Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Keinginan Untuk Memeluk Dia



Keinginan Untuk Memeluk Dia

0Dunia Ji An'an langsung berubah menjadi kegelapan…..     
0

Ia bernapas dengan pelan seolah berjalan melewati jembatan menuju dewa kematian. Di bawah jembatan itu, tampak ada api hitam yang membara.     

Ji An'an tidak ingin begitu saja mati, ini pertama kali bagi dirinya merasa begitu dekat pada kematiannya. Ia panik akan ketekutannya.     

Kesakitan itu terus menyiksanya, kemungkinan sudah sampai puncak kesakitan dalam otaknya. Suara yang tajam pun terdengar.     

Seakan-akan, penyiksaan yang dialaminya itu berlangsung begitu panjang dan sadis selama seabad.     

Tidak lama kemudian Beiming Shaoxi menarik pintu dan keluar dari kamar mandi, uap yang hangat pun ikut keluar bersamaan dengan dirinya.     

Ya, noda darah yang ada di sekujur tubuhnya telah dibersihkan. Walau demikian, bekas lukanya masih terlihat. Ia langsung mengenakan baju tidur yang berwarna gelap dan berjalan ke ranjang.     

Tubuh kecil Ji An'an meringkuk dengan punggung menghadapnya, gemetar dengan sangat kuat.     

Beiming Shaoxi hampir tidak bisa menahan untuk memasukkan wanita ini ke dalam pelukannya. Namun sekejap ia berpikir bahwa wanita ini mungkin saja berpura-pura gila dan ingin menakutinya.     

Sejujurnya, pria ini kembali khawatir bila dirinya hanya sia-sia saja memberikan perhatian kepada wanita ini. Apalagi, ia sudah berulang kali dibohongi olehnya!      

Tangan yang diulurkan setengah itu langsung ditarik kembali. Melihat itu, Beiming Shaoxi langsung berkata, "Nona Ji, kalau sampai aku mendengarkanmu mengeluarkan suara yang aneh lagi, aku akan langsung melemparmu keluar."     

Ji An'an menggertakkan giginya kesakitan, mengeluarkan suara tercekik dan putus asa seolah binatang kecil yang akan mati.     

Ji An'an mengira pria itu akan memasukkannya ke dalam pelukannya. Untuk sekarang, pelukan yang hangat dan lebar itu adalah satu-satunya harapan baginya.     

Namun mendengar ucapannya tadi, hatinya ditusuk dengan suara yang dingin dari pria itu.     

Sekujur tubuhnya sudah sangat sakit sampai ke puncak kesakitan….     

Ji An'an mengira dirinya sudah tidak bisa merasakan kesakitan. Hanya saja, mengapa hatinya masih bisa merasakan bahwa harga dirinya sedang diinjak-injak?     

Pada saat ini, ia merasakan ada aura kebencian yang mematikan..     

Benar, dari pada hidup seperti ini, lebih baik mati saja?     

Air mata dan ingusnya mengalir ke wajahnya, Ji An'an pun meringkuk menjadi gumpalan kecil. Dalam tatapan matanya itu sudah terlihat sangat putus asa.     

Dalam keadaan seperti ini, gendang telinga Ji An'an mendengar hal mengerikan yang telah keluar dari dunia kegelapan. Dalam suara itu terdengar suara langkah kaki yang terdengar sadis sedang bergerak menjauhinya.     

Ya, Beiming Shaoxi memang berjalan menuju tempat duduk di sudut kamar ini. Ia duduk dan mengambil salah satu botol yang tersedia di meja yang ada tepat di sebelahnya. Ia pun membuka botol Brendi itu.     

Ji An'an yang kesakitan hanya bisa menutup mata, giginya digertakkan dengan kuat. Kuatnya gertakkan tersebut, mulutnya pun mengeluarkan darah.     

Kemungkinan Tuhan juga merasa bahwa wanita ini sudah terlalu kasihan. Ia pun memberikannya satu puncak kesakitan yang sangat menakutkan agar bisa mengakhiri dirinya!     

Ji An'an sekarang merasa dirinya seperti disambar petih. Semua organnya terasa bermasalah dan membuatnya ingin pingsan.      

Di sisi lain, Beiming Shaoxi datang dengan sikap dingin. Ia pun memaksa Ji An'an untuk meminum segelas brendi itu. Brendi itu pun masuk ke dalam lambungnya. Darah segar yang ada dalam mulutnya pun bercampur dengan alkohol dan ikut hanyut bersamanya.     

Namun menyadari bahwa badan kecil wanita ini gemetar, Beiming Shaoxi pun menjauhkan gelas itu dan berusaha memeluknya….     

Seakan ada iblis yang merasuk dalam tubuhnya, Ji An'an pun merasakan senyum dingin pria itu. Senyuman itu sungguh memberikan tekanan pada dirinya, 'apa akibat kalau kamu melakukannya?'     

Ketika Ji An'an sudah tidak mampu menahannya, pria itu pun makin mendekati wanita ini. Tekanan kuat yang berasal darinya membuat Ji An'an berhenti menggigil dan terlelap dalam tidurnya.      

Tubuh pria itu pun berdiri dan langsung duduk di dekatnya. Ia pun tertawa aneh.     

Dalam hati, Beiming Shaoxi masih meyakini bahwa wanita ini masih berusaha mengelabuinya. Namun lebih dari itu, ia sedikit kagum. Ternyata, kemampuan akting wanita ini sudah benar-benar hebat. Ia masih bisa hampir membohonginya!     

*******     

Ji An'an yang pingsan pun makin terlelap dalam kegelapan yang panjang.     

Wanita ini pun memimpikan sesuatu yang sangat aneh. Dalam mimpinya terlihat ada sebuah cahaya abu-abu di belakang rumah Keluarga Su. Saat itu ekspresi wajah ibu Su terlihat sangat aneh, beliau juga selalu mengingatkannya untuk mencari kristal itu. Kalau belum juga menemukannya, ia akan segera mati….      

Setelah itu mimpinya berganti ke tempat yang lain. Di sana terlihat Gu Nancheng berhenti di dalam hujan yang tampak menyedihkan ini. Ji An'an pun memeluknya dan berteriak seakan sangat menderita. "Aku tidak akan tidur dengan pria manapun."     

Wajah pria tampan itu pun akhirnya ditelan oleh aliran darah yang tampak seperti ombak besar di lautan….     

Mimpinya yang terakhir, ia melihat wajah Ibu Su terpecah seperti puzzle dan menghilang secara perlahan.     

Ji An'an terbangun di ranjang. Bantalnya pun tampak basah dan memperlihatkan arah aliran yang bersumber dari mulutnya. Ia pun mengulurkan tangannya dan menyadari bahwa itu adalah darahnya yang mengering.     

Ji An'an sangat panik dan ingin kabur. Ketika turun, kedua kakinya yang masih terasa berat membuatnya langsung terjatuh ke karpet.     

Wanita ini pun terkejut saat menyadari kondisi pada tubuhnya. Tubuhnya terasa lemas dan kedua kakinya seolah bukan miliknya.     

Sepasang mata yang hina dan suram pun langsung menatap ke arahnya. Tatapannya bagaikan seekor serigala liar yang siap menerkam!     

Wajah Ji An'an membalas tatapan itu dan melihat Beiming Shaoxi sedang duduk di samping jendela. Tirai tebal jendela itu pun tampak menyulitkan sinar matahari untuk menembus masuk ke dalam kamar ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.