Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Bersumpah Dalam Hatinya



Bersumpah Dalam Hatinya

0Ji An'an terlihat kelelahan dan tetap berbaring di atas kasur. Jujur saja, pikirannya amat kacau dan sangat frustasi saat ini. Tatapan matanya juga terlihat kosong seakan tidak mengetahui penyebab dirinya harus hidup seperti ini. Ya, mengapa ia harus tetap berjuang dalam kehidupan yang seperti ini?      
0

Jika sepasang kaki ini tidak bisa berjalan lagi, untuk apa dirinya masih tetap hidup?     

Mengapa pula Beiming Shaoxi memperlakukannya seperti ini?…. Sungguh, wanita ini sangat membenci pria itu!     

Air mata Ji An'an perlahan-lahan membasahi bantalnya.     

Ia pun jadi teringat tentang ibunya yang anggun itu. Walau ibunya tampak begitu menawan, pada akhirnya ibunya juga hanya bisa berada di tempat tidur dengan anggota tubuh yang telah lumpuh. Ya, ibunya tidak bisa bergerak ke mana-mana!     

Ibunya pun meninggal karena penyakitnya. Jadi, akankah Ji An'an mengalami hal yang sama?     

Akan tetapi, Ji An'an masih mengalami gejala awal penyakit turunan dari keluarganya itu. Jadi, tidak seharusnya ia bersikap begitu khawatir. Lagi pula, bukankah dirinya masih memiliki waktu sepanjang tahun ini?     

Ji An'an berusaha bangun untuk duduk. Ia dengan emosi memukuli kakinya dengan kepalan tangannya.     

"Bergeraklah, Bangun lah…. Aku tidak mau menjadi lumpuh..!"       

"Aku masih memiliki banyak tempat yang belum dikunjungi. Selain itu, masih banyak hal yang belum kulakukan."     

"Aku juga belum membuka misteri identitas kehidupanku dan masih belum menemui Gu Nancheng…"     

Sambil mengatakan itu semua, air mata Ji An'an pun menetes semakin banyak dan deras. Ia dengan keras memukuli kakinya dan akhirnya merasakan sakit.      

Merasakan hal ini, air matanya pun mulai berhenti mengalir. Ia dengan pelan menggerakan kaki untuk menapakkannya ke lantai.     

Sungguh, ia kesulitan melakukan hal yang sesederhana ini. Aliran darahnya seperti baru tersumbat dan akhirnya mengalir kembali secara perlahan. Keadaannya ini seakan terasa ada ribuan semut yang sedang menggerogoti darahnya.     

Tubuh Ji An'an tentu gemetar, ia pun terdiam menunggu rasa sakitnya hilang. Dengan hati-hati, ia memijat sepasang kakinya.     

Setelah memijat setengah jam, darah dalam pembuluh darahnya pun terasa mengalir dengan lancar. Kedua kakinya pun berhasil menginjak ke lantai dan mencoba untuk berdiri.     

Ji An'an seketika mengangkat punggung tangannya dan menghapus air matanya. Ia menjadi yakin kembali bahwa dirinya bisa berdiri dan berjalan… Meski agak kaku, namun kakinya masih mampu digerakkan olehnya.     

Wanita ini mencoba bergerak dengan cara berputar beberapa kali di dalam kamarnya. Ia berputar semakin bertenaga serta tidak segan untuk berlari dan melompat.     

Ya, sepasang kakinya kembali normal! Ia kembali senang seolah-olah semua pengalamannya tadi adalah mimpi buruk yang sempat dibayangkannya.     

Sayangnya, seluruh tubuhnya masih dipenuhi bekas bercak putih milik Beiming shaoxi yang lengket. Tubuh bagian bawahnya juga terasa sangat perih dan masih tercium aroma kuat dari pria itu… Beberapa hal ini seakan mengatakan padanya bahwa hal yang dilakukan pria itu tadi adalah nyata.      

