke lorong di luar kamar.     

Kemudian, sebuah tinjuan yang keras langsung mengarah pada Beiming Shaoxi dan membuatnya terhuyung-huyung dengan langkah yang besar. Melihat pria itu belum terjatuh, Beiming Yechen langsung memukulnya lagi dengan keras..     

"Buak!!!…"     

Tubuh kekar itu ambruk dan terjatuh ke lantai. Suaranya seperti sebuah benda besar yang dijatuhkan ke lantai, dan suara itu terdengar beberapa kali!     

Beiming Yechen sesekali mengangkat Beiming Shaoxi dan kembali memukulnya sampai terjatuh.     

Beiming Shaoxi seperti samsak pasir hidup dan berbentuk orang. Ia dipukul beberapa kali, tetapi sama sekali tidak membalas.     

Kali ini, tubuhnya dengan berat terjatuh ke lantai lagi. Sekujur tubuhnya telah dipenuhi dengan darah, sudah tidak bisa membedakan bahwa darah itu milik Ji An'an…. Atau milik kakaknya….     

Cairan darah yang kental mengalir turun dari matanya, mata yang berwarna biru itu tampak tidak fokus lagi, sudah kosong dan sangat dalam sampai tidak kelihatan dasarnya.     

Beiming Yechen dengan satu tangan menopang dan membungkukkan badannya ke dinding. Tubuhnya yang berkeringat pun tampak bercucuran dengan deras. Banyaknya tetesan keringatnya itu sungguh menunjukkan bahwa dirinya sangat kelelahan.     

Sudah berapa pukulan? Kedua lengannya sampai terasa sangat berat dan tidak memiliki tenaga untuk mengangkatnya.     

Dia seperti orang tua yang sedang sekarat, dengan gerakan yang pelan menempal ke dinding menahan kesakitan untuk menangis….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.