Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Kegilaan Seperti Kuda Liar



Kegilaan Seperti Kuda Liar

0Mendapat perlakuan seperti itu, Ji An'an serasa ditampar dengan keras. Tatapannya bahkan kosong seakan terkejut karena tidak menyangka bahwa pria itu kembali memperlakukannya sekasar ini.     
0

******     

Kali ini, Beiming Shaoxi tidak menciumnya. Namun, pria ini tetap menidurinya dengan sikap yang dingin. Beiming Shaoxi mencumbunya dengan kuat bagai kuda liar yang berlari kencang.      

"Bagaimana? Nyaman?" Sambil berbicara seperti itu, Beiming Shaoxi meraih dagu Ji An'an dan tersenyum sinis. Ia pun lanjut mencibir istrinya itu, "Apakah sangat memuaskan!"     

Mendengar nada bicaranya itu, hati Ji An'an merasa sangat terluka dengan kata-kata kasarnya …..dan penghinaan yang memancar dari tatapan matanya.     

Ji An'an pun tidak terima, ia berusaha melawan, ingin melarikan diri dari pria itu.     

Sayangnya, Beiming Shaoxi dengan kuat menahan badannya, "Ingin lari? Puncak kebahagian seksual kita baru saja dimulai….."     

Peyiksaan yang kejam ini pun berlangsung selama tiga jam.     

Kata-kata kasar pria itu seperti dentuman suara keras yang terus terngiang di telinganya.     

"Apakah kamu berharap bahwa orang yang menidurimu sekarang adalah Gu Nancheng?"     

"Lagi pula dengan bersamanya, apakah kamu bisa melahirkan anak untuknya?"     

"Ingatlah Ji An'an! Dia tidak mungkin mau menerima barang yang sudah dipakai sampai rusak!"     

….     

Semua ucapan itu terlontar dari mulut Beiming Shaoxi. Setiap kata-katanya keluar dengan tajam seakan ingin menyiksa Ji An'an agar tunduk padanya.      

Bahkan berbeda dengan biasanya, setiap cumbuannya kali ini dilakukan dengan lebih kuat. Sungguh perlakukan kasar yang tiada bandingannya!      

tiga jam kemudian, Ji An'an seakan baru mengalami siksaan yang kejam. Tulang yang ada di sekujur tubuhnya terasa seakan mau patah….     

Akhirnya sebelum Ji An'an pingsan, Beiming Shaoxi menarik dirinya sendiri     

Cairan lengket berwarna putih itu pun dimuncratkan di wajah dan sekujur tubuh Ji An'an… Perlakuan pria ini sungguh merupakan penghinaan yang sangat besar.     

Beiming Shaoxi meraih tangan kecilnya. Pria ini pun membersihkan dirinya sendiri dengan tatapan yang dingin dan sadis. Kemudian dengan penuh kebencian, ia pun membiarkan wanita ini terbaring di sana.     

Ji An'an seolah-olah hanya dianggap sebagai kain lap yang baru saja dipakai. Ia hanya ditelantarkan dengan keadaan yang sangat kotor.     

Wanita ini pun berbaring di atas tempat tidur dengan tatapan kosong, berharap pria itu bangun dan turun dari ranjang. Sungguh sebuah kekejaman dan kesadisan yang jauh dari kata beradab.      

"Kalau ingin berpura-pura menjadi orang cacat, maka berbaringlah dengan baik di atas ranjang. Kamu tidak perlu pergi keluar rumah untuk beberapa hari ini, cukup menunggu kasih sayang dariku!" Ucap Beiming Shaoxi.     

Ji An'an pun tidak menjawab, ia hanya diam dalam kebencian hatinya.     

Di sisi lain, tatapan Beiming Shaoxi justru tampak sangat bangga. Apalagi setelah melihat cara dirinya mendominasi Ji An'an, wanita ini sungguh terlihat seperti semut kecil di matanya.      

Ji Anan tampak gemetar dan memejamkan mata. 'Jangan menatapku lagi.' Rintihnya dalam hati.     

Beiming Shaoxi membuka kamar mandi dengan tendangan kakinya. Selesai mandi, ia dengan puas memandang tubuh istrinya itu yang masih belum diselimuti oleh sehelai pakaian pun. Ia menatapnya senang sambil mengancingkan kancing bajunya.     

Ji An'an masih tetap berbaring di atas ranjang dan tidak bergerak. Wajah kecil itu tampak pucat dan tidak bernyawa, keadaannya ini seperti boneka yang kehilangan jiwa.     

Sepasang kaki yang lumpuh membuatnya terasa hampa dan kosong. Ia pun meneriakkan kebencian dalam hati, 'Ya, pria itu yang telah menghancurkanku!'      

"Oh ya, aku akan mencabut alat pengawas di pintu utama. Aku juga merasa capek dan lelah bila terus-menerus mengawasimu. Aku tidak peduli apabila kamu jalan-jalan ke taman sekalipun."      

Walau terdengar tidak biasa, namun Beiming Shaoxi memang berkata seperti itu. Akan tetapi, ekspresinya itu tampak jahat dan terkesan sedang meremehkan istrinya ini.     

Lagi pula dengan menilai berdasarkan kepribadian pria itu, Ji An'an juga tidak akan memilih berbaring di ranjang meski dirinya diperbolehkan keluar dari rumah ini. Benar, kan?     

Selain itu ada alasan lainnya. Ya, setiap pintu dan jendela telah dijaga ketat oleh para penjaga di rumah ini. Jadi, mana mungkin Ji An'an bisa melarikan diri!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.