Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dia Memang Seharusnya Minta Maaf



Dia Memang Seharusnya Minta Maaf

0'Hou…, sudah turun?'     
0

Beiming Shaoxi seperti orang bodoh yang tertipu oleh ucapan istrinya itu. Amarahnya pun kembali memuncak. Ya, bukankah wanita itu beralasan bahwa dirinya sudah lumpuh? Nyatanya saat mendengar pintu tidak dalam pengawasan, wanita itu segera bergegas turun dari ranjang!?     

******     

Ji An'an tampak kasihan seperti anak kecil yang terlantar di dunia ini. Tidak ada seorang pun yang memperdulikannya. Meski ia sedang sakit, lapar atau bahkan lebih parah dari itu, nyatanya ia harus menghadapi kehidupan yang kelam itu.      

Selama dua hari ini, ia tidak makan dan minum dengan teratur. Sekarang, perutnya pun menjadi sangat lapar sampai membuatnya merasa sakit.     

Pada akhirnya Ji An'an membuat makanan di dapur. Setelah selesai memasaknya, ia membawanya ke meja makan.     

Saat seperti ini, ia sudah tidak peduli lagi dengan tatapan hina dari para pelayan itu. Lagi pula, ia sudah tidak memperdulikan cara orang lain dalam menilai dirinya.     

Ji An'an pun memakan makanannya sesuap demi suap. Padahal dirinya sangat lapar, tetapi ia tidak bisa merasa nikmat dalam memakannya. Masakannya terasa hambar dan tidak ada nafsu makan untuk menyantapnya sampai habis.     

Tidak lama kemudian, tetesan air mata yang besar jatuh ke dalam sup. Ji An'an menghisap ingus dalam hidungnya yang mulai memenuhi hidungnya dengan sedih. Dalam perasaan sedih seperti itu, ia memaksa diri untuk memasukan makanannya ke dalam mulutnya     

Setelah makan, hidup baru memiliki harapan.     

"Nona kedua, berhati-hatilah! Seluruh badanmu masih penuh dengan luka." Suara Porti terdengar.     

Ji An'an agak linglung saat melihat Beiming Shilan masuk. Saat mengetahui bahwa wanita itu adalah Nona Kedua itu, ia terkejut sampai makanan di atas mejanya terbalik.     

"Ji An'an, aku akan membunuhmu…." Beiming Shilan mengenakan topeng dari Venice, seluruh badannya tampak membengkak. Wanita itu dengan gila berjalan mendekat ke arah Ji An'an.     

Dua orang pelayan pun datang menahannya dan berkata, "Nona kedua, Anda jangan gegabah. Anda masih harus dalam perawatan."     

Ji An'an berbalik badan dengan dingin dan membalas, "Ingatlah Ji An'an, kamu berani menggangguku lagi, aku akan melepaskan anjing milik Keluarga Beiming untuk menggigitmu. Anjing itu akan membuatmu sengsara sampai mati."     

Beiming Shilan ingin sekali mengamuk, namun pelayan segera berteriak….     

"Tuan Muda, Nona Muda dan Nona Kedua ada di ruang makan."     

Di belakang Beiming Shaoxi, ada beberapa dokter yang membawa kotak obat sedang mengikutinya. Dengan wajah tampan yang dingin dan tegang, ia melangkah maju masuk ke ruang makan.     

Ji An'an melihat pria itu, tatapannya tidak kalah dingin seperti batuan es yang keras.     

Wanita ini pun memegang sumpit dan mengambil sayur yang belum terjatuh. Ia memasukkannya ke dalam mulut dan dengan tenang makan.     

"Kakak…." Seru Beiming Shilan yang seluruh badannya bengkak seperti unta. Dibandingkan sebelumnya, ukuran tubuhnya terlihat lebih gemuk 2 kali lipat dari biasanya. Wanita itu pun sampai memerlukan sandal yang berukuran lebih besar dari biasanya!     

Sejujurnya, Ji An'an juga hampir tidak mengenalinya…     

Beiming Shaoxi mengerutkan alisnya, tidak menyangka bahwa Beiming Shilan mendapat siksa sampai seperti ini.     

"Periksa kesehatan tubuh Nyonya." Beiming Shaoxi langsung memerintah beberapa dokter.     

"Tidak perlu membuang waktu untuk ini. Lagi pula, kedepannya juga tidak diperlukan." Ucap Ji An'an dengan dingin.     

Sepasang tangan Beiming Shaoxi menekannya ke meja. Dengan ekspresi menakutkan, ia mendekati dan berkata, "Oh, ternyata ada orang yang bisa sembuh dari kelumpuhannya dengan cepat. Lihat, bahkan bisa berjalan dengan lancar. Apa kamu masih memiliki selera makan?"     

Ji An'an tidak melihatnya, tapi rasa jijik di wajahnya sangat mencolok!     

Amarah Beiming Shaoxi langsung naik, "Cih! Kamu menganggapku bodoh dengan kebohonganku!"     

"Jangan terlalu mengasihani dirimu sendiri! Orang bodoh tidak sebajingan dirimu!" Ji An'an bener-bener ingin menampar wajahnya.     

"Seluruh badanku juga telah disengat lebah sampai seperti ini, tetapi dia malah tidak meminta maaf padaku ...." Beiming Shilan mengambil kesempatan agar terlihat kasihan. Ia pun lanjut berkata, "Meskipun aku juga salah, tapi dia telah berbuat salah terlebih dahulu. Apalagi sebelumnya, dia telah mencelakaiku sampai hampir mati…."     

Dengan ekspresi marah, Beiming Shaoxi Berkata, "Dia memang sudah seharusnya meminta maaf."     

Melihat kedua bersaudara ini sedang memojokkannya, Ji An'an jadi sangat kesal sampai tidak bisa memegang sumpit dengan baik!     

"Kamu sudah lama berhutang maaf padaku. Sekarang sudah saatnya kamu mengatakannya!"     

Buk!     

Ji An'an memukul meja. Dengan tubuh yang kecil, ia berdiri dengan marah dan menatap Beiming Shaoxi menggunakan tatapan yang dingin. Kemudian ia berkata, "Memintaku minta maaf, berharap saja aku mati."     

"Kakak, lihatlah dia! Wanita itu selalu bersikap sombong dan arogan di depanmu."      

"Ditampar, dihukum dengan cara berlutut, bahkan hukuman dengan tata cara keluarga kalian, aku sudah mendapat semua kekerasan itu. Semua hukuman itu sudah terlalu merendahkanku!"      

Setelah berkata demikian, Ji An'an menarik bibirnya dan langsung mengambil pisau bergerigi dan memainkannya di tangan. "Begini saja. Kalau kamu mau membunuhku, bunuh saja aku!" Ucapnya dengan nada menantang.     

Melihatnya berbicara seperti ini, Beiming Shaoxi hanya memandangnya dengan dingin. Beiming Shilan pun tampak terkejut dengan ucapannya itu.     

"Kalau tidak, kamu hanyalah seseorang yang kuat dan berani di depan wanita saja!" Ji An'an pun makin menghina Beiming Shaoxi.     

Semua orang tentu terkejut. Melihat ekspresi Ji An'an, wanita ini seakan berbeda dari biasanya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.