Ji An'an langsung berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Matanya yang terlalu banyak menangis pun mulai bengkak. Dengan keadaan yang seperti itu, ia hanya bisa berdiri sambil menangis di bawah pancuran air seakan sedang menjalani hukuman.     

Benar, Beiming Shaoxi telah memperlakukannya begitu kejam. Pria itu telah membuat hatinya hancur…     

Pada saat wanita ini memerlukan dirinya, pria itu tidak pernah mau mengulurkan tangannya sedikit pun. Malahan, pria itu secara tega menendangnya ke jurang penderitaan dengan kakinya sendiri.     

Ya, mulai sekarang Ji An'an tidak akan berharap lagi padanya!     

Wanita ini bersumpah dalam hatinya….     

Walau pada akhirnya ia harus menghadapi masa paling sulit, merasakan rasa sakit, mendapat siksaan dari orang asing, dianiaya atau bahkan hampir mati sekalipun.     

Ji An'an tidak akan membutuhkan pertolongan dari Beiming Shaoxi, ia tidak akan membutuhkannya lagi, bahkan lebih memilih mati.     

Dalam hati, Ji An'an dipenuhi dengan emosi yang dalam. Kebencian yang amat kelam itu terpancar di tatapan matanya.     

Mulai saat ini, ia menolak keberadaan Beiming Shaoxi dari dunianya.     

*****     

Di sisi lain, Beiming Shaoxi yang sudah meninggalkan kamar tidur sebelumnya, sekarang sudah berada di ruang gym pribadinya.     

Lelaki itu tidak berolahraga di sana. Melainkan, ia hanya menyiksa diri sampai mengeluarkan banyak tetesan keringat. Tubuhnya tidak menjadi bugar, melainkan membuat otot dan sendi-sendinya merasa nyeri.     

Seakan dikutuk untuk melakukan hal yang seperti itu, pikirannya pun tidak hentinya memikirkan rasa bersalahnya kepada Ji An'an. Seakan rasa bersalah itu membuat tubuhnya kehilangan jiwanya. Hal itu membuat wajahnya tampak pucat dan kehilangan kesegarannya. Bibirnya pun digigit dengan kesal sampai mengeluarkan beberapa tetes darah.      

Beiming Shaoxi sadar bahwa dirinya baru saja menghancurkan tubuh ramping milik istrinya itu. Ia menghancurkannya seperti bunga yang layu.      

Apalagi saat teringat ketika pria ini menarik tubuh wanita itu ke dalam tubuhnya. Ia langsung melihat bercak darah yang keluar dari tubuhnya istrinya ini.     

Sambil tenggelam dalam pikiran itu, Beiming Shaoxi pun kehilangan kesadarannya. Ia terjatuh dari alat gym dan lututnya mengalami luka gores.     

"Tuan Muda, apakah kamu baik-baik saja!" Wei Er datang mendekatinya sambil membawa handuk besar.     

Beiming Shaoxi pun duduk di lantai, ia langsung memerintahkan pelayannya itu untuk memanggil dokter!     

Dalam hati, Beiming Shaoxi seketika menghujat dirinya. Ia merasa bodoh karena telah dibodohi oleh wanita itu beberapa kali. Apalagi sekarang, ia masih mudah terguncang oleh rasa kasihan pada wanita itu.     

"Brak!" Beiming Shaoxi langsung berdiri dan menendang pintu ruangan ini. Ia berjalan kembali ke kamar tidur untuk berencana mengendong dan memandikannya. Setelah itu, ia baru membiarkan dokter memeriksanya lagi!     

Ironisnya, tidak ada seorang pun yang terlihat sedang berbaring di atas ranjang!     

"Nyonya? Saya baru saja melihatnya turun ke bawah..." Ucap Pelayan yang lagi mengepel lantai sambil gemetaran karena kaget melihat wajah Beiming Shaoxi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.