Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Menamparnya Sampai 10 Kali



Menamparnya Sampai 10 Kali

0Ji An'an mencengkram gagang pisau dengan erat dan Beiming Shaoxi mencengkram bagian mata pisaunya. Keduanya seperti dua binatang buas yang saling menyerang.     
0

Darah segar menetes ke ke lantai dan berkumpul menjadi satu kolam merah kecil…     

Porti awalnya terkejut, namun ia segera tersadar dan berkata, "Nyonya, cepat lepaskan tanganmu!"     

Ji An'an kaget, kemudian melepaskannya.     

Beiming Shaoxi dengan kuat melempar pisau di tangannya yang penuh darah melayang jauh dari posisi mereka berdua.     

Seorang pelayan langsung maju untuk memberikan handuk dan segera memanggil dokter.      

Beiming Shaoxi menurunkan tangannya dengan wajah yang sangat frustasi sambil menatap dengan tatapan tajam ke arah Ji An'an….     

Jelas tidak ada yang tabu, tetapi wanita ini adalah pengecualiannya. Jelas dunia itu sama, namun hanya perempuan ini yang satu-satunya yang berbeda dengan lainnya. Jelas tidak ada yang sangat menyusahkan mereka, namun tetap ada yang ingin mempersulitnya!     

*****     

Sejujurnya, Ji An'an hanya dengan pelan menggores lengannya. Selain itu, kulitnya pun hanya terkelupas sedikit. Andai hanya dibalut dengan obat, luka kecil itu pun akan sembuh dengan cepat.     

Tentu saja wanita ini tidak sebodoh itu melakukan ini, berani bersikap begitu kejam terhadap dirinya sendiri.     

Akan tetapi di depannya, Beiming Shaoxi terluka sangat parah. Darah terus mengalir, lukanya sangat dalam sehingga lukanya harus dijahit.     

Padahal lengan kanannya tertembak pistol dan kondisinya belum sembuh sepenuhnya. Namun sekarang, telapak tangannya juga terluka parah…     

Semua pelayan panik, hanya Ji An'an yang memiliki ekspresi tenang.     

Beiming Shaoxi mengeluarkan tangannya yang baru saja dijahit ke depannya, memperlihatkan bekas jahitan yang panjang dan mengerikan. "Aku sangat menyayangimu, tapi kamu hanya bisa menyakitiku." Ucapnya.      

Ji An'an tersenyum menyindir, "Bukankah itu salahmu sendiri? Kamu yang menggenggam dan menahan pisauku menggunakan telapak tanganmu!"     

"Ji An'an, apa yang harus aku lakukan agar ada aku di dalam hatimu?!" Beiming Shaoxi menggertakkan giginya dan menunjukkan rasa sakit yang tidak tertahankan.     

Pria yang sangat angkuh ini, ternyata bisa menundukkan kepalanya di depan wanita ini secara perlahan...     

"Aku ingin kamu hanya menatapku, di dalam pikiranmu maupun di dalam mimpimu. Pokoknya, semuanya hanya ada aku di dalamnya!"     

"... Selain itu, aku ingin makan makanan buatanmu."      

"Aku lapar dan terluka, kamu bisa merasakan hal yang sama sepertiku."     

"Aku ingin kamu hanya milikku. Aku ingin bersamamu untuk melahirkan anakku…"     

Setiap kata yang dikeluarkan dari mulut Beiming Shaoxi ini diucapkan dengan paksa sambil menahan kesakitannya. Gaya bicaranya seperti karena tidak bisa mendapatkan jawaban dari mulut Ji An'an dan suaranya juga semakin serak.     

Sejujurnya, Beiming Shaoxi bukanlah orang yang jujur pada dirinya sendiri. Perasaan angkuh yang melekat pada dirinya membuatnya tidak bisa mengekspresikan perasaannya.      

"Ji An'an!" Beiming Shaoxi langsung merangkul bahunya dan lanjut berkata, "Kamu jangan pura-pura tidak mendengar perkataanku, jawab aku!"     

Ji An'an masih terlihat acuh tak acuh dan menjauh. Ia menatap rasa sakit pria itu dengan tatapan kosong.     

Mengapa pria itu mengeluh seperti seorang tuan putri? Dia merasa bahwa setiap hari dirinya mendapat siksaan darinya, tetapi mengapa Ji An'an juga harus merasakan penderitaan yang sama dengannya?     

Ternyata ada pria sesombong dan seegois ini. Pria itu merasa dirinya paling tampan di alam semesta ini! Dia yang terluka dan semua wanita harus menangis dengan kesakitannya!?     

"Kamu … berpikir terlalu banyak!"     

"Kalau begitu, apa yang kamu pikirkan! Beri tahu aku, aku ingin tahu bagaimana perasaanmu!" Beiming Shaoxi sudah merasa hampir gila karena melihat sikap dingin istrinya itu. Ia seperti orang yang sedang dihakimi namun belum mendapat penjelasan apapun!      

"Aku berpikir … andai di tanganku ada sebuah palu, aku ingin memukulmu dengan palu sampai pingsan." Setelah berkata demikian, Ji An'an dengan sekuat tenaga melepaskan tangan pria itu dari bahunya! Ia pun berkata lagi, "Dasar orang rendahan!"     

Apakah Beiming Shaoxi adalah orang yang sangat tidak tahu malu? Sampai menuntut cinta dan perhatiannya dengan terang-terangan? Sungguh manusia yang hina!     

Tidak menamparnya sebanyak sepuluh kali tepat di wajahnya saja sudah merupakan perlakuan yang paling anggun diterima olehnya!     

Ji An'an pun langsung keluar dari aula utama. Tidak lama kemudian, ia mendengarkan suara meja makan yang digulingkan dengan kuat dan suara pecahan porselen yang ikut terbanting di lantai satu demi satu!     

******     

Dari balik jendela dekat gerbang utama, Beiming Shilan melihat Ji An'an meninggalkan rumah besar ini melalui jendela persegi panjang itu. Ia juga perlahan berjalan maju dan bersembunyi di halaman belakang di antara ranting-ranting bunga.     

Sebenarnya cabang-cabang Mawar Louis 14 yang ada di sekitarnya cukup tinggi dan memiliki duri merah.     

Mengingat penderitaan selama beberapa hari ini, ia menahan sembari menggigit bibirnya.     

Beiming Shaoxi tidak bisa melampiaskan amarahnya demi adik perempuannya ini. Jangankan memintanya menunjukkan permintaan maafnya, apakah mungkin kakaknya ini bisa menghukumnya?     

Beiming Shilan tiba tiba teringat dengan deretan rumah sederhana di halaman belakang. Salah satu di rumah itu kebetulan ditinggali oleh hewan peliharaan yang amat ganas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.